Komnas HAM Duga Korban Mutilasi TNI Disiksa sebelum Dieksekusi

Korban mendapat perlakuan merendahkan martabat manusia

Jakarta, IDN Times - Komnas HAM mengungkap adanya dugaan penyiksaan terhadap empat korban mutilasi anggota TNI AD di Mimika Papua. Selain itu, korban juga mendapat perlakuan merendahkan martabat manusia sampai hilangnya nyawa.

Temuan itu didapat setelah Komnas HAM memeriksa 19 orang saksi yang terdiri dari penyidik Polres Mimika, Satgas Polda Papua, penyidik Puspomad, penyidik Pomdam XVII/Cenderawasih, penyidik Subdenpom Mimika, penyidik Satgasus Polda Papua, penyidik Polres Mimika, keluarga korban, pelaku TNI dan pelaku sipil.

“Ini yang penting menjadi highlight dari Komnas adalah informasi dugaan penyiksaan, kekerasan, dan perlakuan merendahkan martabat manusia sampai hilangnya nyawa," kata Komisoner Komnas HAM, Beka Ulung dalam jumpa persnya, Selasa (20/9/2022).

Baca Juga: Pengacara Duga 6 Oknum TNI Pelaku Mutilasi di Mimika Mau Cuci Tangan

1. Korban diduga ditusuk dengan senjata tajam

Komnas HAM Duga Korban Mutilasi TNI Disiksa sebelum DieksekusiKonferensi pers Komnas HAM soal peristiwa polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J, di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2022). (dok. Humas Komnas HAM)

Sementara itu, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menjelaskan, dugaan penyiksaan terlihat dari rentetan peristiwa dari mulai perencanaan, eksekusi hingga mutilasi di tempat yang berbeda.

“Hidup ketika dibawa, terus ditusuk lagi, pakai senjata tajam. Dari proses itulah kami melihatnya memang ada indikasi penyiksaan. Jadi ini ada penembakan, pakai senjata tajam, terus sampai mutilasi,” kata Anam.

Baca Juga: Seorang Mayor TNI Pelaku Mutilasi di Papua Pakai Senjata Rakitan 

2. Perencanaan pembunuhan berlangsung di tempat penampungan solar

Komnas HAM Duga Korban Mutilasi TNI Disiksa sebelum DieksekusiPotongan tubuh korban pembunuhan dan mutilasi di keluarkan dari lemari pendingin RSUD Mimika, IDN Times/ istimewa

Adapun lokasi perencanaan pembunuhan dilakukan di bengkel las dan penampungan solar di Nawaripi milik salah satu pelaku. Lokasi tersebut dikenal oleh para pelaku dengan sebutan ‘Mako’.

Sedangkan lokasi pembunuhan terletak di lahan kosong di SP 1 Distrik Mimika Baru Kabupaten Mimika.

“Pada malam hari lokasi tersebut sepi dan tidak ada penerangan lampu. Diperoleh informasi bahwa ada sejumlah saksi yang mengetahui peristiwa pembunuhan,” ujar Beka.

3. Dimutilasi di Logpon, dibuang di jembatan Kampung Pigapu

Komnas HAM Duga Korban Mutilasi TNI Disiksa sebelum DieksekusiKapolres Mimika berserta Dandim 1710/Mimika saat menyaksikan penandatanganan berita acara penyerahan jenazah kepada pihak keluarga, IDN Times/ Istimewa

Beka mengatakan, proses mutilasi dilakukan di jalan lama Logpon yang sudah lama tidak digunakan oleh masyarakat. Berdasarkan tinjauan lokasi masih ditemukan sisa potongan karung yang digunakan untuk memasukkan bagian tubuh jenazah korban.

“Sudah tidak ditemukan lagi bekas darah di lokasi,” kata Beka.

Setelah dimutilasi, jenazah korban dibuang di jembatan Kampung Pigapu Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika. Diketahui bahwa pelaku melempar semua karung berisi jenazah korban ke sungai Kampung Pigapu.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya