Muncul Petisi Setelah Viral Paskibraka Putri Disuruh Lepas Hijab

Sudah ada 4.000 lebih tanda tangan lebih dari target 5.000

Intinya Sih...

  • Muncul petisi merespons dugaan pemaksaan pelepasan hijab bagi Paskibraka Nasional 2024 Putri di Change.org.
  • Hingga saat ini, petisi telah ditandatangani oleh 4.146 orang dari target 5.000 tanda tangan.
  • Purna Paskibraka Indonesia meminta Badan Pembinaan Ideologi dan Pancasila (BPIP) untuk mencabut keputusan mewajibkan Petugas Paskibraka putri melepas jilbabnya.

Jakarta, IDN Times - Sebuah petisi merespons dugaan kasus viral paskibraka putri lepas hijab atau jilbab bagi Paskibraka Nasional 2024 Putri muncul di laman Change.org pada Rabu, 14 Agustus 2024.

Petisi yang berjudul "Keprihatinan: Paskibraka Nasional 2024 Puteri wajib Melepas Jilbab" muncul tiga hari sebelum upacara Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia berlangsung. Diduga ada pemaksaan pelepasan hijab saat Prosesi Pengukuhan Calon Paskibraka Tingkat Pusat (Nasional) Tahun 2024 pada Selasa, 13 Agustus 2024. 

Petisi ini diinisiasi oleh Ilham Mustofa, dia menyebut dirinya sebagi anggota Purna Paskibraka Indonesia (PPI).

1. Sudah 4.146 orang tanda tangan petisi dari target 5.000

Muncul Petisi Setelah Viral Paskibraka Putri Disuruh Lepas HijabPetisi di Change.org terkait polemik dugaan kewajiban paskibraka nasional 2024 putri untuk lepas hijab (Dok. Tangkapan Layar Change.org)

Hingga pukul 15.12 WIB, petisi ini sudah ditandatangani oleh 4.146 orang dari target 5.000 tanda tangan petisi.

Ilham dalam keterangan petisi menjelaskan kebijakan baru yang mewajibkan anggota Paskibraka nasional 2024 untuk melepas jilbab sangat mengganggu kebebasan beragama dan banyak wanita muslim Indonesia lainnya.

"Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia harus menghargai kebebasan beragama ini Menurut data BPS 2018, di Indonesia, 86,7 persen dari populasi adalah umat Muslim, dan sebagian besar dari mereka adalah perempuan yang memilih untuk memakai jilbab. Ini seharusnya cukup menjadi alasan untuk pemerintah menghargai kebebasan beragama kita," kata dia dalam deskripsi petisi dikutip Rabu.

Baca Juga: PPI Buka Suara soal Polemik Paskibraka Putri 2024 Dilarang Pakai Hijab

2. Minta BPIP pertimbangan kebijakan dan cabut keputusan pelepasan hijab

Muncul Petisi Setelah Viral Paskibraka Putri Disuruh Lepas HijabPresiden Jokowi kukuhkan Paskibraka 2024 di IKN (YouTube.com/Sekretariat Presiden)

Dengan adanya dugaan pelepasan hijab pada Paskibraka Nasional putri ini, Purna Paskibraka Indonesia meminta agar Badan Pembinaan Ideologi dan Pancasila (BPIP) mempertimbangkan kembali kebijakan tersebut dan mencabut keputusan yang mewajibkan Petugas Paskibraka nasional puteri 2024 harus melepas jilbabnya.

"Akhirnya, kami mendesak teman-teman dan sesama warga negara yang peduli terhadap kebebasan beragama untuk menandatangani petisi ini dalam solidaritas dengan adik-adik muslimah kita. Mari kita berjuang bersama demi kebebasan beragama dan menghormati pilihan individu dalam menjalankan ajaran agamanya," tulis dia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Kukuhkan Paskibraka 2024 di IKN!

3. Viral paskibraka putri lepas hijab saat pengukuhan

Muncul Petisi Setelah Viral Paskibraka Putri Disuruh Lepas HijabTes pengetahuan Pancasila yang diikuti para calon Paskibraka Nasional di Jakarta. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Muncul dugaan pelarangan penggunaan hijab bagi pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) HUT ke-79 RI pada 17 Agustus 2024. Informasi ini mengemuka usai diungkap oleh Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia (PPI). Prosesi Pengukuhan Calon Paskibraka Tingkat Pusat (Nasional) Tahun 2024 pada 13 Agustus 2024 menimbulkan kontroversi.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, diduga seluruh anggota putri Paskibraka dilarang mengenakan hijab atau jilbab saat pengukuhan. 

"Hal ini tidak pernah terjadi sebelum-sebelumnya. Yang menjadi pertanyaan kami adalah, apakah Penggunaan Hijab/Jilbab bagi Anggota Paskibraka Putri menjadi sebuah larangan atau hal yang dilarang atau sesuatu yang mempengaruhi kecantikan dan keanggunannya?” tulis Ketua Umum Purna Paskibraka Indonesia, Gousta Feriza dalam keterangannya, Rabu (14/8/2024).

"Menjadi pertanyaan juga mengapa pada waktu pertama kali mereka tiba di pemusatan Latihan masih diperkenankan menggunakan Hijab/Jilbab, juga pada saat-saat Latihan, Renungan suci dan bahkan Gladi mereka masih diizinkan mengggunakan Hijab/Jilbab, lalu kenapa pada saat Pengukuhan “dilarang” menggunakan Hijab/Jilbab atau bahasa lain “diseragamkan” untuk tidak menggunakan Hijab/Jilbab? Bukankah hal ini mencederai kebhinekaan itu sendiri?," tulis PPI.

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Mohamad Aria

Berita Terkini Lainnya