BPKH Kirim 76 Ton Bumbu Khas Indonesia untuk Jemaah Haji di Saudi

Bumbu tersebut dikirimkan ke perusahaan katering di Saudi

Jakarta, IDN Times - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengirimkan 76 ton bumbu khas Indonesia untuk jemaah haji Indonesia di Arab Saudi. Hal itu dikirimkan anak perusahaan BPKH bernama BPKH Limited.

Direktur BPKH Limited, Sidiq Haryono, mengatakan bumbu tersebut dikirim untuk didistribusikan ke seluruh katering yang ada di Madinah dan Makkah yang melayani makanan jemaah haji Indonesia.

"Hitungan kita total kebutuhannya adalah 300 ton tetapi karena memang kesempatan yang ada mengingat teknikal administrasi alhamdulillah kita bisa paling tidak dari 300 kebutuhan ton kita sudah memenuhi sebesar 76 ton. Atau kurang lebih sebesar 25 persen TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) bumbu itu sudah dikandungi dari Indonesia," ujar Sidiq Haryono, dalam keterangannya, Kamis (6/6/2024).

Baca Juga: BPKH Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumatra Barat

1. Program TKDN dirancang Presiden Jokowi

BPKH Kirim 76 Ton Bumbu Khas Indonesia untuk Jemaah Haji di SaudiPresiden Jokowi lantik Tonny Harjono jadi KSAU pada Jumat (5/4/2024) mendatang. (IDN Times/Ilman Nafi’an)

Sidiq menjelaskan, program TKDN itu dirancang oleh Presiden Jokowi. Hal itu dilakukan agar jemaah haji tak kesulitan dalam mengonsumsi makanan selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.

"Ini adalah pogram TKDN sebagai program tingkat kandungan dalam negeri yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi," ucap dia.

Baca Juga: BPKH Distribusikan Uang Saku Jemaah Haji 2024 Rp665 Miliar

2. Pengiriman bumbu khas Indonesia bagian dari layanan untuk jemaah haji

BPKH Kirim 76 Ton Bumbu Khas Indonesia untuk Jemaah Haji di SaudiBPKH Limited (IDN Times/Istimewa)

Menurut Sidiq, pengiriman bumbu khas Indonesia menjadi bagian dari layanan untuk jemaah haji.

"InsyaAllah tahun ini juga menjadi tahun pertama BPKH Limited hadir secara serius dan saat ini kami juga sudah memiliki head office yang ada di Bus Mawasim berlokasi di daerah Makkah," kata dia.

3. Jemaah haji diimbau patuhi jam makan

BPKH Kirim 76 Ton Bumbu Khas Indonesia untuk Jemaah Haji di SaudiJemaah haji di Masjidil Haram, Jumat (31/5/2024) dini hari. (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Sebelumnya, Pemerintah melalui Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau kepada jemaah haji agar tidak menunda jam makan mereka. Selain untuk menjaga ketahanan stamina, makan sesuai dengan jadwal akan memperkecil kemungkinan makanan menjadi basi.

Seperti diketahui, makanan basi jemaah sempat menjadi peristiwa yang disorot pada pelaksanaan haji tahun lalu. Belakangan diketahui makanan tersebut memang basi karena sudah melampaui jam batas waktu makan.

Kepala Seksi Konsumsi Daerah Kerja Makkah, Beny Darmawan, mengatakan pihaknya sudah memperhitungkan jam makan jemaah agar tidak basi. Misalnya untuk makan pagi, tim layanan konsumsi akan mulai mendistribusikannya sejak pukul 05.00 sampai 08.00 waktu Saudi.

"Nah, jadi ada waktu maksimal dua jam setelahnya. Sampai jam 10 pagi. Di atas jam 10, sebaiknya sudah tidak dimakan karena ada potensi basi," ujar Beny, Rabu (22/5/2024). 

Sementara untuk makan siang, konsumsi diberikan kepada jemaah mulai pukul 12.00 sampai 14.00 waktu Saudi. Adapun untuk makan malam, distribusi dilakukan pukul 17.00 sampai 19.00 waktu Saudi.

"Jadi kami ingatkan sekali lagi, untuk jemaah, makanan harap segera dikonsumsi. Jangan lama-lama. Paling lama dua jam. Ada tulisannya di bungkusnya," ujar Beny.

Baca Juga: 5 Amalan Sederhana yang Berpahala Besar dalam Ibadah Haji

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya