Keluarga: Bukannya Kejar Pelaku, Polisi Malah Cari Keburukan Afif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Paman Afif Maulana (13), Riki Lesmana mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap penanganan kasus oleh Kapolda Sumatra Barat. Menurutnya fokus utama harusnya ada pada identifikasi dan penuntasan kasus dugaan penganiayaan, bukan mencari-cari keburukan Afif.
“Soalnya Kapolda Sumbar ini, bukan mencari pelaku penganiayaan. Mencari keburukan si Afif. Aku pengennya sama Kapolda Sumbar, pengen cari usut, usut tuntas kasus si Afif ini, siapa pelakunya, bukan usut tuntas tawuran. Gak ada dia tawuran,” kata Riki dalam konferensi pers di IDN HQ, Jakarta Selatan, Rabu (3/7/2024).
1. Pertanyakan 17 orang yang terlibat penyiksaan di Polsek Kuranji
Riki menambahkan polisi seharusnya fokus pada pengungkapan kebenaran tentang kasus penganiayaan di Polsek Kuranji.
Meskipun disebut ada 17 anggota polisi terlibat, Riki merasa kecewa karena belum ada transparansi dalam mengungkap identitas mereka, bahkan fotonya saja tidak dikeluarkan.
“Ini katanya 17 orang, tapi foto polisi yang 17 orang itu gak ada dikeluarin,” katanya.
Baca Juga: KPAI: Kapolri Harus Tegas dan Hormati Hak Asasi di Kasus Afif Maulana
2. Kapolda Sumbar disebut banyak tutup-tutupi kasus
Editor’s picks
Dia juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bisa mengungkap kematian keponakannya itu. Dia mengungkapkan Kapolda Sumatra Barat, Irjen Pol Suharyono terlalu banyak menutupi kasus ini.
“Pak Kapolri, aku minta tolong, Pak. Tolong ungkap kasus keponakanku yang di bawah umur ini Pak, Minta tolong Pak, soal Kapolda Sumbar sudah banyak ditutup-tutupin kasus ini. Minta tolong, ya, Pak Kapolri,” katanya.
3. Kapolda Sumbar dilaporkan ke Propam
Terbaru, Tim Advokasi Koalisi Masyarakat Sipil Anti Penyiksaan melaporkan Kapolda Sumatra Barat (Sumbar), Irjen Pol Suharyono ke Propam Polri pada Rabu (3/7/2024), terkait kasus kematiian Afif.
Suharyobo mengaku tak masalah jika dirinya dilaporkan. Sebab, ia mengklaim bukan seorang penjahat.
"Silakan saja. Saya bukan pelaku kejahatan kok! Saya pembela kebenaran," kata Suharyono saat dikonfirmasi, Rabu (3/7/2024).
Namun, Suharyono mempermasalahkan tindakan LBH Padang yang seakan menjelekkan institusi Polri. Dia menilai, apa yang diungkapkan oleh LBH Padang telah diskenario.
"Kalau institusi kami diinjak-injak dan dipojokkan, ya, siapa yang tidak marah? LBH sok suci. Dia mengatur skenario dan alibi sedemikian rupa, seolah-olah prediksinya yang paling benar," kata Suharyono.
Baca Juga: Datangi Mabes Polri, KontraS Minta Kasus Afif Maulana Ditarik ke Bares