Pertamina Jajaki Peluang Kerja Sama di Forum Bisnis Indonesia-AS

Pertamina buka peluang menjadi perusahaan kelas dunia

Jakarta, IDN Times – PT Pertamina (Persero) melalui subholding-nya Pertamina New and Renewable Energy menjajaki peluang kerja sama strategis pada Forum Bisnis Indonesia-Amerika Serikat yang berlangsung di The Mayflower Hotel, Washington DC, Amerika Serikat (AS), Senin (26/8). Forum Bisnis digelar dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan bilateral Indonesia–AS.

Acara tersebut dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Under Secretary of Commerce for International Trade of The United States Marisa Lago, dan sejumlah perwakilan Pemerintah AS dan Indonesia, juga pelaku usaha dari kedua negara.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan sebagai BUMN, Pertamina turut berpartisipasi aktif dalam acara yang diselenggarakan KBRI di Amerika Serikat ini karena berperan penting untuk membuka peluang dan mendorong Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia. 

“Pertamina menggunakan momen penting ini untuk menyampaikan kebijakan sustainability perusahaan sekaligus membuka peluang investasi dan kerja sama dengan mitra global khususnya di sektor pengembangan energi baru terbarukan,” ujar Fadjar. 

1. Indonesia memiliki potensi sumber daya energi bersih

Pertamina Jajaki Peluang Kerja Sama di Forum Bisnis Indonesia-ASPertamina NRE) menjajaki peluang kerja sama di Forum Bisnis Indonesia-AS. (IDN Times/Uni Lubis)

Fadjar menambahkan, kebijakan sustainability Pertamina sangat terbuka untuk dijalankan dengan kerja sama yang kuat bagi di tingkat nasional maupun global. 

“Indonesia memiliki potensi sumber daya energi bersih sehingga bisa menarik investor internasional. Pertamina terus meyakinkan dunia internasional untuk mendukung program transisi energi untuk mempercepat target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060,” imbuh Fadjar.

Baca Juga: Komitmen Keselamatan Kerja, Pertamina Hadirkan Bufferzone di Balongan

2. PNRE mengalokasikan Capex yang besar untuk pengembangan energi baru terbarukan

Pertamina Jajaki Peluang Kerja Sama di Forum Bisnis Indonesia-ASPLN memasok listrik di tiga pulau di Kepulauan Karimunjawa dengan energi baru terbarukan (EBT) dari tiga unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan total daya 182 Kilo Watt Peak (KWP). (dok. PLN)

CEO Pertamina Pertamina New & Renewable Energy (PNRE) John Anis yang menjadi panelis dalam forum bisnis tersebut mengatakan, PNRE memiliki mandat untuk mendukung Pemerintah Indonesia mencapai target penurunan emisi, sekaligus untuk menyiapkan bisnis masa depan bagi Pertamina. PNRE juga memiliki aspirasi menjadi pemimpin dalam membangun ekosistem NZE di Indonesia. 

"PNRE mengalokasikan Capex yang besar untuk pengembangan energi baru terbarukan. Hingga 2029, Capex PNRE akan mencapai USD6,2 miliar," ujar John Anis.

3. PNRE berkomitmen untuk menumbuhkan bisnisnya

Pertamina Jajaki Peluang Kerja Sama di Forum Bisnis Indonesia-ASPertamina NRE) menjajaki peluang kerja sama di Forum Bisnis Indonesia-AS. (IDN Times/Uni Lubis)

John Anis menambahkan, sebanyak 63 persen Capex dialokasikan untuk pengembangan tenaga surya, angin, dan geothermal. Selebihnya sebanyak 18 persen untuk pengembangan solusi rendah karbon termasuk dekarbonisasi, kemudian biomassa dan bioetanol (11 persen) serta pengembangan bisnis masa depan (6 persen). 

“PNRE berkomitmen untuk menumbuhkan bisnisnya. Oleh karena itu, kami membuka peluang untuk bekerja sama baik dengan mitra domestik maupun internasional termasuk Amerika Serikat,” ungkapnya.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (WEB)

Baca Juga: RS Pusat Pertamina Komitmen Tingkatkan Standar Keselamatan

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya