Isu Hubungan Jokowi-Prabowo Retak Dinilai Hanya Adu Domba

Isu tersebut diduga untuk ganggu transisi pemerintahan

Jakarta, IDN Times - Pengamat politik sekaligus peneliti senior Populi Center, Usep Saepul Ahyar, menilai isu hubungan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto hanya untuk mengadu domba.

Menurut Usep, terlalu cepat apabila ada isu keretakan hubungan Jokowi-Prabowo dimunculkan.

“Terlalu cepat sih kalau bertengkar atau retak, tapi potensi-potensi untuk retak dalam politik biasa terjadi, tapi bisa jadi juga ada adu domba,” ujar Usep, dalam keterangannya, Rabu (28/8/2024).

Usep menduga, isu keretakan hubungan Jokowi-Prabowo diduga untuk mengganggu transisi pemerintahan.

"Artinya kalau dalam konteks transisi saat ini pasti dijaga betul oleh keduanya, transisi ini kan punya kepentingan bersama dalam konteks pemerintahan,” kata dia.

1. Jokowi dan Prabowo disebut bisa berkomunikasi dengan baik

Isu Hubungan Jokowi-Prabowo Retak Dinilai Hanya Adu DombaPresiden Jokowi dan Prabowo Subianto saat ditemui usai upacara penurunan bendera di Istana Garuda IKN pada Sabtu (17/8/2024). (IDN Times/Ilman Nafi’an)

Usep mengatakan, Jokowi dan Prabowo bisa berkomunikasi dengan baik. Menurutnya, Prabowo juga bisa menurunkan egonya karena masih menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.

"Saya kira retak gak lah, kedua orang ini kan kalau secara pribadi dua-duanya negarawan, beberapa hal juga kan ketemu, beberapa hal juga ada yang mengalah," kata Usep.

" Pak Prabowo misalnya masuk ke kabinet Jokowi itu juga antara lain sebenarnya menyampingkan ego masing-masing dan itu sudah teruji begitu," sambungnya.

Baca Juga: Istana Bantah Hubungan Jokowi-Prabowo Retak

2. Istana bantah isu hubungan Jokowi-Prabowo retak

Isu Hubungan Jokowi-Prabowo Retak Dinilai Hanya Adu DombaPresiden Jokowi dan Prabowo Subianto saat ditemui usai upacara penurunan bendera di Istana Garuda IKN pada Sabtu (17/8/2024). (IDN Times/Ilman Nafi’an)

Sebelumnya, Staf Khusus Presiden, Juri Ardiantoro, membantah hubungan Jokowi dan Prabowo rusak. Dia mengatakan, isu tersebut dibuat hanya untuk mengadu domba.

“Jika ada mengadu domba dengan nyata-nyata mengatakan hubungan Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih saat ini retak, adalah upaya menganggu agenda keberlanjutan pemerintahan,” ujar Juri dalam keterangannya, Senin, 26 Agustus 2024.

Baca Juga: Gerindra Bantah Hubungan Jokowi dan Prabowo Retak Imbas RUU Pilkada

3. Staf Khusus Presiden heran dengan munculnya isu hubungan Jokowi dan Prabowo retak

Isu Hubungan Jokowi-Prabowo Retak Dinilai Hanya Adu DombaPotret Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto meninjau proyek di IKN (dok. Sekretariat Presiden)

Dalam kesempatan itu, Juri merasa heran dengan munculnya isu hubungan Jokowi dan Prabowo retak. Padahal, kata dia, Prabowo juga sedang menyusun program keberlanjutan dari pemerintahan Jokowi.

“Di mana letak keretakannya? Itulah yang menjadi pertanyaan Pak Prabowo. Presiden terpilih tegas menampik berbagai spekulasi, rumor bahkan upaya-upaya politik yang bertujuan mengadu domba dengan Presiden Joko Widodo," tuturnya.

“Politik adu domba itu politik usang, sangat tidak disukai oleh masyarakat kita. Jadi, berhentilah membangun narasi dan spekulasi yang bersifat pecah belah kita sebagai bangsa,” imbuhnya.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya