Aliansi Mahasiswa di Bekasi Sebut Jokowi Melanggar Sumpah Jabatan

Mahasiswa beberkan 5 dosa Jokowi

Bekasi, IDN Times - Massa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa Bekasi-Karawang (Bakar) menggelar aksi demontrasi di Jalan Cut Mutia, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi pada Selasa (6/2/2024) . 

Aksi tersebut dilakukan untuk mengkritik Presiden Joko 'Jokowi' Widodo yang diduga melanggar netralitas saat masa Pemilihan Presiden 2024.

"Aksi ini adalah aksi konflikasi kesadaran dari aliansi mahasiswa Bekasi dan Karawang ini melihat situasi nasional yang sangat genting bahwa hari ini Indonesia kritis kenegaraan," kata salah satu peserta aksi, Aditya Syahran kepada wartawan, Selasa. 

1. Presiden melanggar sumpah jabatan

Aliansi Mahasiswa di Bekasi Sebut Jokowi Melanggar Sumpah JabatanMahasiswa gelar aksi demontrasi di Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Menurut Aditya, Jokowi saat ini lebih mementingkan anaknya yakni Gibran Rakabuming Raka untuk melancarkan jalannya menjadi wakil presiden 2024 menemani Prabowo Subianto. 

"Kita aksi mengkritik bahwa presiden melanggar sumpah jabatan secara konstitusi presiden adalah pejabat publik, pejabat publik harus bersikap adil terhadap elemen masyarakat," katanya. 

"Namun, pada saat ini presiden tidak lagi menjadi pejabat publik, presiden hanya menjadi satu orang yang mementingkan satu golongan keluarga untuk melakukan kekuasaannya," tegas Aditya. 

Baca Juga: Busyro Muqoddas Minta Jokowi Perintahkan Gibran Mundur dari Pemilu

2. Lima dosa Jokowi

Aliansi Mahasiswa di Bekasi Sebut Jokowi Melanggar Sumpah JabatanMahasiswa gelar aksi demontrasi di Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Dalam aksinya, mahasiswa juga menyampaikan lima kesalahan fatal Jokowi selama masa Pilpres 2024. Aditya juga mengatakan, kesalahan pertama Jokowi yakni memberikan sinyal dukungannya kepada paslon presiden nomor urut 2 Prabowo-Gibran. 

"Isinya di sini ada lima dosa dari Jokowi yang pertama mendukung capres penculikan aktivis 98 dan pelanggaran HAM," katanya. 

Dia juga menyampaikan, kesalahan kedua Jokowi yakni membangun politik dinasti untuk melanjutkan kekuasaannya dengan berbagai cara. 

"Jokowi memang tidak melanggar Hukum, tetapi Jokowi melanggar etika moralitas dan berbangsa dan bernegara," tegasnya. 

Untuk yang ketiga, lanjut Aditya, Jokowi telah menghidupkan kembali orde baru. Cita-cita mewujudkan reformasi yang adil pun terancam gagal. 

"Poin keempat ada pelemahan Pemberantasan korupsi, di sini kami melihat potensi munculnya orba, potensi munculnya oligarki itu akan berdampak terhadap kestabilan negara, berdampak pada praktik-praktik korupsi yang akan terjadi di masa depan yang akan datang," ungkapnya. 

Aditya juga menyampaikan, dosa ke lima yakni netralitas seorang presiden. Sebab, nantinya akan berpengaruh struktur yang ada di bawahnya. 

Jika presiden tidak netral, menteri pun tidak netral, kepala daerah pun tidak netral. Maka yang terganggu apa? Kinerja para pejabat publik tidak mengendepankan fungsinya sebagai publik service," jelasnya. 

Baca Juga: Politikus PDIP Sebut Kritik Kampus ke Jokowi Bukan Politis

3. Mahasiswa bakar foto Jokowi

Aliansi Mahasiswa di Bekasi Sebut Jokowi Melanggar Sumpah JabatanMahasiswa gelar aksi demontrasi di Bekasi. (IDN Times/Imam Faishal)

Dia juga mengancam bakal melakukan aksi lebih besar lagi jika Jokowi tidak merespons dengan cara ucapan ataupun tindakan yang dapat mengubah keadaan. 

"Kita akan terus bergerak kita akan bertambah jumlahnya lebih banyak dan kita pastikan konsisten kita akan terjaga sampai demokrasi kita terwujud sebaik-baiknya dan seadil-adilnya," tegasnya. 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya