Pakar: Anies Harus Pakai Momen HUT Jakarta untuk Lepas dari COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Pakar Perkotaan dari Universitas Tarumanegara Nirwono Joga menyebutkan, momen hari ulang tahun (HUT) DKI Jakarta ke-493 yang akan jatuh pada 22 Juni mendatang, bisa dijadikan ajang motivasi untuk melawan virus corona atau COVID-19.
“Harusnya pemerintah sudah bisa merencanakan pada puncak 22 Juli itu supaya jadi momentum Jakarta bebas COVID-19,” ujar Nirwono kepada IDN Times, Kamis (14/5).
Menurutnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan harus mulai memikirkan tema HUT yang berkaitan dengan hal tersebut.
1. Ajang agar masyarakat tidak terus terbelenggu karena COVID-19
Menurut dia, HUT DKI Jakarta nantinya bisa dipakai untuk menjelaskan pada masyarakat bahwa wabah COVID-19 belum selesai dan mereka harus bisa menghadapinya.
“Apa pun strategi sekarang harusnya menjadi pembangkit, menjadi momentum kebangkitan,” ujar dia.
Jadi, HUT DKI Jakarta bisa dijadikan ajang untuk membuktikan, bahwa masyarakat harus melawan dan tidak terus-terusan mau terbelenggu dengan COVID-19.
Baca Juga: Rindu Kampung Halaman, Mahasiswa UIN Jakarta Jalan Kaki Ciputat-Lombok
2. Berkaitan dengan sinyal relaksasi dari pemerintah pusat
Hal ini berkaitan dengan rencana dari pemerintah pusat yang akan memberi relaksasi aktivitas bagi masyarakat yang berusia 45 tahun ke bawah. Sinyal kelonggaran ini, kata dia sudah terlihat salah satunya dari aturan pembebasan transportasi umum.
Apalagi, berkali-kali pemerintah menegaskan bahwa masyarakat harus bisa hidup berdampingan dengan COVID-19.
3. Momen kebangkitan dari HUT DKI Jakarta hingga HUT RI
Selain HUT Jakarta, momentum kebangkitan di tengah pandemik, kata Nirwono juga bisa disuarakan jelang HUT Republik Indonesia ke-75 pada 17 Agustus mendatang.
“Kalau Jakarta sebagai episentrum saja bisa mulai bangkit, mulai aktif, Indonesia bisa menyatakan bisa berdampingan dengan COVID-19,” pungkasnya.
Baca Juga: Tangani COVID-19, Masih Ada Ego Sektoral antara Pusat dan DKI Jakarta