Bela Kaesang, Hasan Nasbi Singgung Megawati Pernah Naik Jet Pribadi

Hasan sebut jangan hanya Kaesang yang diserang

Intinya Sih...

  • Hasan Nasbi menilai kritik terhadap Kaesang Pangarep terkait penggunaan jet pribadi tidak adil karena Kaesang bukan pejabat publik.
  • Dia membandingkan penggunaan jet pribadi oleh Megawati Soekarnoputri dan Mahfud MD yang juga tidak dipermasalahkan.
  • Hasan menduga kritik ini lebih disebabkan oleh kebencian yang terarah kepada Kaesang dan Presiden Jokowi.

Jakarta, IDN Times - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menanggapi kontroversi penggunaan jet pribadi oleh Kaesang Pangarep. Menurutnya, kritik yang diarahkan kepada Kaesang terkait penggunaan pesawat jet pribadi terkesan tidak adil, apalagi Kaesang bukan pejabat publik.

Hal itu Hasan sampaikan dalam acara wawancara di kanal YouTube Dekade 08. IDN Times telah mendapat izin dari Hasan untuk mengutip pernyataannya.

"Yang disorot soal gaya hidup dan dikaitkan dengan status Mas Kaesang sebagai anak Presiden. Saya ingin tegaskan bahwa Kaesang bukan pejabat publik. Dia sudah dewasa, punya bisnis sendiri, dan bukan pejabat publik," ujar Hasan, dikutip, Rabu (18/9/2024).

Hasan kemudian membandingkan dengan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri yang disebutnya menggunakan pesawat jet pribadi.

"Ibu Mega, yang bukan pejabat publik sekarang, kerap kali menggunakan jet pribadi, baik di dalam maupun luar negeri. Jadi, saya merasa ini seperti 'trial by press' terhadap Mas Kaesang," kata dia.

1. Hasan Nasbi juga singgung nama Mahfud MD

Bela Kaesang, Hasan Nasbi Singgung Megawati Pernah Naik Jet PribadiKepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Selain itu, Hasan juga menyebut mantan Menko Polhukam, Mahfud MD yang juga pernah menggunakan pesawat jet pribadi milik Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla.

"Ketika Pak Mahfud sering naik jet pribadi, bahkan ada pejabat yang masih menjabat naik jet pribadi, kenapa itu tidak dipermasalahkan? Tapi untuk Kaesang, yang bukan pejabat publik, tiba-tiba menjadi heboh," kata Hasan.

Hasan menduga bahwa kritik ini lebih disebabkan oleh kebencian yang terarah kepada Kaesang dan Presiden Jokowi.

"Ini semacam kebencian yang ditumpuk-tumpuk, lalu ditemukan momentum, dan diglorifikasi," ucap dia.

Baca Juga: Jubir Kaesang Tegaskan Penumpang di Jet Pribadi Ada 8 Orang

2. Heran tekanan terus diberikan kepada Kaesang

Bela Kaesang, Hasan Nasbi Singgung Megawati Pernah Naik Jet PribadiKepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Hasan juga menyoroti ketidakadilan dalam pemberitaan. Menurutnya, jika media ingin adil, mereka juga harus menyoroti tokoh-tokoh lain yang menggunakan jet pribadi.

"Kalau mau trial by press untuk Kaesang, libatkan juga yang lain. Ini agar masyarakat melihatnya secara fair," tegasnya.

Baca Juga: KPK Belum Mau Ungkap Pemilik Jet Pribadi yang Beri Tebengan Kaesang

3. Hasan Nasbi sebut gaya hidup Kaesang tak mewah

Bela Kaesang, Hasan Nasbi Singgung Megawati Pernah Naik Jet PribadiKepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), Hasan Nasbi (IDN Times/Trio Hamdani)

Hasan menambahkan bahwa gaya hidup Kaesang sebenarnya tidak mewah, mengingat dalam beberapa kesempatan, seperti pada 17 Agustus 2024 , Kaesang justru memilih terbang dengan kelas ekonomi dari Balikpapan sepulang dari Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Mas Kaesang itu naik kelas ekonomi, padahal di kelas bisnis ada menteri, direktur TVRI, dan kepala badan. Bahkan, Direktur TVRI, Iman Brotoseno, menawarkan kursinya kepada Kaesang," ujar Hasan.

Kaesang terbang ke Jakarta pada 17 Agustus 2024, kata Hasbi, karena akan mengejar pesawat jet pribadi milik temannya yang akan berangkat ke Amerika Serikat, pada 18 Agustus 2024.

"Buka saja jadwal penerbangannya, dia singgah beberapa kota karena itu jadwalnya si yang punya pesawat, Karena Mas Kaesang rencananya mau berangkat ke Amerika itu tanggal 20 Agustus, 20 Agustus tapi karena ada teman yang mau berangkat tanggal 18, teman ini menawarkan ya dia naik tanggal 18," kata Hasan.

"Artinya, bukan teman ini yang menyesuaikan jadwalnya Kaesang, tapi Kaesang menyesuaikan jadwal kawan ini dan kalau kita hitung-hitung berhemat berhemat, ini kan berhemat karena kalau dia berangkat tanggal 20 (Agustus) pasti naik kelas bisnis kan, misalnya seperti itu jadi menurut saya perspektifnya harus dibalik perspektifnya," imbuhnya.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya