Fakta-fakta Kesaksian Eks Karyawan Brandoville soal Eksploitasi Pekerja

Sering adakan rapat dari malam hingga pagi hari

Intinya Sih...

  • Mantan karyawan Brandoville Studio, Radit, memberikan kesaksian kekerasan dan manipulasi bosnya, CL.
  • CL yang merupakan WNA Hong Kong dilaporkan atas dugaan penganiayaan dan ketenagakerjaan di Indonesia.
  • Rapat berjam-jam, pekerja dimanipulasi untuk lembur hingga larut malam, dan terisolasi dari keluarga.

Jakarta, IDN Times - Salah seorang mantan karyawan perusahaan game art dan animasi Brandoville Studio di Menteng, Radit, yang juga rekan kerja CS, korban kekerasan bos perusahaan tersebut memberikan kesaksian bagaimana terduga pelaku yakni CL kerap kali memanipulasi para pekerjanya.

Seperti diketahui, CS mengalami kekerasan hingga eksploitasi dari bosnya berinisial CL, kini kasus tersebut sudah menjadi perhatian polisi. CS mengalami kekerasan dengan diminta menampar diri sendiri, hingga naik turun tangga sebanyak 45 kali, jam kerja juga tak sesuai.

Dia sering dihubungi tengah malam dan harus membalas pesan segera dari CL. Kini CL dikabarkan ada di luar negeri sementara CS mengalami trauma dan sejumlah karyawan akhirnya juga berani buka suara soal kekejian CL.

Polda Metro Jaya memastikan bos perusahaan animasi Brandoville Studio, Menteng, Jakarta Pusat berinisial CL sudah meninggalkan Indonesia sejak 29 Agustus 2024. CL merupakan warga negara asing (WNA) Hong Kong yang dilaporkan atas dugaan penganiayaan dan dugaan tindak pidana ketenagakerjaan terhadap para pekerja.

“Hasil koordinasi antara Satreskrim Polres Metro Jakarta Pusat dengan kantor imigrasi Jakarta Pusat, info diterima sekitar 29 Agustus terlapor sudah terdata meninggalkan Indonesia,” kata Kabid Humas Polda Metro, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi di Polda Metro, Rabu (18/9/2024).

1. Rapat hanya berisi pembahasan personal

Fakta-fakta Kesaksian Eks Karyawan Brandoville soal Eksploitasi PekerjaKantor Brandoville Studio di Menteng, Jakarta Pusat (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Dari wawancara IDN Times dengan Radit terungkap bahwa seorang CL tega mengeksploitasi karyawannya hingga berujung melakukan kekerasan. Radit menceritakan rapat sering kali berlangsung berjam-jam, dengan kepala divisi dipanggil untuk membahas proyek. Namun, banyak waktu dihabiskan untuk pembicaraan pribadi dari terduga pelaku, yang seringkali tidak ada hubungannya dengan pekerjaan.

"Dia menceritakan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Personal, iya. Semacam ingin memberikan motivasi atau lain-lain lah," kata Radit, kepada IDN Times.

Radit juga menjelaskan bahwa rapat dapat berlangsung antara tiga hingga empat jam, mengganggu karyawan yang sedang mengejar deadline. Sementara waktu terus berjalan, tim produksi harus berjuang untuk menyelesaikan revisi tepat waktu.

Dalam beberapa kasus, rapat dimulai pada pukul 21.00 dan berakhir hingga pukul 06.00 keesokan harinya, memaksa karyawan untuk kembali bekerja hanya beberapa jam setelah pulang.

Baca Juga: Eks Karyawan Brandoville: CL Minta CS Blokir Kontak Keluarganya

2. Marah saat karyawan main handphone ketika dia memberi penjelasan

Fakta-fakta Kesaksian Eks Karyawan Brandoville soal Eksploitasi PekerjaRadit, eks karyawan perusahaan game art dan animasi Brandoville Studio di Menteng dan rekan CS saat diwawancarai IDN Times, Selasa (17/9/2024). (IDN Times/Rendy Septian Anwar)

Terduga pelaku CL kerap marah saat karyawan mengalihkan perhatian untuk memeriksa umpan balik dari klien. Maka mereka terpaksa lembur hingga larut malam. Karyawan yang menggunakan handphone untuk koordinasi pekerjaan di saat dia berbicara soal hal di luar pekerjaan saat rapat malah dimarahi.

"Kalau misalkan kita nggak merhatiin dia. Jadi misalkan dia ngomong panjang lebar nih, terus ada satu lead yang megang, ngeluarin HP buat ngecek feedback. Terus dia marahin, taruh HP-nya saya lagi ngomong. Tapi itu bukan urusan pekerjaan yang dia lagi omongin. Masalah hidup dia lah atau background dia segala macem. Jadi ya akhirnya ya itu sering terjadi, paling sering terjadi di sana," kata Radit.

Baca Juga: Keluarga Korban Adukan Perlakuan Bos Brandoville Studio Diam-Diam

3. Dijadikan PA padahal ingin menjadi ilustrator

Fakta-fakta Kesaksian Eks Karyawan Brandoville soal Eksploitasi PekerjaRadit, eks karyawan perusahaan game art dan animasi Brandoville Studio di Menteng dan rekan CS saat diwawancarai IDN Times, Selasa (17/9/2024). (IDN Times/Rendy Septian Anwar)

Radit bekerja di bagian production yang berisi para artis, dia awalnya bekerja di bagian 2D Animasi. Dia mulai bekerja di Brandoville Studio sejak 2022 akhir, sedangkan dia sudah kenal dengan korban CS sejak 2017 dari teman internet hingga hobi. Usai Keduanya menyelesaikan studi di luar negeri dan bertemu di Jakarta pada 2019, CS yang memberikan kesempatan kerja pada Radit di kantor itu.

CS bekerja sebagai marketing pada 2018 sebelum Radit masuk. Posisi CS sebagai marketing juga bukan keinginannya. Radit menceritakan temannya itu ingin jadi ilustrator atau konsep artis. Awalnya mereka kerap bekerja sama, namun interaksi Radit dengan CS semakin berkurang setelah CS ditunjuk sebagai asisten pribadi (PA) CL.

CS kini lebih banyak menghabiskan waktu mendampingi CL sambil mengerjakan tugas marketing, yang mengurangi kolaborasi dalam produksi dan interaksi tim secara keseluruhan. Jadi tanpa hitam di atas putih sebagai PA, CS mengerjakan dua tugas yakni marketing dan PA, padahal dia ingin menjadi seorang ilustrator.

4. Tak boleh pakai masker saat sakit

Fakta-fakta Kesaksian Eks Karyawan Brandoville soal Eksploitasi Pekerjailustrasi tidak memakai masker di ruang terbuka. (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Selama bekerja di sana pernah ada kejadian CS mengalami kondisi kesehatan yang memburuk. Hal itu terjadi selama perjalanan bisnis mereka ke Kanada. Radit mengungkapkan CS menunjukkan gejala sakit, termasuk indikasi COVID-19, namun terduga pelaku, CL melarangnya untuk memakai masker.

"Di Kanada bahkan waktu itu pernah ada juga CS ini sudah kelihatan sakit. Sudah kelihatan sakit, dia sudah ada indikasi Covid lah di situ, tapi oleh si CL ini tidak boleh pakai masker," kata dia

CL berpendapat bahwa penggunaan masker akan menurunkan rasa bangga CS dan memberikan kesan bahwa dia sedang sakit. CL juga dikatakan tidak percaya Covid-19.

"Karena CL itu tidak percaya sama Covid dan si CL ini bilang kalau pakai masker itu nurunin pride-nya dia," katanya.

Baca Juga: Polisi Cari Suami Bos Brandoville Studio Usai CL Tinggalkan Indonesia

5. CS diminta blokir kontak keluarga

Fakta-fakta Kesaksian Eks Karyawan Brandoville soal Eksploitasi PekerjaIlustrasi pers (IDN Times/Arief Rahmat)

Radit juga menjelaskan, CS terisolasi dari keluarga selama bekerja di sana. Radit, rekan CS menjelaskan bahwa sang bos yakni CL, melarang CS untuk menghubungi keluarga.

"CS disuruh blok semua kontaknya keluarganya, adiknya-adiknya," katanya.

CS terjebak dalam ketergantungan total kepada CL. Dia bahkan diharuskan memblok media sosial keluarganya hingga CS hanya bisa berkomunikasi dengan keluarganya lewat email. Di email itu CS menjelaskan bahwa dia sedang berjuang dalam kariernya. Dia bahkan tidak bisa pulang ke rumah

"Dan akhirnya dibalas itu pun juga sepertinya rangkaian kata-kata balasannya itu disuruh oleh CL. Jadi CS ketikin nih, aku kasih tahu kamu harus ngomong apa ke si mama. Dan itu isinya sih, kalau aku ya sangat tidak pantas untuk disebut ya, karena banyak banget sumpah serapah segala macam," katanya.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya