KPK Sita Land Cruiser dan 7 Tas Mewah Pejabat Viral Andhi Pramono
Andhi Pramono, Kepala Bea Cukai Makassar tiba di KPK untuk jalani pemeriksaan pada Selasa (14/3/2023). (IDN Times/Aryodamar)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita mobil Land Cruiser dan 7 tas mewah milik eks Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono. Selain itu, ada sejumlah barang lainnnya yang turut disita KPK.
"Di antaranya adalah satu unit mobil mewah merek LC, kemudian juga ada 7 tas mewah berbagai merk, ada tujuh. Saya kira ini tas mewah sebagai bagian dari asset recovery tentunya nantinya pada proses penanganan perkara ini," ujar Juru Bicara KPK Ali Fikri, Selasa (20/6/2023).
1. KPK masih buru aset Andhi Pramono
Juru Bicara KPK Ali Fikri (IDN Times/Aryodamar)KPK hingga saat ini belum menahan Andhi Pramono. Meski begitu, aset-asetnya terus diburu.
"Tentu saat ini kami masih terus mengumpulkan alat bukti pemeriksaan nanti ya ke depan berbagai saksi pengembangan-pengembangan lebih lanjut dari perkara ini sekalipun belum ditahan," ujar Ali.
Baca Juga: Bocoran KPK, Ada 3 Klaster Korupsi di Kementerian Pertanian
2. Andhi Pramono tersangka gratifikasi dan pencucian uang
Editor’s picks
Andhi Pramono, Kepala Bea Cukai Makassar tiba di KPK untuk jalani pemeriksaan pada Selasa (14/3/2023). (IDN Times/Aryodamar)Diketahui, KPK menetapkan eks Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono sebagai tersangka dugaan gratifikasi. Lalu, Andhi juga didtetapkan sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang.
Andhi Pramono merupakan salah satu pejabat yang kekayaannya viral di media sosial dan disoroti publik. KPK kemudian memanggilnya untuk mengklarifikasi kekayaan-kekayaan tersebut.
3. Andhi Pramono telah dicegah ke luar negeri
Andhi Pramono, Kepala Bea Cukai Makassar tiba di KPK untuk jalani pemeriksaan pada Selasa (14/3/2023). (IDN Times/Aryodamar)Sudah jadi tersangka, tetapi Andhi Pramono belum ditahan KPK. Meski begitu, Andhi telah dicegah ke luar negeri.
Pencegahan ini telah diusulkan KPK ke Imigrasi. Pencegahan tersebut berlaku hingga enam bulan ke depan.
Baca Juga: Sudah Jadi Tersangka KPK, Andhi Pramono Masih Hirup Udara Bebas
