Yan Warinussy Ditembak, Absennya Perlindungan Negara pada Pembela HAM

Amnesty catat ada 103 serangan terhadap pembela HAM

Intinya Sih...

  • Yan Christian Warinussy, aktivis HAM, menjadi korban penembakan di Papua Barat.
  • Amnesty International Indonesia mencatat 103 serangan terhadap Pembela HAM di Papua pada 2023.
  • Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan menilai kejadian ini sebagai serangan serius terhadap pembela HAM yang tidak dilindungi negara.

Jakarta, IDN Times - Aktivis HAM Yan Christian Warinussy menjadi korban penembakan orang tak dikenal (OTK) di Manokwari, Papua Barat, Rabu (17/7/2024) siang. Kasus kekerasan yang menimpa pembela HAM ini menjadi perhatian berbagai pihak. 

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan menjabarkan bagaimana pembela HAM menghadapi berbagai kerentanan. Koalisi ini terdiri dari Aliansi Demokrasi untuk Papua (AIDP), Imparsial, KontraS, Elsam, Centra Initiative, PBHI Nasional, WALHI, YLBHI dan Public Virtue. Kemudian Amnesty International Indonesia, Forum de Facto, LBH Pers dan ICW. Serta LBH Masyarakat, HRWG, ICJR, LBH Jakarta, LBH Pos Malang, Setara Institute, dan AJI Jakarta.

“Koalisi menilai kejadian tersebut merupakan serangan serius terhadap pembela HAM. kejadian ini tidak dapat dipisahkan dari absennya negara melindungi pembela HAM di Indonesia,” tulis Koalisi dalam keterangannya, dikutip Jumat (19/7/2024).

Baca Juga: Kronologi Aktivis Papua Yan Warinussy Ditembak Usai Keluar dari Bank  

1. Amnesty International Indonesia catat ada 103 serangan terhadap pembela HAM di Papua

Yan Warinussy Ditembak, Absennya Perlindungan Negara pada Pembela HAMIlustrasi pertengkaran antar perempuan (IDN Times/Aditya Pratama)

Serangan terhadap individu yang membela hak-hak mereka sendiri atau orang lain terus berulang. 

Amnesty International Indonesia (AII) mencatat, pada 2023 terdapat 103 serangan terhadap Pembela HAM di Papua. Ini menjadikan Papua sebagai wilayah dengan jumlah serangan terbanyak.

2. Setidaknya ada empat kasus serangan terhadap pembela HAM

Yan Warinussy Ditembak, Absennya Perlindungan Negara pada Pembela HAMProses evakuasi jenazah pria bertato di Sungai Bango Kota Malang. (IDN Times/istimewa)

Sementara itu, Aliansi Demokrasi untuk Papua (AIDP) mencatat, setidaknya empat kasus serangan signifikan terhadap pembela HAM, termasuk serangan fisik dan non-fisik terhadap Anum Siregar, (Alm) Yuliana Yabandabra, Victor Mambor, dan Theo Hesegem. 

Sayangnya, kepolisian disebut belum mengungkap kasus-kasus ini dengan serius, dan beberapa laporan serangan bahkan dihentikan penyidikannya.

3. Kondisi represi pada pembela HAM

Yan Warinussy Ditembak, Absennya Perlindungan Negara pada Pembela HAMAksi Kamisan ke-806 dengan tema Adili Jokowi dan Jenderal Pelanggar HAM di depan Istana Presiden RI, Jakarta Pusat. (IDN Times/Lia Hutasoit)

Dalam laporannya, AII juga pernah menjelaskan bahwa pembela HAM yang mengkampanyekan dampak buruk krisis ekonomi dan iklim jadi sasaran oleh pemerintah dan aktor nonnagara. Di Afrika Barat dan Tengah bahkan para pembela HAM yang memerangi korupsi, yang merupakan penguras aset yang signifikan, diancam, dipenjara, atau dibunuh

Ini terlihat dari pola cara represi perlawanan yang dilakukan dengan persekusi, intimidasi, bahkan hingga berujung pada pembunuhan pembela HAM.

"Tiga orang dari komunitas Guapinol di Honduras dibunuh pada tahun
2023. Mereka melakukan kampanye melawan perusahaan pertambangan untuk melindungi sungai yang menjadi sumber kehidupan mereka," tulis laporan AII "Kondisi Hak Asasi Manusia di Dunia April 2024.

4. Komnas HAM desak ada jaminan perlindungan bagi pembela HAM

Yan Warinussy Ditembak, Absennya Perlindungan Negara pada Pembela HAMIlustrasi kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). (IDN Times/Santi Dewi)

Sementara itu, menanggapi kasus ini, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mendesak adanya jaminan perlindungan terhadap masyarakat sipil yang melakukan advokasi dan berkontribusi terhadap penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia (pembela HAM). 

Perlu diketahui telah terjadi penembakan terhadap Yan pada sore hari usai dia keluar dari bank. Kejadian bermula ketika Yan Christian Warinussy keluar dari bank. Dia ditembak oleh orang tidak dikenal yang mengendarai mobil Avanza berwarna hitam. Penembak berhasil melarikan diri. Yan akhirnya menjalani perawatan di rumah sakit usai mengalami luka lecet pada dada bagian kanan akibat peluru yang diduga berasal dari senapan angin.

Yan adalah Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH), sebuah organisasi yang berfokus pada advokasi hak asasi manusia, terutama di wilayah Papua Barat. Dia juga pernah mendapat Penghargaan Aktivis Anti Korupsi dari Kajati Papua Barat, dan penghargaan bidang HAM Internasional John Humphrey Freedom Award pada 2005

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya