Jadi Tersangka, Syahrul Yasin Limpo: Saya Segera Kembali ke Jakarta

Syahrul ke Makassar karena ibunya sakit

Jakarta, IDN Times - Eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) sedang berada di Makassar, Sulawesi Selatan, saat diumumkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia mengaku siap kembali ke Jakarta untuk menjalani proses hukum.

“Saya segera kembali ke Jakarta dan akan menjalani kewajiban hukum datang ke KPK,” ujar Syahrul dalam keterangan tertulis yang dibagikan kuasa hukumnya, Rabu (11/10/2023).

Baca Juga: Syahrul Yasin Limpo dan 2 Anak Buahnya Diduga Korupsi Rp13,9 M

1. Syahrul Yasin Limpo jenguk ibu yang sakit di Makassar

Jadi Tersangka, Syahrul Yasin Limpo: Saya Segera Kembali ke JakartaMenteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Syahrul sedang menjenguk ibunya yang sakit di Makassar. Setelah bertemu ibunda, Syahrul yakin bisa menghadapi kasus hukum yang menjeratnya.

“Setelah tadi Saya bertemu dan mencium tangan Ibunda, Saya sungguh merasa menjadi lebih yakin akan bisa melewati semua ini dg sebaik-baiknya,” ujar Syahrul.

Baca Juga: Syahrul Yasin Limpo Korupsi demi Bayar Kartu Kredit dan Beli Alphard

2. Syahrul Yasin Limpo dan dua anak buahnya

Jadi Tersangka, Syahrul Yasin Limpo: Saya Segera Kembali ke JakartaSekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono (IDN Times/Aryodamar)

Seperti diketahui, KPK akhirnya mengumumkan penetapan Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka dugaan korupsi di Kementerian Pertanian. Ia ditetapkan sebagai tersangka bersama dua anak buahnya.

Anak buahnya yang ditetapkan sebagai tersangka adalah Sekjen Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Muhammad Hatta.

Baca Juga: Tak Terima Ditetapkan Tersangka, Syahrul Yasin Limpo Gugat KPK

3. Syahrul diduga pakai uang korupsi untuk bayar cicilan kartu kredit dan nyicil Alphard

Jadi Tersangka, Syahrul Yasin Limpo: Saya Segera Kembali ke JakartaMenteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, saat keluar dari kantornya di Kementerian Pertanian (IDN Times / Trio Hamdani)

Syahrul diduga meminta Hatta dan Kasdi memungut setoran bulanan dari ASN setingkat eselon I di Kementerian Pertanian. Syahrul menentukan sendiri besaran setoran mulai dari 4 ribu hingga 10 ribu dolar Amerika Serikat.

Untuk memenuhi permintaan Syahrul, pejabat Kementerian Pertanian diduga melakukan penggelembungan anggaran. Uang yang diterima diduga dipakai Syahrul untuk membayar cicilan kartu kartu dan mencicil pembelian mobil Alphard.

Syahrul, Hatta, dan Kasdi diduga telah menikmati Rp13,9miliar. Jumlah ini masih bisa berubah karena KPK masih melakukan penelusuran.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya