Jadi Caleg Muda DPR RI, Abraham Sridjaja Gak Mau Disebut Cari Kerja

Abraham Sridjaja caleg muda DPR RI dari Partai Golkar

Jakarta, IDN Times - Abraham Sridjaja, politisi muda yang diusung Partai Golkar, mencalonkan diri sebagai caleg DPR RI pada Pemilu 2024. Dia maju di daerah pemilihan (Dapil) DKI Jakarta 2, yang meliputi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan luar negeri. 

Menginjak usia 32 tahun, sebelum masuk politik, Abraham berkarier sebagai advokat sekaligus pengusaha. Abraham mengungkapkan ia adalah generasi pertama di keluarganya yang masuk dunia politik. Hal itu pula yang menjadi alasannya memilih bergabung Golkar.

"Kebetulan saya sendiri, generasi pertama dari keluarga besar yang masuk politik. Saya menancapkan kaki saya di Partai Golkar karena gak punya orang tua atau keluarga yang di partai. Jadi harapannya, tidak perlu terlalu kenal dengan yang punya partai, saya bisa berkarya," kata Abraham dalam program talkshow GenZMemilih by IDN Times di Kantor IDN Media HQ, Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024).    

Baca Juga: 1.506 WNI di Swedia Gunakan Hak Suaranya dalam Pemilu 2024

1. Caleg muda bukan karena ingin cari kerja

Jadi Caleg Muda DPR RI, Abraham Sridjaja Gak Mau Disebut Cari Kerja(Tangkapan layar Youtube IDN Times)

Dalam episode 59 GenZMemilih bertema "Caleg Muda, Cari Kerja atau Bela Rakyat?" tersebut, Abraham beranggapan judul episode ini menurutnya agak lucu, karena dia melihat DPR RI bukan sebagai pekerjaan. 

"Kemarin gue sama istri lihat TV, terus dia (istri) bilang, tunjangan istri Rp450 ribu. Istri gue ngomel-ngomel dia bilang. Kalau dibilang tunjangan besar, kalau dibandingin sama dana kampanye itu gak mungkin balik. Lu mau ngerampok dana reses sama aspirasi aja gak balik modal bos. Kasarannya gitu," ujar Abraham, tertawa. 

Selain itu, Abraham menegaskan, menjadi anggota legislatif merupakan sebuah pengabdian. Menurut dia jika ada orang yang tidak percaya maju ke parlemen karena panggilan hati, dan menyebut memiliki moda besar menuju parlemen serta berharap balik modal, dia menyebut orang tersebut adalah koruptor.

"Kadang-kadang kita melakukan sesuatu itu karena tergerak dan memang panggilan hati," ungkap dia. 

Baca Juga: Profil Abraham Sridjaja, Caleg DPR RI Dapil DKI Jakarta 2 dari Golkar 

2. Beri harapan asli ke masyarakat melalui transparansi anggaran dan pengawasan program

Jadi Caleg Muda DPR RI, Abraham Sridjaja Gak Mau Disebut Cari KerjaAbraham kampanye di Jakarta Pusat (instagram.com/abrahamsrijaya)

Abraham mengatakan, pandangan masyarakat terhadap anggota legislatif itu jelek karena suka memberi harapan atau janji yang tidak dipenuhi. Ia mencontohkan, dalam masalah hak-hak diaspora Indonesia, setiap lima tahun sekali akan selalu ada perkataan "kita perjuangkan". Menurutnya, perkataan itu omong kosong, sebab tidak mungkin hanya bisa dengan satu dapil, semua dapil DPR juga harus ikut kolaborasi bersama.

"Makanya, kalau mau kasih harapan asli. Gue akan transparansi, duit akan kemana. Kita sebagai anggota DPR, gak tahu ditaruh di komisi berapa. Yang menentukan komisi adalah partai. Tapi saya berharap saya ditaruh di Komisi III (hukum, HAM, dan keamanan), karena background saya advokat. Jadi kita punya lembaga bantuan hukum, Advokasi Berkarya, yang memberikan bantuan hukum kepada masyarakat Indonesia secara gratis," tegasnya.

Selain itu, Abraham menekankan kembali sebenarnya transparansi bukan untuk gaya-gayaan. Melainkan, lebih untuk proteksi diri sendiri agar jangan sampai ditunjuk sebagai caleg yang mencuri atau balik modal.

"Seringkali, ngomong juga kepada teman-teman caleg muda bahwa jika nanti duduk di DPRD maupun DPR-RI, paling tidak kita harus beri yang berbeda dari dulu. Dibuat transparansi agar dana reses, aspirasi, tidak sering dikuntit, dan masyarakat bisa dapat manfaatnya," tutur Abraham.   

3. Mengimbau GenZ dan milenial nyoblos di Pemilu 2024

Jadi Caleg Muda DPR RI, Abraham Sridjaja Gak Mau Disebut Cari KerjaAbraham Sridjaja (IDN Times/Besse Fadhilah)

Selang satu minggu lagi atau tepatnya pada 14 Februari 2024 akan berlangsung Pemilu 2024. Abraham berpesan kepada Gen Z dan milenial agar datng ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) menggunakan hak suaranya untuk memilih siapapun presiden dan anggota DPR-nya.

"Kalau misalnya gak cocok dengan saya, paling gak cari anak muda. Karena memang belum tentu bagus, tapi kita punya peluang yang lebih tinggi daripada mereka yang sudah-sudah. Sebelum memilih, juga riset dulu kayak cari barang diskonan. Ini siapa orangnya, darimana, dan kenapa dia masuk DPR? Jangan tiba-tiba karena punya popularitas dipilih. Berantakan nanti. DPR kita sudah cukup berantakan, jangan ditambah berantakan lagi," ujar Abraham.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Baca Juga: Cerita Eks Personil JKT 48 Nyaleg di Pemilu 2024

https://www.youtube.com/embed/1g43qcrR--Q

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya