KPK Cecar Ketua Gapensi Kota Semarang Martono soal Pengadaan di Pemkot
Intinya Sih...
- KPK memeriksa Ketua Gapensi Kota Semarang Martono sebagai saksi dugaan korupsi yang menyeret nama Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Itaa.
- Rachmat Djangkar, Direktur Utama PT Deka Sari Perkasa, juga diperiksa terkait pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkot Semarang.
- KPK telah menetapkan empat tersangka dalam kasus ini dan menyita puluhan jam mewah, uang Rp1 miliar, dan 9.650 euro selama penggeledahan di Semarang.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) Kota Semarang, Martono. Ia diperiska sebagai saksi dugaan korupsi di Pemerintah Kota Semarang yang menyeret nama Wali Kota Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Itaa.
"Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK," ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardika, dikutip pada Kamis (1/8/2024).
Baca Juga: KPK Kembali Periksa Suami Wali Kota Semarang, Alwin Basri
1. KPK juga periksa Rachmat Djangkar
Selain Martono, KPK juga memeriksa Rachmat Djangkar sebagai saksi. Ia merupakan Direktur Utama PT Deka Sari Perkasa.
"Penyidik mendalami pengetahuan yang bersangkutan dalam pengadaan barang dan jasa di lingkungan Pemkot Semarang," ujar Tessa.
2. KPK telah tetapkan tersangka dan sita bukti
Editor’s picks
KPK telah menetapkan empat tersangka dalam kasus ini. Namun, identitasnya belum secara resmi dibuka kepada publik.
Meski begitu, KPK sudah melakukan serangkaian pemeriksaan saksi dan penggeledahan. Dalam penggeledahan di Semarang dan sekitarnya, KPK menyita puluhan jam mewah, uang Rp1 miliar, dan 9.650 euro.
3. Wali Kota Semarang dan suami dicegah ke luar negeri
Sementara penyidikan berlangsung, KPK telah mengajukan pencegahan untuk empat orang kepada Direktorat Jenderal Imigrasi.
Mereka adalah Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Alwin Basri (suami Hevearita), Martono (Ketua Gapensi Semarang), dan Rahmat Djangkar (swasta).
Baca Juga: Usai Diperiksa KPK, Wali Kota Semarang Tolak Komentar soal Pencalonan