Jemaah Diminta Tawaf Wada Maksimal 12 Jam Sebelum Tinggalkan Hotel

Biar gak telat ya Pak Haji

Makkah, IDN Times - Ibadah haji pada musim 2024 sudah memasuki tahap akhir. Beberapa kelompok terbang sudah dipulangkan. Sisanya bertahap akan menyusul ke Tanah Air. Namun, sebelum pulang, ada satu ibadah yang harus dilakukan yaitu Tawaf perpisahan atau Wada. Tawaf ini memang baiknya dilakukan mendekati kepulangan. Namun, jemaah haji jangan sampai melaksanakannya terlalu mepet dengan keberangkatan ke bandar. 

1. Jemaah haji harus Tawaf Wada maksimal 12 jam sebelum keberangkatan ke Bandara atau Madinah

Jemaah Diminta Tawaf Wada Maksimal 12 Jam Sebelum Tinggalkan HotelPenimbangan dan pengangkutan koper jemaah haji Kloter SOC 01, sembilan hari sebelum kepulangan, Kamis (13/6/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Ibadah (Bimbad) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Makkah, KH Imam Khoiri mengimbau jamaah haji Indonesia agar melaksanakan tawaf wada paling lambat 12 sebelum sebelum waktu keberangkatan. 

"Untuk memastikan kelancaran pergerakan jamaah yang meninggalkan Makkah, baik yang akan menuju ke Bandara Jeddah pulang ke Indonesia maupun yang akan menuju ke Madinah diimbau untuk tidak melaksanakan thawaf wada' kurang dari 12 jam," ujar Imam di Makkah, Selasa (25/6/2024). Bagi jemaah haji gelombang pertama, setelah Tawaf Wada mereka akan langsung ke bandara. Sementara gelombang kedua bakal digeser ke Madinah. 

Imam mengatakan bahwa antisipasi Tawaf Wada lebih awal ini dilakukan agar jemaah tidak terlambat. Menurut Imam, keterlambatan seorang jemaah haji bisa mengganggu pergerakan jemaah lain. "Ini semua dilakukan demi untuk kelancaran perjalanan jamaah," kata Kiai Imam.

 

2. Banyak yang harus disiapkan setelah Tawaf Wada

Jemaah Diminta Tawaf Wada Maksimal 12 Jam Sebelum Tinggalkan HotelJemaah haji di Masjidil Haram, Jumat (31/5/2024) dini hari. (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Secara fikih manasik, kata Imam, jemaah haji zaman dahulu memang melaksanakan Tawaf Wada beberapa jam sebelum kepulangan. Bahkan, kala itu, jemaah yang menunggang unta masih bisa 'memarkir' untanya di Masjidil Haram dan langsung pulang setelahnya. 

"Tapi ini tidak mungkin dilakukan hari ini karena banyak hal yang harus disiapkan. Nah ini mohon dipahami oleh jemaah sehingga tidak ada lagi kasus-kasus keberangkatan tertunda, karena ada jemaah yang belum datang pada waktunya berangkat. Sebab dia mengakhirkan pelaksanaan Tawaf Wada,'' ujarnya

3. Masih ada jemaah gagal paham soal Tawaf Wada

Jemaah Diminta Tawaf Wada Maksimal 12 Jam Sebelum Tinggalkan HotelKepala Daker Makkah, Khalilurrahman, saat berbincang bersama media, Jumat (24/5/2024). (IDN Times/Faiz Nashrillah)

Yang juga perlu dipahami jemaah adalah bahwa setelah Tawaf Wada, jamaah haji masih diperbolehkan beristirahat atau tidur dan melakukan aktivitas. Banyak jemaah, kata dia, salah paham dan menganggap bahwa setelah Tawaf Wada harus segera meninggalkan Tanah Suci. Pemahaman ini membuat mereka melakukan Tawaf Wada lagi ketika ada keterlambatan bus. Mereka menilai bahwa Tawaf yang sebelumnya mereka lakukan tidak sah. 

Kepala Daerah Kerja Makkah, Khalilurrahman sebelumnya menyebut bahwa sempitnya pemahaman ini membuat seorang jemaah sempat tertinggal rombongan. Jemaah itu, lanjut Khalil, berasumsi bahwa Tawaf Wada yang sudah dilakukan tidak sah karena terlalu lama di hotel. "Ada keterlambatan bus. Jadi dia pikir karena sudah terlalu lama jadi Tawaf Wadanya batal. Padahal masih sah. Ini kan karena pemahaman yang sempit," ujar Khalil. Beruntung, ia kemudian disusulkan menuju bandara oleh PPIH. 

 

Baca Juga: Tawaf Wada dalam Ibadah Haji: Tata Cara, Hukum, dan Doa

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya