Suara NU Pecah, Khofifah Pegang Data Juga Peluang Menang di Surabaya

Khofifah tak masalah lawan dari NU dan eks Walkot Surabaya

Intinya Sih...

  • Pertarungan sengit antara Khofifah-Emil dan Risma-Zahrul serta Luluk-Lukmanul dalam Pilkada Jawa Timur diprediksi memecah suara NU.
  • Khofifah santai menghadapi persaingan dan percaya pada hasil survei, meski dihadapkan pada pesaing kuat seperti Tri Rismaharini di Surabaya.
  • Khofifah menekankan pentingnya memilih pemimpin berdasarkan kapasitas dan kompetensi, bukan hanya gender. Menyatakan bahwa dirinya telah menang di Surabaya sebanyak tiga kali.

Jakarta, IDN Times - Pertarungan Pemilihan Gubernur di Jawa Timur diprediksi bakal sengit. Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak mendapat pesaing berat yakni Tri Rismaharini atau Risma yang berpasangan dengan Zahrul Azhar Asumta, dan Luluk Nur Hamidah berpasangan dengan Lukmanul Khakim.

Fakta lainnya yang tak bisa dihindari adalah Khofifah dan Luluk merupakan anggota dari Nahdlatul Ulama (NU). Keikutsertaan mereka dalam Pilkada Jawa Timur 2024 ini diprediksi akan memecah suara NU.

Namun, Khofifah santai menanggapi hal ini. Dia tidak merasa ada masalah dengan adanya dua anggota NU dalam pilkada Jawa Timur.

"Engga ada masalah. Insyaallah gak ada masalah," kata Khofifah dalam wawancara khusus program Gen Z Memilih by IDN Times, Senin (2/9/2024).

Baca Juga: Khofifah Bocorkan Password Khusus untuk Menangkan Pilkada Jatim 2024

1. Berpatokan pada data

Suara NU Pecah, Khofifah Pegang Data Juga Peluang Menang di SurabayaBacagub-bacawagub Jatim, Khofifah Indar Parawansa - Emil Elestianto Dardak saat di KPU Jatim memakai syal gajah oling asal Banyuwangi. IDN Times/Ardiansyah Fajar.

Bicara soal persaingannya dengan Luluk, termasuk soal pecahnya suara NU, Khofifah memilih untuk terus berpatokan pada data-data survei.

"Saya rasa semua kita bisa lihat dari hasil survei, ya. Mungkin sekarang ada lembaga yang sedang turun. Seminggu lagi barangkali hasilnya sudah bisa kita lihat," kata Khofifah.

Sebagai petahana, Khofifah memang punya elektabilitas yang lebih tinggi dibanding dua pesaingnya.

2. Tidak khawatir suara di Surabaya tergerus

Suara NU Pecah, Khofifah Pegang Data Juga Peluang Menang di SurabayaGubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dalam suatu pertemuan di Surabaya, tahun 2020. Dokumentasi Istimewa

Khofifah juga punya pesaing lain yang tak kalah kuat, yakni Tri Rismaharini. Mantan Wali Kota Surabaya itu diprediksi akan menyulitkan Khofifah untuk memenangkan suara di Surabaya.

Namun, Khofifah tak punya kekhawatiran soal hal tersebut. Apalagi, Khofifah mengaku punya tren baik soal perolehan suara di Surabaya.

"Saya kan pada dasarnya, dengan segala hormat, tiga kali Pilgub. Dua kali saya kalah, tapi menang di Surabaya. Yang ketiga, kita menang di Provinsi dan menang juga di Surabaya. Jadi, ini tidak pada posisi kita terlalu pede, tapi bahwa fakta tiga kali pilgub, saya menang di Surabaya," kata Khofifah.

3. Pertarungan tiga srikandi di Pilkada Jawa Timur

Suara NU Pecah, Khofifah Pegang Data Juga Peluang Menang di SurabayaTiga srikandi (dari kiri) Khofifah Indar Pawansa, Tri Rismaharini, Luluk Nuh Hamidah. (IDN Times/Ardiansyah Fajar)

Provinsi Jawa Timur Jadi tempat pertarungan tiga Srikandi untuk berebut suara dalam Pilgub 2024.

Menurut Khofifah, seorang pemimpin sejatinya tidak hanya dipilih berdasarkan dia laki-laki atau perempuan saja. Namun harus melihat kapasitasnya untuk menjadi pemimpin di daerah yang diikutinya.

"Jadi, mari kita melihat kapasitas dan kompetensi masing-masing. Bukan karena dia perempuan atau laki-laki," kata Khofifah.

Baca Juga: Khofifah Maju di Pilgub Jatim 2024, Intip Harta Kekayaannya

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya