Umar Kei Buka Suara Terkait Bentrokan di Menara Kadin

Umar mendengar bahwa Arif memerintahkan anak buahnya

Intinya Sih...

  • Umar Kei menerima panggilan dari adik ipar Ketua Umum Kadin, Taufan Eko Nugroho Rotorasiko, untuk datang ke Menara Kadin terkait kedatangan anak buahnya.
  • Setelah melihat foto yang dikirim Taufan, Umar pun menganggap bahwa orang-orang yang mendatangi Menara Kadin itu merupakan adik-adiknya dan langsung pergi ke sana bersama istri dan anaknya.
  • Umar Kei menanyakan maksud kedatangan para pekerja ke Menara Kadin, berdiskusi dengan Taufan, memperpanjang kontrak kerja mereka hingga 2026, dan kemudian terlibat dalam bentrokan dengan kelompok Arif Rahman.

Bekasi, IDN Times - Umar Kei buka suara terkait bentrokan yang terjadi di Menara Kamar Dagang dan Insustri (Kadin) Indonesia di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin malam, 16 September 2024.

Menurut Umar, kedatangannya ke Menara Kadin untuk memenuhi panggilan dari adik ipar Ketua Umum Kadin versi Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Anindya Bakrie yakni Taufan Eko Nugroho Rotorasiko. 

"Bahwa pada pukul 10 (malam) saya ditelepon oleh sahabat saya, saudara saya, Taufan, bahwa ada beberapa orang, anak-anak Maluku yang datang ke gedung Kadin. Saya bilang, coba kirim fotonya, dikirimlah fotonya," katanya kepada jurnalis saat ditemui di Bekasi, Kamis (19/9/2024). 

1. Umar Kei mengajak anak dan istrinya

Umar Kei Buka Suara Terkait Bentrokan di Menara KadinUmar Kei. (IDN Times/Imam Faishal)

Setelah melihat foto yang dikirim Taufan, Umar pun menganggap bahwa orang-orang yang mendatangi Menara Kadin itu pun merupakan adik-adiknya. Taufan pun meminta Umar Kei untuk datang ke Menara Kadin. 

"Akhirnya saya pakai celana panjang, saya (saat itu sudah) sudah tidur. Saya bilang istri, ayo ikut biar cepat kita balik juga. Karena kalau nongkrong di sana, takutnya nanti lama," katanya. 

Selain membawa istri, Umar Kei juga membawa anaknya yang masih berusia 32 hari dan juga sopir pribadinya. 

Sesampainya di Menara Kadin, Umar Kei baru menyadari bahwa beberapa anak buahnya mengikutinya hingga Menara Kadin. 

"Sampai di sana, saya tidak tahu kalau ada adik saya yang ikut saya. Dan saya dari sekian tahun, sudah hampir 20 tahun saya ke mana-mana, pasti anggota saya ikut. Mereka jagain saya ke mana-mana. Saya tidak pernah suruh," katanya. 

Baca Juga: Kadin Kubu Arsjad Rasjid Laporkan Umar Kei ke Polda Metro Jaya

2. Membahas kontrak kerja

Umar Kei Buka Suara Terkait Bentrokan di Menara KadinUmar Kei. (IDN Times/Imam Faishal)

Setelah itu, dirinya bersama anak buahnya pun langsung menuju lantai tiga untuk menghampiri orang-orang yang mendatangi Taufan. Sementara anak dan istri Umar menunggu di dalam mobil yang terparkir di basemen. 

Kepada orang-orang tersebut, Umar pun menanyakan maksud dan tujuannya datang ke Menara Kadin. 

"Saat masuk, saya tanya, kalian maunya apa? Ada apa yang kalian ingin? Disini. Mereka bilang, 'oh kami kerja di outsourcing. Karena kepengurusan baru, Kami mau dikeluarkan'," cerita Umar. 

Setelah mendengar cerita tersebut, Umar pun lantas langsung menemui Taufan yang berada di lantai 29. Setelah berdiskusi, Taufan pun memastikan akan memperpanjang kontrak kerja orang-orang tersebut hingga 2026.

"Saya turun (lagi) sampaikan kepada mereka. 'Eh, saudara-saudaraku, tidak usah ribut, yang tidak punya kepentingan pulang malam ini. Kita semua pulang, Kalian kerja seperti biasa. Sudah selesai'. Lalu saya panggil Taufan turun, biar ketemu sama mereka. (Setelah) Turun, ketemu, selesai," katanya. 

Baca Juga: Bentrokan di Menara Kadin Versi Kubu Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid

3. Umar tersinggung saat Arif minta yang bukan Kadin meninggalkan ruangan

Umar Kei Buka Suara Terkait Bentrokan di Menara KadinUmar Kei. (IDN Times/Imam Faishal)

Umar mengatakan, Arif Rahman yang merupakan Staf Khusus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021-2026 juga ada di saat dirinya bersama para pekerja yang menanyakan perpanjangan kontrak kerja. Saat itu, Umar menilai Arif mengganggu perbincangannya bersama para pekerja itu. 

