Cerita Paman Ambil Jenazah Afif Maulana, Sempat Dihalang-halangi
Intinya Sih...
- Keluarga Afif mengalami kesulitan mengambil jenazahnya karena dihalangi petugas dan dokter di RS Bhayangkara Padang.
- Petugas dan dokter bersikeras agar jenazah dimandikan dan dikafani di tempat tersebut, namun keluarga tetap ingin membawa pulang jenazah.
- Keluarga akhirnya bisa membawa pulang jenazah karena ada tahanan yang kabur dari Polsek setempat, sehingga pengawasan di rumah sakit menjadi lengah.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Keluarga Afif Maulana (13) yang tewas diduga akibat penyiksaan oleh polisi di Padang, mengalami berbagai kesulitan saat hendak mengambil jenazah. Paman Afif yakni Riki Lesmana menceritakan, proses pengambilan jenazah dan permintaan otopsi terhalang oleh petugas dan dokter.
Jenazah Afif usai ditemukan tewas di Jembatan Batang Kuranji diproses di RS Bhayangkara Padang untuk dimandikan dan autopsi.
"Pas mau ambil di autopsi dilarang sama petugas. Gak boleh. Itu melarang dokter. Dokter pun saya ingat wajahnya. Ingat saya lihat justru lagi abis selesai autopsi, mau dibawa pulang jenazah dilarang lagi sama petugas, sama dokter," ungkap paman Afif dalam konferensi pers di kantor IDN HQ, Jakarta Selatan, Rabu (7/3/2024)
1. Momen bisa bawa jenazah pulang saat ada tahanan kabur dan kondisi tidak kondusif
Riki juga menceritakan keluarga Afif berusaha membawa pulang jenazah namun dihalangi oleh petugas dan dokter yang bersikeras agar jenazah dimandikan dan dikafani di tempat tersebut.
Paman Afif menyebutkan, karena ada tahanan yang kabur dari Polsek setempat, pengawasan di rumah sakit menjadi lengah sehingga keluarga akhirnya bisa membawa pulang jenazah.
“Ada yang kabur tahanan. Disana lah bisa saya ambil pulangkan (bawa pulang),” kata dia.
Baca Juga: Kapolda Sumbar Dilaporkan ke Propam Kasus Tewasnya Afif Maulana
Editor’s picks
2. Diharuskan dimandikan dan dikafani di RS Bhayangkara
Dia mengatakanm, jenazah Afif diharuskan dimandikan dan dikafani di RS Bhayangkara, tapi keluarga bersikeras bawa pulang. Bahkan keluarganya dijelaskan untuk tidak melakukan autopsi ulang karena biayanya Rp20 juta jika dilakukan di rumah sakit lain.
Saat tiba di rumah, keluarga baru bisa melihat kondisi jenazah Afif dengan kondisi wajah dan kaki mulus, namun ada memar di tubuhnya.
Baca Juga: Ibu Afif Maulana Minta Kapolri Cari Penganiaya Anaknya
3. Keluarga dapat tekanan untuk tak viralkan kasus
Keluarga juga semakin mendapat tekanan dari untuk tidak melaporkan kejadian ini ke media dan memviralkannya.
Bahkan selama 10 hari sejak kematian Afif, tidak ada satu pun pihak kepolisian yang datang ke rumah, kecuali mencari saksi bernama A yang berboncengan dengan korban pada hari kejadian.
“Udah banyak kejanggalan di polisi itu,” kata dia.