Ditanya Soal Penanganan Kemiskinan di Jateng, Begini Jawaban Ganjar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, hadir dalam agenda dialog terbuka Muhammadiyah bersama calon pemimpin bangsa. Salah satu panelis menanyakan terkait dengan cara penangan kemiskinan Ganjar semasa menjabat menjadi Gubernur Jawa Tengah.
"Ketika memimpin periode pertama, bapak hanya mampu menekan 420 ribu kemiskinan di Jateng dan bahkan maaf lebih parah di periode kedua hanya mampu menekan kemiskinan 80 ribu orang di antara puluhan juta penduduk Jawa tengah. Problem Jateng dengan Indonesia saya kira Pak Ganjar, Pak Mahfud, nah ini perlu dielaborasi karena mimpinya sangat tinggi," ujar salah satu panelis di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Kamis (23/11/2023).
Baca Juga: Aksi Ganjar Nginep di Rumah Warga Dinilai Upaya Serap Aspirasi
1. Angka kemiskinan di Jawa Tengah masih jauh dari rencana Ganjar bila jadi presiden
Panelis kemudian menyampaikan data kemiskinan di Jawa Tengah yang disebutnya masih dengan janji Ganjar bila terpilih menjadi presiden.
"Ini mungkin khusus untuk Pak Ganjar, karena sudah pernah memimpin Jateng 2 periode, maaf tentang kemiskinan dan ini sudah sering diungkap. Di dokumen ini ada obsesi pasangan nomor 3 ini untuk menekan angka kemiskinan menjadi 2,5 persen ini sangat obsesif sekali, padahal angka kemiskinan kita itu kisaran 9,3 persen bahkan yang lebih obsesif adalah menekan angka kemiskinan ekstrem 0 persen," kata panelis.
Baca Juga: Ganjar Balas Kunjungan Mama Papua yang Pernah Datang ke Rumah Dinasnya
2. Respons Ganjar
Editor’s picks
Ganjar kemudian merespons dengan menyebut kalau penanganan kemiskinan itu harus dimulai dengan menggunakan data yang sama. Menurutnya, akar penyelesaian harus dimulai berdasarkan data.
"Penanganan kemiskinan itu yang penting satu datanya dulu. Datanya harus pasti, orangnya pasti, dan ini diambil oleh negara. Mau pakai BLT boleh, mau jaminan sesuatu boleh," ucap dia.
Baca Juga: Projo-Ganjar Deklarasikan Dukungan, Nilai Ganjar Pantas Jadi Pemimpin
3. Data satu Indonesia penting terkait dengan kemiskinan
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan, data kemiskinan se-Indonesia harus satu. Oleh karena itu, dia mendorong adanya sinkronisasi.
"Maka kalau data satu Indonesianya tepat Pak, maka sinkronisasi akan terjadi. Tiga tahun kami investasi untuk mereka, tahun keempat sudah panen Pak dan mereka menjadi tulang punggung keluarga, pendidikan," ucap dia.
Baca Juga: Ganjar Tak Ingin APBN Digerogoti Kelompok yang Suka KKN