Namun, hal itu pun tidak membuat Umar marah. Setelah persoalan para pekerja itu selesai, Umar pun sempat menuju ruangan kecil bersama Taufan dan Arif. 

Di dalam ruangan tersebut, mereka pun berbincang santai. Namun, Umar pun tersinggung saat Arif memintanya untuk keluar ruangan. 

"Jadi saat kita ngobrol, dia (Arif) sendiri sampaikan 'Kita orang-orang kadin, Kita ngobrol dulu disini. Yang tidak berkepentingan, keluar'," kata Umar. 

"Nah, saya langsung bilang. 'Bro, jangan gitu dong. Saya tersinggung'. Nah, saya kebetulan ada kaleng kosong, minuman yang sudah habis. Saya candai dia. ‘Lu jangan gitu dong’ (sambil melempar kaleng kosong ke Arif)," cerita Umar. 

4. Awal bentrokan

Umar Kei Buka Suara Terkait Bentrokan di Menara KadinIlustrasi bentrokan. (IDN Times/Aditya Pratama)

Setelah itu, menurut Umar, Arif pun langsung membalasnya dengan minuman kaleng yang masih terdapat isinya ke arah Umar. Melihat kejadian itu, anak buah Umar pun langsung menghampiri Arif. 

"Nah, dia lempar balik saya. Kaget dia lempar balik saya dengan minuman kaleng. Akhirnya adik-adik saya memang di samping dia, Marah. Mereka ngegebukin dia (Arif)," katanya. 

Meski begitu, Umar pun tidak membenarkan tindakan yang dilakukan oleh anak buahnya terhadap Arif Rahman. 

Setelah itu, Umar pun mendengar bahwa Arif memerintahkan anak buahnya untuk menyerang kelompok Umar yang ada di dalam ruangan. 

"Dia (Arif) teriak, 'Masukin golok! Masukin golok!' Mereka serang kita di dalam," jelas Umar. 

Setelah itu, kelompok Arif pun langsung masuk dan menyerang kelompok Umar Key. Bentrokan antar dua kelompok itu pun tidak dapat dihindari. 

Umar mengaku, saat terjadinya bentrokan itu, dirinya pun tidak menyerang siapapun termasuk Arif. 

"Jadi Haram jadah kalau saya, tangan saya ini sentuh yang namanya Arief atau siapapun yang ada dalam. Satu kalipun gak ada, jangankan itu saya dorong pun engga ada kali," katanya. 

Akibat peristiwa itu, sebanyak dua orang dari kelompok Umar Key menjadi korban. Hermawan Ngabalin (33) terkena sabetan senjata tajam di bagian kepala dan jari. Selain itu, anak buah Umar lainnya, Saiful Hukubul (30) mengalami pingsan akibat dikeroyok. 

5. Umar minta perlindungan ke polisi

Umar Kei Buka Suara Terkait Bentrokan di Menara Kadinfoto hanya ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Umar mengaku, dirinya dan beberapa anak buahnya sempat pindah ruangan. Namun kelompok Arif tetap menyerang Umar. 

Sampai pada akhirnya, Umar pun meminta bantuan kepada pihak kepolisian untuk mengevakuasi dirinya. 

"Saat itu saya diselamatkan oleh Polsek dan Polres Metro Jakarta Selatan. Karena saya sudah terkurung, saya diselamatkan oleh polisi," katanya. 

"Polisi datang dan kita yang minta. Keluarga saya juga banyak sudah dibawa. Saya hanya minta (ke keluarganya) jangan lakukan sesuatu. Karena saya tidak diapa-apain," tambah Umar. 

6. Keduanya saling lapor

Umar Kei Buka Suara Terkait Bentrokan di Menara KadinIlustrasi lapor polisi. (FOTO: IDN Times/ Agung Sedana)

Sebelumnya, Arif Rahman melaporkan Umar Kei dan Taufan Eko Nugroho atas dugaan pengeroyokan ke Polda Metro Jaya pada Selasa, 17 September 2024.

Laporan tersebut terigistrasi dengan nomor LP/B/5591/IX/2024/SPKT/Polda Metro Jaya. Adapun peristiwa dugaan pengeroyokan bermula ketika Arif bersama rombongan hendak mengambil beberapa berkas di kantor Kadin.

Pihak Umar Kei yang juga Kuasa Hukum dari Hermawan yakni Abdul Fatah Pasolo, juga melaporkan Arif Rahman atas dugaan penganiayaan ke Polda Metro Jaya. 

Laporan itu teregister dengan nomor STTLP/B/5626/IX/2024/SPKT/Polda Metro Jaya tertanggal 18 September 2024.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya