Ini Alasan Polisi Tak Izinkan Keluarga Lihat Jenazah Kali Bekasi

Jakarta, IDN Times - Karo Dokpol RS Polri Kramatjati, Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama, menjelaskan alasan kenapa keluarga korban penemuan jenazah di Kali Bekasi tidak diizinkan melihat kondisi jenazah secara langsung. Menurutnya, hal ini sesuai dengan prosedur standar identifikasi, terutama jika jenazah sudah dalam kondisi lebih dari 24 jam sehingga terjadi proses pembusukan.

"Namun kami tegaskan memang dalam prosedur identifikasi ya, apalagi dengan jenazah yang apalagi yang udah berapa lewat dari 24 jam, ada proses pembusukan. Itu SOP kami tidak membenarkan adanya keluarga melihat tubuh, karena menimbulkan bias nanti," kata Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama dalam konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (26/9/2024).

Dalam kasus tujuh jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi, Jatiasih, Kota Bekasi pada Minggu (22/9/2024), keluarga diminta memberikan informasi detail terkait ciri-ciri korban kepada tim antemortem. Ciri-ciri itu akan dicocokkan dengan hasil pemeriksaan tim posmortem.

"Di satu sisi ada tim lagi yang memeriksa jenazah, ini yang kemudian baru prosesnya rekonsiliasi, mencocokkan, apakah cocok, si A cocok dengan data antemortem dengan data dengan posmortem yang mana," kata dia.

Kemudian pada hari ini (26/9/2024), seluruh korban telah berhasil diidentifikasi. Tujuh orang tersebut adalah laki-laki dan berasal dari wilayah di Bekasi. Keluarga diperkenankan membawa masing-masing jenazah yang sudah ditempatkan dalam peti. Kendaraan seperti ambulans juga sudah disiapkan.

"Itu prosedur yang kami jalani ya itu juga prosedur secara internasional juga diakui, jadi kami mengikuti prosedur itu," ujarnya.

Tujuh korban ya g teridentifikasi adalah Muhamad Farhan (20), Rizki Ramadan (15), Ridho Darmawan (15), Rezky Dwi Cahyo (16), dan Vino Satriadi (15). Kemudian ada Muhammad Rizki (19) dan Ahmad Darwi (16).

Baca Juga: 19 Remaja Bekasi Telah Dipulangkan, 3 Ditahan karena Kepemilikan Sajam