Sanksi Tegas Menanti Travel Haji Nakal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jeddah, IDN Times - Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mewanti-wanti para travel haji untuk mematuhi peraturan pemerintah Arab Saudi. Dia bahkan sudah menyiapkan sanksi bagi travel nakal yang memberangkatkan jemaah haji tanpa visa haji.
Kasus puluhan jemaah yang tertangkap akibat tak memiliki visa haji menjadi sorotan belakangan ini. Ternyata, mereka merupakan korban dari travel haji nakal yang bermain-main aturan. Terkait hal tersebut, Yaqut menegaskan tak ada ampun buat mereka yang nakal.
1. Pemerintah Arab menyatakan akan menindak tegas para jemaah haji ilegal
Menurut, Yaqut, Menteri Haji Arab Saudi, Taufiq F Al Rabiah, saat datang ke Indonesia, sudah mengatakan bahwa pemerintahnya akan sangat serius terhadap jemaah yang tidak menggunakan visa haji resmi.
"Kami, Pemerintah Indonesia, juga sudah menyampaikan. Tapi masih ada beberapa yang nekat. Saya sudah perintahkan Pak Dirjen untuk melakukan tindakan tegas terhadap travel-travel yang seperti ini. Ada sanksi berat bagi travel-travel yang tetap nekat memberangkatkan jemaah dengan menggunakan visa di luar visa haji resmi," kata Yaqut setibanya di Jeddah, Minggu (9/6/2024).
Baca Juga: Menag Yaqut: Jemaah Pakai Visa Tak Resmi, Ibadah Haji Tidak Sah
2. Travel nakal akan langsung dicabut izinnya
Editor’s picks
Menurut Yaqut, travel nakal akan langsung dicabut izinnya jika melanggar. Selain itu, dia juga sedang menggodok hukuman lain bagi travel yang bandel dan tetap menjual paket haji menggunakan visa non-haji.
"Nanti, kami akan kaji dan koordinasikan dengan pihak imigrasi agar tahun mendatang, visa non-haji resmi tidak terbit pada musim haji," ujar Gus Men.
Baca Juga: Menag Yaqut Beri Lifetime Achievement Nurcholish Madjid
3. Menag prihatin dengan banyaknya jemaah yang terlantar
Sebaliknya, dia mengaku prihatin dengan banyaknya jemaah yang terlantar di Arab Saudi karena tak mengantongi visa haji. Selain denda, mereka terancam dideportasi.
"Concern kami ada pada pelindungan jemaah, supaya tidak ada jemaah yang menjadi korban lagi. Kasihan, kan, sudah sampai sini, lelah, dideportasi, dan tidak bisa masuk lagi selama 10 tahun. Kasihan. Saya kira itu," sebutnya.
Pemerintah, kata dia, akan terus memberikan sosialisasi kepada seluruh masyarakat agar tidak menggunakan visa non-haji.