Ditinggal Sendirian di Pilkada DKI Jakarta, PDIP Not For Sale!
Intinya Sih...
- Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono diusung 12 partai politik untuk maju di Pilkada Jakarta 2024, menutup peluang PDIP dan Anies Baswedan.
- PDIP menegaskan tidak bergabung mendukung Ridwan Kamil dan memilih berkoalisi bersama rakyat, karena "PDI Perjuangan is not for sale."
- Ketua DPP PDIP legawa tak mendapat mitra koalisi di Pilkada DKI Jakarta 2024, akan berkoalisi dengan rakyat dan melawan kotak kosong atau calon independen.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono resmi diusung 12 partai politik untuk maju sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2024. Mereka adalah Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PSI, Gelora, Garuda, PKB, PKS, Perindo, PPP dan NasDem.
Koalisi gemuk pengusung RK-Suswono ini membuat peluang PDIP dan Anies Baswedan tertutup untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
PDIP hanya memiliki 15 kursi di DPRD DKI Jakarta. Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu pun kini ditinggal sendirian di Pilkada Jakarta.
Bagaimana reaksi partai berlambang kepala banteng tersebut?
1. PDIP not for sale!
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP, Adian Napitupulu menegaskan bahwa partainya tidak akan bergabung mendukung Ridwan Kamil dan memilih untuk berkoalisi bersama rakyat.
“PDI Perjuangan is not for sale,” kata Adian di DPP PDIP di Jakarta Pusat, Senin (19/8/2024).
Adian mengajak masyarakat untuk duduk dan memikirkan ulang keanehan yang sedang terjadi di Jakarta. Dan ia mengajak masyarakat tetap membuka kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi sebelum pendaftaran ditutup.
“Beberapa hari yang lalu Partai A masih dukung Anies, lalu berubah. Ada Partai B masih dukung Anies lalu berubah. Nah sampai tanggal 29 ada tidak yang kemudian tadinya tidak dukung Anies lalu dukung Anies? Mungkin dong. Kemungkinan sama saja besarnya. Harusnya bahwa jangan dipatahkan, jangan ditiadakan, jangan dielakkan juga kemungkinan dinamika politik yang sangat dinamis itu seperti apa,” kata Adian.
“Nah bagaimana sikap PDI Perjuangan? Yang pasti kita akan selalu bersama-sama dengan rakyat,” imbuhnya.
Baca Juga: Cak Imin: PKB Sudah Lama Gak Komunikasi dengan PDIP
2. PDIP bakal mengumumkan tidak bisa ikut bertarung di Pilkada Jakarta
Sementara itu, Ketua DPP PDIP, Said Abdullah legawa partainya tak mendapat mitra koalisi di Pilkada DKI Jakarta 2024.
"Tapi kalau toh pada akhirnya kami tidak bisa, katakanlah, karena sudah KIM Plus terkonsolidasi kami tidak punya kawan lagi untuk maju, ya apa boleh buat?" kata Said Abdullah di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/8/2024).
Editor’s picks
Said mengatakan, PDIP akan mengumumkan kepada publik tak bisa mencalonkan gubernur dan wakil gubernur di Pilkada DKI 2024.
"Kami akan berbicara kepada rakyat pada waktunya mungkin oleh Pak Sekjen bahwa PDI Perjuangan tidak bisa mencalonkan untuk Pilkada DKI yang akan datang," kata dia.
Baca Juga: Ridwan Kamil Diusung 12 Partai, Adian: PDI Perjuangan Not For Sale!
3. PDIP memastikan bakal berkoalisi dengan rakyat
Senada dengan Said, Ketua DPP PDIP bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Ganjar Pranowo memastikan bahwa PDIP tak akan ditemani sepi. PDIP akan berkoalisi dengan rakyat.
“Kalau kita tidak bisa mencalonkan karena tidak ada teman, ya kita akan berkoalisi dengan rakyat,” kata Ganjar di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2024).
Ganjar menjelaskan, saat ini tersisa satu harapan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat di dalam pemerintahan DPRD.
“Fungsi berikutnya di dalam pemerintahan adalah di DPRD, dan DPRD bisa melakukan optimal untuk rakyat,” kata Ganjar.
“Saya kira masyarakat sangat cerdas sehingga bisa menjatuhkan pilihan,” imbuhnya.
Baca Juga: Ahok Yakin Rakyat Jakarta Pilih Kotak Kosong daripada Cagub KIM
4. Peluang Ridwan Kamil-Suswono melawan kotak kosong atau calon independen
Dengan manuver parpol yang mengepung PDIP seperti ini, Ridwan Kamil-Suswono berpeluang besar untuk melawan kotak kosong atau calon independen.
“Ya, melawan kotak kosong. Mari kita lihat. Atau ini akan berusaha diloloskan calon independen sebagai calon boneka, ya, karena banyak sekali ya, ini masukan suara dari warga yang merasa atau membuktikan KTP nya dibegal. KTP-nya dicatut,” kata Ketua DPP PDIP, Djarot Hidayat di DPP PDIP, Jakarta Pusat.
Kalau memang mau dibikin demikian, menurut Djarot, PDIP akan melawan upaya membangun situasi Jakarta yang tidak sehat.
“Jakarta menjadi percontohan perpolitikan di Indonesia. Jadi kami akan posisi itu dan kami akan selalu bersama dengan rakyat yang mana rakyat menginginkan ada pilihan-pilihan yang sehat di dalam pertarungan kontestasi kepala daerah, utamanya di Jakarta,” imbuhnya.