Gelar Program Bunga Desa, Bupati Ipuk Tinjau Sekolah Lansia

Bupati Ipuk selalu menyempatkan mengunjungi sekolah

Banyuwangi, IDN Times – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dibuat kagum oleh semangat Mbah Ponari. Dengan mengenakan seragam sekolah, lengkap dengan topi dan sepatu, nenek berusia 60 tahun itu terlihat semangat mengikuti program Sekolah Lansia.

Ponari terlihat bersemangat mengikuti pelatihan membuat kue tradisional. Bahkan dengan meyakinkan nenek tiga cucu itu memimpin belasan lansia lainnya untuk menyampaikan yel-yel pada Ipuk.

"Rok sama topi ini punya cucu saya, kalau baju punya anak saya," cerita Ponari dengan semangat pada Bupati Ipuk yang tengah menggelar program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), di Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Rabu (5/6).

"Saya dulu sekolah, tapi cuma sampai kelas empat SD. Sekarang saya sekolah lagi, biar sehat dan hati senang," kata Ponari polos yang membuat Ipuk tersenyum.

1. Bupati Ipuk selalu menyempatkan mengunjungi sekolah

Gelar Program Bunga Desa, Bupati Ipuk Tinjau Sekolah LansiaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menggelar program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), di Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Rabu (5/6). (dok. Pemkab Banyuwangi)

Di tiap gelaran Bunga Desa, Ipuk selalu menyempatkan untuk mengunjungi sekolah untuk memberikan workshop berkaitan dengan pendidikan. 

Kali ini, Ipuk mengunjungi SDN 1 Alas Malang. Di desa ini terdapat program Sekolah Lansia yang dikelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Al Fayyad Singojuruh. Sekolah lansia merupakan pendidikan nonformal, sebagai upaya mendapatkan pendidikan yang baik agar menjadi pribadi sehat dan tetap produktif. 

Di Sekolah Lansia ini para lansia mengikuti berbagai program seperti aktivitas sosial, pengetahuan tentang gizi seimbang, cek kesehatan, serta pelatihan-pelatihan agar tetap produktif.

Baca Juga: Banyuwangi Bakal Kembangkan Bahan Bakar dari Sampah

2. Bupati Ipuk kagum melihat semangat Ponari dan para lansia di sekolah

Gelar Program Bunga Desa, Bupati Ipuk Tinjau Sekolah LansiaIpuk Fiestiandani. (dokumentasi Pemkab Banyuwangi)

Seperti Ponari, meski telah berusia 60 tahun dia tetap berjualan semanggi di rumahnya. Semua itu dilakukan karena dia ingin tetap produktif di usia senjanya.

Bupati Ipuk kagum melihat semangat Ponari dan para lansia di sekolah itu. Menurut Ipuk, menjadi tua merupakan perjalanan hidup yang pasti terjadi. 

"Namun, menjadi sehat dan produktif di usia senja merupakan sebuah pilihan. Dan itu saya yakin yang diinginkan semua orang," kata Ipuk.

Karena itu, Ipuk mendorong agar para lansia untuk tetap aktif dan terlibat dalam komunitas, seperti mengikuti Sekolah Lansia di PKBM. 

"PKBM ini merupakan lembaga pendidikan yang lebih fleksibel. Selain bisa mengentaskan pendidikan formal melalui paket belajar, pendidikan nonformal seperti Sekolah Lansia ini penting untuk menjaga kualitas hidup para lansia," jelas Ipuk.

3. Pemkab Banyuwangi memiliki banyak program untuk meningkatkan kesejahteraan para lansia

Gelar Program Bunga Desa, Bupati Ipuk Tinjau Sekolah Lansiailustrasi lansia (freepik.com/jcomp)

Ipuk menambahkan, Pemkab Banyuwangi juga memiliki banyak program untuk meningkatkan kesejahteraan para lansia, seperti pemberian makanan bergizi gratis melalu program Rantang Kasih, jemput bola pemeriksaan kesehatan, Posyandu Terintegrasi yang melakukan pemeriksaan bagi para lansia, dan berbagai program lainnya.

Dengan program-program tersebut, angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) terus meningkat. "Angka harapan hidup Banyuwangi juga meningkat dari 71,6 menjadi 73,79 tahun. Ini menunjukkan harapan hidup semakin panjang dan taraf kesehatan semakin baik," tambah Ipuk. 

Selama ngantor di Desa Alasmalang, digelar berbagai layanan publik di sana, yakni pengurusan dokumen kependududukan selama dua hari, cek kesehatan, layanan pendidikan, hingga pengurusan izin intuk usaha mikro. (WEB)

Baca Juga: Kembali Torehkan Prestasi, Banyuwangi Raih Penghargaan SPBE Terbaik

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya