Jokowi Hadiri Hari Anak Nasional, Ada Pemecahan Rekor Tari Kolosal

Jokowi sempat bagi-bagi hadiah ke anak-anak

Intinya Sih...

  • Presiden Jokowi bagi-bagi hadiah pada peringatan Hari Anak Nasional 2024 di Jayapura, Papua.
  • Tari kolosal Yospan yang ditampilkan siswa SD dan SMP di Papua itu meraih rekor MURI.
  • Forum Anak Nasional sampaikan isu penting, termasuk pendidikan, kesehatan, kekerasan, dan eksploitasi anak.

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo bersama Ibu Negara Iriana Jokowi menghadiri puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 di Jayapura, Papua, Selasa (23/7/2024). Dalam acara tersebut, sejumlah anak-anak dari berbagai daerah unjuk kemampuan di hadapan Presiden Jokowi.

Acara puncak peringatan itu disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden. Jokowi sempat bagi-bagi hadiah kepada anak-anak yang hadir di acara Peringatan Hari Anak Nasional. Selain itu, acara tersebut turut menampilkan tari kolosal yospan yang meraih rekor MURI.

Tari kolosal yospan yang mendapat rekor MURI itu, diikuti oleh 2.600 pelajar SD dan SMP seluruh Papua. Ini merupakan karya terbesar anak di Indonesia.

Ketua Umum Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) Tri Tito Karnavian mengatakan, acara tersebut merupakan hasil kerja sama OASE KIM dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

"Kami bekerja sama dengan Kementerian PPA untuk melaksanakannya di Kabupaten Jayapura dan ini adalah dari Ibu Negara yang ingin anak-anak di paling timur Indonesia pun merasakan kegembiraan dalam merayakan Hari Anak Nasional 2024," ujar Tri Tito.

Baca Juga: Forum Anak Indonesia Soroti Sejumlah Provinsi Darurat Pernikahan Anak

1. Forum Anak Indonesia sampaikan lima isu di hadapan Presiden Jokowi

Jokowi Hadiri Hari Anak Nasional, Ada Pemecahan Rekor Tari KolosalForum Anak Indonesia (YouTube.com/Sekretariat Presiden)

Pada puncak peringatan Hari Anak Nasional 2024, Presiden Jokowi turut mendengarkan lima isu yang disampaikan Forum Anak Nasional.

Pertama, Forum Anak Nasional mendorong pemerintah memberikan edukasi mengenai pentingnya kartu identitas anak hingga data kependudukan lainnya.

"Satu, untuk pemenuhan hak sipil anak kami memohon kepada pemerintah dan masyarakat untuk mengoptimalkan edukasi mengenai prosedur pembuatan dan pentingnya kepemilikan kartu identitas anak, akta kelahiran, kartu keluarga dan administrasi kependudukan lainnya," kata Forum Anak Indonesia.

Baca Juga: Pemprov DKI: Raperda Kawasan Tanpa Rokok Masuk Propemperda 2025

2. Anak Indonesia banyak perokok aktif

Jokowi Hadiri Hari Anak Nasional, Ada Pemecahan Rekor Tari KolosalForum Anak Indonesia (YouTube.com/Sekretariat Presiden)

Ketiga, anak Indonesia banyak menjadi perokok aktif. Selain itu, anak Indonesia sudah menjadi korban narkotika hingga minuman keras.

"Tiga saat ini banyak anak Indonesia menjadi perokok aktif atau pasif dan korban penyalahgunaan napza termasuk minuman keras yang berdampak pada gaya hidup dan lingkungan sosial. Sehingga menjadi budaya buruk karena itu kami memohon agar dioptimalkan regulasi yang diadopsi dari prinsip hak anak dan prinsip bisnis, yakni kerangka kerja global yang mengatur bagaimana bisnis mempengaruhi dan mematuhi hak anak dalam operasi mereka seperti perusahaan produk dan lain-lain," ucap dia.

Baca Juga: DPRD DKI Panggil Dinas Pendidikan Buntut Pecat Ratusan Guru Honorer

3. Masih terbatasnya akses pendidikan

Jokowi Hadiri Hari Anak Nasional, Ada Pemecahan Rekor Tari KolosalForum Anak Indonesia (YouTube.com/Sekretariat Presiden)

Keempat, Forum Anak Indonesia menemukan masih terbatasnya akses dan fasilitas pendidikan di sejumlah daerah. Sehingga, menyebabkan anak Indonesia tidak memiliki kesempatan yang sama dalam menempuh pendidikan.

"Lima, saat ini sebagian anak-anak Indonesia masih mengalami kekerasan dan eksploitasi yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental, sehingga menimbulkan berbagai permasalahan baik dalam bidang pendidikan maupun sosial. Oleh karena itu, kami meminta agar undang-undang terkait kekerasan dan eksploitasi pada anak agar terus disosialisasikan dan diimplementasikan guna menekan angka permasalahan tersebut," imbuhnya.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya