Sempat Ada yang Ketinggalan, Jemaah Diminta Fokus Siapkan Kepulangan

Gak usah mengulang Tawaf Wada

Intinya Sih...

  • Kepulangan jemaah haji Indonesia dimulai, diharuskan mematuhi jadwal yang disusun oleh PPIH
  • Jemaah diminta fokus kepulangan, tidak melakukan ibadah di Masjidil Haram untuk menghindari keterlambatan pulang

Makkah, IDN Times - Masa kepulangan jemaah haji Indonesia telah dimulai sejak Senin (22/6/2024), kemarin. Mereka pun diminta untuk mematuhi jadwal yang disusun oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). 

Baca Juga: Jemaah Haji Mulai Pulang ke Tanah Air, 14 Asrama Haji Siap Melayani

1. Dua jam sebelum bus berangkat, jemaah harus sudah siap

Sempat Ada yang Ketinggalan, Jemaah Diminta Fokus Siapkan KepulanganKoper jemaah haji NTB saat pemberangkatan ke Arab Saudi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kepala Daerah Kerja Makkah, Khalilurrahman mengatakan, jemaah harus siap 2 jam di lobi hotel sebelum bus datang. Selain barang bawaan, mereka juga diminta memastikan semua berkas seperti tiket dan paspor tidak tertinggal.

"Ketika jemaah sudah tahu jadwal kepulangan, hal yang harus dilakukan adalah fokus kepulangan. Jangan ada jemaah yang justru melaksanakan ibadah di Masjidil Haram," kata Khalil, Minggu, (23/6/2024).

Baca Juga: 40 Jemaah Wafat Selama Puncak Haji, Jenazahnya Diurus dengan Baik

2. Sempat ada jemaah yang tertinggal karena gagal paham soal Tawaf Wada

Sempat Ada yang Ketinggalan, Jemaah Diminta Fokus Siapkan KepulanganKepala Daker Makkah, Khalilurrahman, saat berbincang bersama media, Jumat (24/5/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Imbauan ini disampaikan Khalil karena terdapat satu jemaah yang tertinggal rombongannya saat pulang. Ia justru memilih ke Masjidil Haram untuk melaksanakan Tawaf Wada beberapa jam sebelum bus datang.

Jemaah itu, lanjut Khalil, berasumsi bahwa Tawaf Wada yang sudah dilakukan tidak sah karena terlalu lama di hotel.

"Ada keterlambatan bus. Jadi dia pikir karena sudah terlalu lama jadi Tawaf Wadanya batal. Padahal masih sah. Ini kan karena pemahaman yang sempit," ujar Khalil.

Beruntung, ia kemudian disusulkan menuju bandara oleh PPIH. 

Tawaf Wada sendiri adalah Tawaf perpisahan yang dilakukan sebelum meninggalkan Tanah Suci. Kata Khalil, tak ada istilahnya Tawaf Wada batal karena kelamaan menunggu. Ia pun meminta pembimbing ibadah di klolter untuk memberikan pemahaman serupa.

3. Bawa bekal makanan dan minuman, paspor juga jangan sampai ketinggalan

Sempat Ada yang Ketinggalan, Jemaah Diminta Fokus Siapkan KepulanganPenimbangan dan pengangkutan koper jemaah haji Kloter SOC 01, sembilan hari sebelum kepulangan, Kamis (13/6/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Persiapan lain yang perlu dilakukan adalah membawa bekal minum dan makanan. Menurut Khalil, ini perlu disiapkan untuk mengantisipasi adanya keterlambatan hingga kendala dalam perjalanan darat, terutama jemaah yang tinggal di Makkah, namun diberangkatkan melalui Madinah. 

Jemaah juga harus berkomunikasi dengan petugas kloter jika ada hal yag diperlukan terkait kesehatan atau dokumen.

Di sisi lain, Khalil mengatakan bahwa PPIH juga menyiapkan berbagai antisipasi adanya keterlambatan pengangkutan jemaah ke bandara. Apalagi, tahun ini ada skema kepulangan baru.

Sebanyak 46 kloter gelombang pertama yang sudah tinggal di Makkah seharusnya dipulangkan lewat Jeddah. Namun, karena ada kendala teknis, mereka terpaksa menggunakan jalan darat 5 jam dahulu ke Madinah sebelum terbang dari sana.

"Untuk hal ini, kita juga sudah menyiapkan mitigasi. Kami siapkan konsumsi dan hotel transit. Pokoknya jemaah fokus untuk kepulangan saja," ujarnya. 

Untuk hari ini, ada 5 kloter yang akan diterbangkan dari Madinah. Sementara dari Jeddah akan ada 19 kloter.

 

Topik:

  • Faiz Nashrillah
  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya