Pneumonia Banyak Diderita Jemaah Haji, Pakai Masker dan Jangan Merokok

Lansia jadi golongan paling rentan

Intinya Sih...

  • Mayoritas jemaah haji Indonesia di Makkah menderita pneumonia, dipicu oleh suhu ekstrem dan penurunan daya tahan tubuh.
  • Jemaah diminta menggunakan masker, mengonsumsi makanan bergizi, cukup air minum, dan berhenti merokok untuk mencegah penyakit.
  • Lansia rentan terkena pneumonia karena disfungsi kekebalan yang terjadi seiring bertambahnya usia, serta KKHI sudah menyusun tata cara penanganan awal gejala pneumonia di kloter atau sektor.

Makkah, IDN Times - Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah melaporkan pneumonia atau radang paru-paru menjadi salah satu penyakit yang paling banyak diderita para jemaah haji Indonesia. Dari 53 pasien yang dirawat KKHI Makkah, mayoritas menderita pneumonia. Para jemaah pun diminta untuk menggunakan masker. 

1. Cuaca ekstrem bisa picu pneumonia

Pneumonia Banyak Diderita Jemaah Haji, Pakai Masker dan Jangan MerokokKedatangan jemaah gelombang kedua di Hotel Marh Almona, Makkah, Jumat (23/5/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Kepala KKHI Makkah, dr. Enny Nuryanti mengatakan, salah satu sebab utama tingginya angka pneumonia adalah suhu ekstrem yang mencapai 44 derajat celcius.

''Kemudian daya tahan tubuh menurun, terkena ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) lalu infeksi di paru,'' ujarnya, Selasa (28/5/2024).

Untuk itu, Enny pun meminta jemaah menggunakan masker sebagai antisipasi. ''Masker bisa dilepas saat Thawaf, selebihnya bisa digunakan lagi,'' ujarnya.

Baca Juga: Jemaah Lansia Diimbau Manfaatkan Kemudahan dalam Ibadah Haji

2. Pakai masker dan jangan merokok

Pneumonia Banyak Diderita Jemaah Haji, Pakai Masker dan Jangan MerokokSuasana Mas'a atau tempat sai. (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Tak cuma menggunakan masker, Enny juga berpesan kepada jemaah untuk mengonsumsi makanan bergizi dan cukup air minum. Jika perlu, jemaah bisa meminum oralit sebagai suplemen.

''Dan yang terpenting yang merokok agar berhenti," katanya.

Selain pneumonia, penyakit lain yang banyak ditangani oleh KKHI adalah demensia atau penurunan kemampuan ingat serta dispepsia atau keluhan lambung.

Baca Juga: Garuda dan Saudia Paling Sering Terlambat Terbangkan Jemaah Haji

3. Diagnosis pneumonia harus dikonfirmasi dengan foto thoraks

Pneumonia Banyak Diderita Jemaah Haji, Pakai Masker dan Jangan MerokokKegiatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), Sabtu (25/5/2024). Dokumentasi Media Center Haji

Sementara itu, dokter KKHI, dr Muhammad Ali Asda mengatakan bahwa diagnosis pasti pneumonia harus dikonfirmasi dengan foto thoraks dan analisis serum. Namun, pneumonia harus dicurigai bila terdapat tanda dan gejala seperti batuk akut, produksi dahak, nyeri dada, hingga demam.

Lansia, kata dia, lebih rentan mengalami infeksi, termasuk pneumonia karena disfungsi kekebalan yang terjadi seiring bertambahnya usia. ''Termasuk remodeling organ limfoid, yang menyebabkan perubahan fungsi kekebalan pada Lansia,'' ujarnya. 

Pihak KKHI pun sudah menyusun tata cara penanganan awal jika terdapat Lansia yang mengalamo gejala pneumonia di kloter atau sektor. ''Yang pertama berikan cairan yang cukup. Berikan suplementasi oksigen dan antibiotik secepatnya,'' kata dia. Setelah itu, dia minta agar tenaga kesehatan di kloter untuk berkonsultasi dengan dokter paru.

Baca Juga: Kisah Sepasang Guru Agama Asal Jombang, Naik Haji dari Hasil Prestasi

Topik:

  • Faiz Nashrillah
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya