Ini Alasan Polri Minta Testimoni Rektor Terkait Kinerja Jokowi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) membenarkan informasi soal sejumlah polisi yang meminta testimoni rektor soal kinerja pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo di Semarang, Jawa Tengah.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, testimoni itu dibuat dalam rangka cooling system Pemilu 2024 dengan tujuan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Tujuan daripada cooling system itu memelihara keamanan dan ketertiban di masyarakat. Ada hal-hal yang bersifat pertema kita perlu menjaga jangan sampai termakan provokasi, jangan sampai terpecah belah, atau terjadi sesuatu yang dapat mengganggu,” kata Trunoyudo di Mabes Polri, Rabu (7/2/2024).
1. Komentar rektor diminta untuk cooling system
Trunoyudo menjelaskan, cooling system dilakukan dengan cara kolaborasi dengan tokoh-tokoh masyarakat. Salah satunya meminta komentar mereka untuk mengantisipasi polarisasi di masyarakat.
“Pemeliharaan keamanan adalah tugas pokok Polri dan kemudian ini gunanya adalah memberikan perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat. Maka dibutuhkan kolaboratif atau kolaborasi partisipasi seluruh elemen masyarakat termasuk juga kepada seluruh kaum civitas akademika,” ujar Trunoyudo.
Baca Juga: Polisi Minta Testimoni soal Jokowi, Ini Kata Kabaharkam Polri
2. Kabaharkam sebut tidak hanya rektor yang diminta testimoni
Editor’s picks
Sebelumnya, Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam), Komjen Pol Fadil Imran juga tidak membantah soal sejumlah polisi yang meminta testimoni kinerja Jokowi kepada sejumlah rektor.
Fadil hanya menegaskan, polisi setiap hari mendatangi tokoh-tokoh masyarakat termasuk rektor dalam rangka cooling system Pemilu 2024.
“Polisi hampir setiap hari mendatangi orang, bukan hanya rektor, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda ini barangkali karena yang didatangi rektor saja kemudian ada momentum-momentum seperti itu kemudian menjadi sebuah perbincangan,” kata Fadil di Korbrimob, Cikeas, Rabu (7/2/2024).
Namun demikian, Fadil mengaku bakal mengambil langkah objektif soal isu tersebut.
“Yang pasti kita pasti akan mengambil langkah yang objektif sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku kan katanya itu yang akan kita buktikan nanti untuk dilihat pasti,” imbuhnya.
3. Mahfud MD sebut sejumlah rektor diminta testimoni soal kinerja pemerintah Jokowi
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD mengakui bahwa ia mendapatkan laporan dari sejumlah rektor bahwa ada pihak tertentu yang meminta mereka memberi testimoni positif mengenai Presiden Jokowi. Testimoni positif itu direkam dalam bentuk video lalu bakal diedarkan di media sosial.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan itu mengatakan testimoni tersebut diduga kuat untuk menandingi kritik dari para sivitas akademika terhadap Jokowi. Dalam catatan Mahfud, sejak Senin sore kemarin sudah ada 59 perguruan tinggi yang menyatakan sikap siap untuk mengawal pemilu.
"Ini laporan kepada saya dari beberapa rektor, disuruh untuk membuat pernyataan yang menyatakan bahwa Pak Jokowi itu orangnya negarawan dan baik. Kedua, Pak Jokowi disebut berhasil mengatasi krisis, ketiga, pemilu berjalan dengan baik. Ada yang membuat pernyataan dan template-nya sama," ujar Mahfud pada Selasa (6/2/2024) di Bengkulu.