Keluarga Korban Kali Bekasi Sebut Ridho Sempat Ditabrak Tim Presisi

Keluarga Ridho mengaku diceritakan korban yang selamat

Bekasi, IDN Times - Satu dari tujuh jenazah korban tragedi Kali Bekasi, Ridho Darmawan (15 tahun), telah diserahkan kepada keluarganya, pada Kamis (26/9/2024) sore kemarin. 

Jenazah Ridho diketahui tiba di rumah duka yang beralamat di Kampung Gedung Gede, Desa Setiamekar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi pada Kamis sekitar pukul 19.00 WIB. Jasad Ridho pun telah dimakamkan di sebuah pemakaman umum yang tak jauh dari rumahnya pada Jumat (27/9/2024) pagi. 

Paman Ridho, Jaelani (48 tahun), menceritakan bahwa sebelum meninggalkan rumah, Ridho sempat berpamitan untuk pergi berkemah di wilayah Bogor pada Jumat (20/9/2024) malam. 

"Almarhum Ridho ini pamit ke orang tuanya, ke bapaknya ya, mau camping. Makanya dia (datang ke tempat kerja) bapaknya sambil minta ongkos," katanya saat ditemui di rumah duka. 

Baca Juga: Potret Penyerahan 5 Jenazah Kali Bekasi ke Keluarga, Penuh Isak Tangis

1. Diceritakan Ridho sempat ditabrak oleh Tim Presisi

Keluarga Korban Kali Bekasi Sebut Ridho Sempat Ditabrak Tim PresisiPaman Ridho, Jaelani (48 tahun). (IDN Times/Imam Faishal)

Sampai akhirnya keluarga melihat berita 7 mayat ditemukan di Kali Bekasi. Setelah itu, Jaelani mencoba mencari teman Ridho yang pada Jumat malam bersama korban. 

Setelah bertemu teman Ridho, Jaelani meminta keterangan dari temannya itu. Dari keterangan sang teman, Ridho dan puluhan remaja lainnya telah berkumpul di gubuk pada Sabtu (21/9/2024) sekitar pukul 02.30 WIB. 

"Pengakuan teman almarhum yang masih hidup, ketika sampai di sana, jam setengah 3 itu posisi korban itu sama temannya masih duduk-duduk di atas motor. Sebagian memang ada yang di saung warung itu dan sebagian ada yang di motor," katanya. 

Beberapa menit kemudian, Tim Presisi Polres Metro Jaya datang dari arah Jalan Cipendawa Raya. Diceritakan, saat itu salah satu anggota Tim Presisi langsung menabrak Ridho dan temannya yang saat itu berada di atas motor. 

"Korban itu (Ridho) tahu-tahu dari belakang ditabrak sama salah satu personel Tim Perintis dengan sepeda motornya. Karena panik, ini korban almarhum bersama temannya langsung turun menyusuri kali. Ada yang terpleset dan ada yang memang langsung terjun," katanya. 

2. Teman Ridho selamat

Keluarga Korban Kali Bekasi Sebut Ridho Sempat Ditabrak Tim PresisiJaelani memegang foto Ridho. (IDN Times/Imam Faishal)

Dia juga mengatakan, saat itu Ridho dan temannya langsung menceburkan diri ke Kali Bekasi. Di dalam Kali Bekasi, Ridho dan temannya itu terpisah. 

"Tapi setelah sudah di dalam air, mereka berpisah tidak tahu ke mana. Yang pasti temannya ini selamat dan sampai ke rumah," katanya. 

Temannya itu sempat mencari Ridho dengan mendatangi lokasi pada pagi harinya. Namun, dia tidak menemukan Ridho. 

"Temannya ini balik lagi pagi harinya itu untuk mengecek kondisi Ridho di sana, mencari informasi. Ternyata tidak ada. Akhirnya sudah pulang," katanya. 

3. Terdengar suara tembakan dua kali

Keluarga Korban Kali Bekasi Sebut Ridho Sempat Ditabrak Tim PresisiRumah duka Ridho Darmawan di Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Kepada Jaelani, teman Ridho itu mengaku mendengar suara tembakan sebanyak dua kali. Tembakan itu pun membuat puluhan remaja kocar-kacir menghindari kejaran Tim Presisi. 

"Ya, ada suara tembakan sebanyak dua kali. Makanya di situ yang bikin mereka panik," katanya. 

Dia juga menduga anggota Tim Presisi itu melakukan pelanggan etik dan SOP saat membubarkan massa. Dia meminta hasil pemeriksaan kepada Tim Presisi harus diumumkan ke publik. 

"Kalau memang itu tawuran, ya kita maklumin polisi melepas tembakan atau apalah untuk mengurai atau untuk mencegah, enggak masalah," katanya. 

"Ya kalau harapan saya tetap usut tuntas, transparan, akuntabel, dan jujur sama para keluarga korban. Jangan ada yang ditutup-tutupin," tambah Jaelani. 

4. Kompolnas pastikan tak ada tembakan peringatan

Keluarga Korban Kali Bekasi Sebut Ridho Sempat Ditabrak Tim PresisiLokasi penemuan tujuh jasad di Kali Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Sebelumnya, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang dilibatkan dalam mengusut kasus ini, memastikan tak ada tembakan peringatan saat Tim Patroli Perintis Presisi Polres Bekasi Kota membubarkan kelompok remaja yang diduga akan menggelar tawuran di Jalan Cipendewa Baru, Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi pada 21 September 2024 dini hari.

Kepastian tersebut didapat Kompolnas setelah kunjungan supervisi ke Polres Metro Bekasi pada Selasa, 24 September 2024.

Diketahui, pembubaran itu diduga membuat beberapa remaja melompat ke Kali Bekasi untuk menghindari patroli, yang berujung tragedi tujuh remaja ditemukan tewas di kali tersebut.

“Dari pengumpulan informasi kami kemarin tidak ada tembakan peringatan. Hal tersebut didukung dengan keterangan saksi-saksi dari anggota geng yang diamankan polisi yang di-BAP,” kata Poengky kepada IDN Times, Rabu (25/9/2024).

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya