Menko PMK: Tokoh Agama Punya Peran Cegah Judi Online
Intinya Sih...
- Menteri Koordinator PMK Muhadjir Effendy: Organisasi keagamaan dan kemasyarakatan penting dalam cegah judi online
- Bahaya judi online sudah meresahkan, tokoh masyarakat dan agama perlu mengimbau dan mencegah masyarakat dari terjerumus
- Upaya persuasif dari tokoh masyarakat dan agama menjadi kunci untuk menahan masyarakat dari praktik judi online yang meresahkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, organisasi kemasyarakatan dan organisasi keagamaan berperan penting cegah kejahatan perjudian daring atau (judi online.
Dia mengklaim, pemerintah telah serius dalam memberantas judi online dengan adanya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Satgas Pemberantasan Perjudian Daring, dengan upaya pencegahan, penindakan, dan rehabilitasi. Namun, upaya itu perlu dikuatkan dengan peran tokoh masyarakat dan tokoh agama.
"Kita ingin mengajak seluruh komponen strategis yang ada di masyarakat untuk ikut bersama-sama melakukan pencegahan dan penindakan terhadap praktik judi online yang sudah sangat meresahkan untuk keutuhan bangsa kita," ujar dia dalam keterangannya, Rabu (26/6/2024).
1. Semua kalangan merasakan bahaya laten judi online
Muhadjir menyampaikan, bahaya laten dari judi online sudah sangat terasa. Berbagai kalangan dari yang kaya sampai miskin, laki-laki dan perempuan, dari orang tua, muda, sampai anak-anak pun sudah banyak yang terjerumus judi online.
Maka tokoh masyarakat dan tokoh keagamaan berperan penting dalam mengimbau masyarakat dan mencegah supaya tidak terjebak dalam lingkaran perjudian online, serta dapat menyadarkan mereka yang sudah terjebak betapa bahayanya judi online.
2. Tokoh agama dan masyarakat bisa yakinkan relung hati
Editor’s picks
Menurut dia, tokoh masyarakat dan agama paham dan kedekatan yang baik dengan masyarakat. Dia mengatakan, upaya persuasif dari tokoh masyarakat dan tokoh agama bisa menjadi kunci supaya masyarakat bisa terhindar dari kejahatan judi online.
"Yang tahu persis yang bisa meyakinkan masyarakat dan umat adalah bapak-bapak sekalian. Dan itu kalau sudah dilaksanakan dengan massif dan betul-betul masuk ke dalam relung hati para umat dan masyarakat. Saya yakin itu merupakan benteng paling pokok disamping kita terus tetap melakukan pemblokiran terhadap situs, server, kita kejar bandarnya, kita upayakan penjudinya ditindak," kata dia.
Baca Juga: PPATK: 1.000 Anggota Dewan Main Judi Online, Transaksi Capai Rp25 M
3. Masyarakat jangan mudah berikan pinjaman nama
Dia mengingatkan, agar masyarakat tidak mudah menerima iming-iming tawaran meminjam nama dan rekening dengan mendapatkan imbalan.
Hal itu lantaran telah banyak modus yang dilakukan para bandar judi online yang menggunakan nama dan rekening bank orang lain untuk digunakan sebagai tempat transaksi judi online.
"Saya ingin tegaskan, untuk masyarakat terutama ibu-ibu dan bapak-bapak di desa kalau ada orang yang ingin pinjam nama dan nomor rekening yang nanti akan digunakan untuk judi online dan akan digunakan oleh pihak lain. Dan orang yang memfasilitasi judi online akan dipenjara. Termasuk mereka yang memberikan fasilitas itu juga pelaku," katanya.