Jemaah Haji Lansia dan Risiko Tinggi Bisa Tanazul, Pulang Lebih Cepat

Ada dua cara pengajuan tanazul

Intinya Sih...

  • PPIH Arab Saudi memberikan layanan tanazul bagi jemaah haji lansia dengan penyakit berat untuk pulang lebih cepat ke Tanah Air.
  • Pengajuan tanazul dapat dilakukan melalui PPIH kloter atau secara tertulis kepada bagian pemulangan di PPIH Arab Saudi.
  • 21 kloter reguler jemaah haji Indonesia akan pulang hari ini, dengan total 8.297 jemaah tiba di 12 debarkasi di Tanah Air.

Makkah, IDN Times - Berbagai fasilitas diberikan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kepada jemaah lansia.

Setelah Safari Wukuf, layanan khusus untuk lansia adalah tanazul atau pengajuan pulang lebih cepat atau pengunduran waktu pulang.

Baca Juga: Arab Saudi: 1.301 Jemaah Haji Meninggal Tahun Ini

1. Ada dua cara pengajuan tanazul

Jemaah Haji Lansia dan Risiko Tinggi Bisa Tanazul, Pulang Lebih CepatHardjo Mislan (109) menjadi Calon Jemaah Haji (CJH) tertua di Embarkasi Surabaya. (Dok. Humas PPIH Embarkasi Surabaya)

Juru Bicara Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda menyampaikan, untuk program tanazul ini, PPIH memberikan prioritas kepada jemaah lansia, terutama yang memiliki penyakit dengan risiko tinggi untuk dapat pulang ke Tanah Air lebih awal dari jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya. 

"Hal ini berdasarkan informasi dari tenaga kesehatan bahwa jemaah dimaksud harus dipulangkan sesegera mungkin, oleh karena kondisi kesehatan yang butuh penanganan intensif di Tanah Air," terang Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Senin (24/06/2024).

Jemaah yang mau mengajukan tanazul bisa dengan dua cara. Pertama, PPIH kloter atau PPIH Arab Saudi bisa menyampaikan beberapa nama jemaah haji yang akan ditanazulkan. Kedua, jemaah haji bisa mengajukan secara tertulis kepada bagian pemulangan di PPIH. Mereka kemudian akan melakukan verifikasi. 

2. Ada 21 kloter yang hari ini akan dipulangkan

Jemaah Haji Lansia dan Risiko Tinggi Bisa Tanazul, Pulang Lebih CepatProses kepulangan jemaah haji Kloter SOC 01 dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah menuju ke Tanah Air, Sabtu (22/6/2024) pagi. Dokumentasi Media Center Haji

Di luar jadwal tanazul, 21 kloter reguler, kata Widi, akan pulang pada hari ini. Mereka terdiri dari 8.297 jemaah yang akan tiba di 12 debarkasi. Rinciannya sebagai berikut:

1. Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.080 jemaah/3 kloter;
2. Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 kloter;
3. Debarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 jemaah/1 kloter;
4. Debarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jemaah/1 kloter;
5. Debarkasi Jakarta bekasi (JKS) sebanyak 1.320 jemaah/3 kloter;
6. Debarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jemaah/1 kloter;
7. Debarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 kloter;
8. Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.484 jemaah/4 kloter;
9. Debarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jemaah/1 kloter;
10. Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 786 jemaah/2 kloter;
11. Debarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450 jemaah/1 kloter; dan;
12. Debarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 880 jemaah/2 kloter.

 

 

3. Meski tak lama lagi di Arab Saudi, jemaah tetap diminta jaga kesehatan

Jemaah Haji Lansia dan Risiko Tinggi Bisa Tanazul, Pulang Lebih CepatJemaah haji kloter 2 tiba di Bandara SMB II Palembang (Dok. Kemenag Sumsel)

Meski masa kepulangan telah tiba, Widi mengimbau agar para jemaah haji tetap menjaga kesehatan. Mereka diminta untuk beribadah dan salat fardu di masjid-masjid yang ada di hotel atau sekitar hotel.

"Bagi jemaah yang akan kembali ke Tanah Air agar dapat bersiap sebaik mungkin, khususnya menjaga kondisi kesehatan tetap terjaga dengan makan yang teratur, menjaga asupan nutrisi dan istirahat yang cukup," pesan Widi.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 07.46 WIB, jemaah haji Indonesia yang wafat berjumlah 234 orang.

Topik:

  • Faiz Nashrillah
  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya