Jemaah Haji Gelombang Kedua Mulai ke Madinah, Patuhi Tips Ini
Intinya Sih...
- Jemaah haji Indonesia mulai meninggalkan Makkah, menuju Madinah secara bertahap. Ada 6.950 jemaah dari 17 kloter yang diberangkatkan menuju Madinah untuk berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW. Kepala Daerah Kerja Makkah, Khalilurrahman, mengimbau agar jemaah fokus menyiapkan keberangkatan ke Madinah dan memperhatikan perbedaan fasilitas serta karakteristik cuaca di Madinah.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makkah, IDN Times - Jemaah haji Indonesia secara bertahap akan mulai meninggalkan Kota Makkah. Jika gelombang pertama mulai pulang ke Tanah Air, gelombang kedua mulai bergeser ke Kota Madinah.
Belasan kelompok terbang atau kloter diberangkatkan ke Madinah. Mereka menumpangi bus sejak Rabu (26/6/2024) pagi.
1. Ada 17 kloter yang diberangkatkan ke Madinah hari ini
Salah satu keberangkatan jemaah haji ke Madinah terlihat di Hotal Yaqub Al Qoqandi 1, Syisyah Makkah. Sejak pukul 05.00 waktu Arab Saudi, jemaah sudah menunggu di lobi hotel.
Begitu bus tiba, koper pun dinaikkan ke bagasi. Seorang jemaah bernama Roswin asal Jambi mengaku sedih harus meninggalkan Kota Makkah.
"Sedih sih. Semoga suatu saat bisa kembali lagi ke sini. Apalagi kita nunggunya juga sudah lama," kata Roswin.
Untuk hari ini, ada 6.950 jemaah dari 17 kloter yang diberangkatkan menuju Madinah. Mereka akan berada di Madinah selama sembilan hari sebelum dipulangkan melalui Bandara Amir Mahmud bin Muhammad Abdul Aziz.
Baca Juga: Tanazul, Ada 11 Jemaah Haji Masuk Daftar Pulang Cepat
2. Jemaah diminta fokus pemberangkatan
Editor’s picks
Sementara, Kepala Daerah Kerja Makkah, Khalilurrahman, mengimbau kepada jemaah haji agar fokus menyiapkan keberangkatan ke Madinah. Jangan sampai masih ada jemaah yang melakukan ibadah sunah jelang keberangkatan. Sebab, kata dia, keterlambatan seorang jemaah bisa berakibat pada rombongannya.
Kedua, Khalil mengingatkan, tujuan utama ke Madinah adalah untuk berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW. Untuk itu, jika ada agenda ziarah ke tempat lain yang bersamaan, dia meminta agar jemaah menundanya.
"Karena kalau sudah habis waktunya tidak bisa diulangi lagi," ujarnya.
Baca Juga: Gak Kapok, Garuda Kembali Telat Jemput Jemaah Haji
3. Madinah agak berbeda dengan Makkah, jemaah diminta memahaminya
Selain itu, Khalil juga mengimbau jemaah haji memahami tentang akomodasi di Madinah. Menurut dia, fasilitas di sana berbeda dengan di Makkah. Hotel misalnya, selain ukurannya lebih kecil, tak semuanya punya fasilitas lengkap seperti mesin cuci.
"Karena ukurannya kecil, tampungan jemaahnya juga tak banyak. Jadi nanti bakal ada yang pisah dengan rombongan. Ini tolong dipahami," kata dia.
Jemaah juga harus memahami karakteristik cuaca di Madinah yang lebih panas daripada di Makkah. "Banyak kejadian kaki melepuh di Masjid Nabawi, karena sandal dititipkan di rak yang letaknya jauh. Baiknya sandal dimasukkan ke kantong masing-masing," kata Khalil.
Yang juga tak kalah penting adalah jangan membawa perhiasan terlalu banyak. Sebab, di Masjid Nabawi, terutama di area Raudah atau makam Nabi sering ada laporan pencopetan.