BRIN Nilai Capres Harus Miliki 6 Modal Dasar, Apa Saja?

Salah satunya modal politik yang kuat

Jakarta, IDN Times - Peneliti Senior BRIN, Prof Firman Noor, mengatakan calon presiden (capres) harus memiliki enam modal dasar jika ingin memimpin Indonesia. Salah satunya adalah modal politik yang kuat.

"Pertama, dia harus punya modal politik yang cukup, karena kita bicara pada level politik, kalau dia lemah dari sisi level politik, dia akan mudah digoyahkan," ujar Firman dalam acara diskusi “Mencari Capres Ideal untuk Pembangunan Berkelanjutan” di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Kedua, capres juga harus punya pemahaman di bidang ekonomi. Sebab, presiden memiliki kewajiban meningkatkan pertumbuhan ekonomi negaranya.

"Ketiga, dia harus menjadi sosok yang demokratik, karena memang pada akhirnya juga ada korelasi pada demokrasi dan pembangunan ekonomi," ucap dia.

Baca Juga: Peneliti BRIN: Pelantikan Serentak Kepala Daerah Jadi Isu Krusial

1. Harus punya kemampuan kepemimpinan yang baik

BRIN Nilai Capres Harus Miliki 6 Modal Dasar, Apa Saja?Peneliti Senior BRIN, Prof. Firman Noor (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Keempat, capres juga harus memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik. Artinya, capres tidak hanya memiliki keberanian, tapi juga efektif, efesien, demokratis, melayani dan akrab dengan semua pihak.

"Kelima, harus punya kemampuan good governance, di mana era ke depan adalah era industrial 4.0, di mana substansinya adalah kolaborasi, jadi tidak hanya bekerja sendirian, tapi kerja bersamaan baik dalam konteks internal bangsa, dan juga konteks internasional," ujar dia.

Kemudian yang keenam, capres harus memiliki pnegetahuan di bidang hukum. Sehingga, dia memiliki pemahaman aturan ketika hendak membuat kebijakan.

Baca Juga: MK Diminta Hati-Hati Putuskan Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres

2. Pemilu 2024 jadi pertaruhan capres soal program pembangunan

BRIN Nilai Capres Harus Miliki 6 Modal Dasar, Apa Saja?Wakil Direktur LPI, Ali Ramadhan (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Dalam acara tersebut, Wakil Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), Ali Ramadhan, mengatakan Pilpres 2024 menjadi pertaruhan calon presiden (capres) terkait program pembangunan berkelanjutan. Sebab, apa yang telah dibangun oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo selama dua periode menjadi tolok ukur.

“Apa yang telah dirintis dan dikerjakan oleh Presiden Jokowi selama dua periode pemerintahan telah bagus dan on the track dan skenario pembangunan itu telah termanifes melalui RPJPN 2025-2045. Hanya saja, tantangan menuju Indonesia emas saat ini teramat kompleks dan satu diantaranya adalah bonus demografi,” kata Ali.

Baca Juga: Otorita IKN Tegaskan Penyediaan Tanah di IKN Tak Mandek

3. Penerus Jokowi harus bisa lakukan pemerataan pembangunan

BRIN Nilai Capres Harus Miliki 6 Modal Dasar, Apa Saja?Diskusi politik “Mencari Capres Ideal untuk Pembangunan Berkelanjutan” (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Ali menerangkan, penerus Jokowi di periode 2024-2029 harus bisa melakukan pemerataan pembangunan. Presiden berikutnya juga dianggap harus mampu merespons tantangan untuk menuju Indonesia emas 2045.

“Mengambil pesan dari pernyataan Presiden Jokowi, bahwa diperlukan figur pemimpin penerusnya yang mampu berlari maraton dan tentu stamina yang kuat. Pesan ini bisa ditafsirkan, bahwa tantangan Indonesia semakin kompleks dan penerusnya diharapkan dapat menyempurnakan agenda pembangunan yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi. Itu sebabnya, kita berharap publik dapat mencermati rekam jejak setiap kandidat dalam kontestasi Pilpres 2024,” ucap dia.

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya