Sempurnakan Mutu Pendidikan, Kemdikbudristek Terapkan Rapor Pendidikan

Rapor Pendidikan memiliki peran yang sangat krusial

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan seri kebijakan Merdeka Belajar, yaitu Rapor Pendidikan Indonesia. Sebelumnya,  satuan pendidikan di Tanah Air melaksanakan Asesmen Nasional 2021, kini satuan pendidikan maupun pemerintah daerah dapat melihat hasil Asesmen Nasional lewat platform  Rapor Pendidikan.  

Rapor Pendidikan yang saat ini diterapkan berbeda dengan rapor yang selama ini diterima orangtua murid selepas pendidikan ditempuh selama satu semester. Rapor Pendidikan merupakan data kualitas satuan pendidikan atau daerah yang didapat dari berbagai asesmen atau survei  nasional. 

Rapor Pendidikan ini juga menjadi acuan untuk mengidentifikasi, merefleksi, dan membenahi  kualitas pendidikan Indonesia secara menyeluruh. Terobosan ini merupakan cara  Kemendikbudristek dalam menyempurnakan sistem penilaian kualitas pendidikan suatu daerah  yang hanya bisa diakses dinas pendidikan atau satuan pendidikan terkait. 

Selain penyempurnaan kualitas pendidikan, pelaksanaan Rapor Pendidikan ini juga didasari  Permendikbudristek Nomor 9 Tahun 2022 Tentang Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah  Pusat dan Pemerintah Daerah Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan  Pendidikan Menengah.  

Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Anindito Aditomo menjelaskan, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, Rapor Indonesia memiliki  peran yang sangat krusial. 

“Platform ini akan jadi pengukur kemampuan siswa, mulai dari pengembangan karakter hingga  kompetensi dasarnya,” katanya.  

Anindito pun mengatakan bahwa dibandingkan dengan Asesmen Nasional, Rapor Pendidikan  kurang dikenal masyarakat luas. Baginya, sasaran program ini bukan masyarakat luas, melainkan juga satuan  pendidikan dan stakeholders terkait.  

“Memang tidak mengejutkan, karena sasaran atau pengguna rapor ini bukan masyarakat secara  langsung, melainkan kepala sekolah, dinas pendidikan, dan pemerintah daerah, serta pemerintah  pusat,” jelasnya.  

Dalam Rapor Pendidikan Indonesia, terdapat beberapa alat ukur yang dijadikan patokan  keberhasilan sebuah sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pengembangan karakter dan  kompetensi dasar siswa menjadi orientasi dalam Rapor Pendidikan.  

“Kompetensi dasar itu diperlukan oleh semua siswa, seperti kemampuan literasi membaca dan  kemampuan numerasi,” kata Anindito.  

Menurut Anindito, selain orientasi pada hasil belajar siswa, kualitas sekolah dalam hal ini guru  juga menjadi alat ukur dalam Rapor Pendidikan.  

“Apakah gurunya memberi umpan balik yang bagus kepada siswa, cara menyampaikan materi  yang mudah dipahami siswa, atau apakah siswa diperhatikan oleh gurunya di kelas. Itu kita ukur,”  jelas Anindito.  

1. Ini manfaat Rapor Pendidikan

Sempurnakan Mutu Pendidikan, Kemdikbudristek Terapkan Rapor Pendidikanmypurohith.com

Rapor Pendidikan dapat digunakan sebagai acuan utama dalam menganalisis, merencanakan, dan tindak lanjut peningkatan kualitas pendidikan. Data yang tersaji di dalamnya, disajikan objektif dan andal karena dilakukan otomatis dan terintegrasi.

Data yang ada pada Rapor Pendidikan sangat penting guna meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Menurut Anindito, ada tiga manfaat ketika Rapor Pendidikan dilakukan satuan pendidikan dan pemerintah daerah.

“Pertama, kita jadi tahu apakah kita sudah berhasil mencapai tujuan yang diinginkan. Karena kita ingin agar sekolah bukan hanya menyediakan bangku sekolah, melainkan juga pengalaman belajar yang relevan, berkualitas, dan menyenangkan untuk semua,” jelasnya.

“Kedua, Rapor Pendidikan bermanfaat bagi sekolah untuk melihat apakah mereka sudah berhasil memberi pengalaman belajar pada siswa, sehingga siswa dapat berkembang secara kemampuan bernalar, kreativitas, gotong royong, iman dan takwa,” lanjutnya.

Rapor Pendidikan juga memiliki manfaat untuk pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Kesenjangan dalam dunia pendidikan masih kentara, menurut Anindito, platform ini mampu menjadi acuan untuk kebijakan yang berkeadilan.

“Untuk pemerintah daerah, dapat menjawab pertanyaan kesenjangan antara anak kaya dan miskin apakah berkurang, kesenjangan sekolah favorit dengan sekolah tertinggal, itu bisa dilihat di Rapor Pendidikan,” jelasnya.

“Kita, sebagai pemerintah pusat, juga bisa mendapatkan manfaat dari Rapor Pendidikan. Lewat platform itu, kita bisa mengecek program-program kita sudah berdampak atau belum, kita juga bisa berkaca dan melakukan self-diagnosis,” tandasnya.

Baca Juga: Kemdikbud Siapkan Bantuan Sertifikasi Kompetensi bagi Mahasiswa

2. Perencanaan belajar lewat Rapor Pendidikan akan terstandar, berkualitas, dan komprehensif

Sempurnakan Mutu Pendidikan, Kemdikbudristek Terapkan Rapor PendidikanIlustrasi pendidikan untuk anak (Pexels/Ron Lach)

Rapor Pendidikan memiliki sejumlah perbedaan dibandingkan rapor sebelumnya, yaitu Rapor Mutu. Rapor Mutu mengukur delapan indikator capaian pendidikan berdasarkan Standar Nasional  Pendidikan dengan menggunakan data yang bersumber dari Dapodik dan hasil penginputan  langsung oleh sekolah melalui aplikasi EDS.  

Adapun Rapor Pendidikan mengukur indikator yang disusun berdasarkan input, proses, dan  output pendidikan yang diturunkan dari delapan Standar Nasional Pendidikan. Rapor Pendidikan pun  jauh lebih komprehensif dan terintegrasi dengan apa yang akan dilakukan selanjutnya.  

“Kami mengukur tidak hanya hasil belajar, tetapi juga semua faktor penting yang berkontribusi pada  hasil belajar itu,” tutur Anindito.  

Melalui Rapor Pendidikan, beban administrasi sekolah dan pemerintah akan berkurang.  Sebab, pengumpulan data akan terpusat dan tidak terpisah-pisah.  

“Dari sisi pemerintah daerah dan sekolah lebih ringan beban administratifnya, tapi sekaligus  mendapatkan hasil yang komprehensif,” ucap Anindito.  

“Selain administratif, kita sambungkan hasil Rapor Pendidikan itu, dan harus menjadi dasar bagi 

sekolah untuk melakukan perencanaan tahun selanjutnya,” lanjutnya. 


Dengan data yang terintegrasi dan komprehensif, perencanaan belajar lewat Rapor Pendidikan  akan terstandar, berkualitas, dan komprehensif. Namun, Rapor Pendidikan masih banyak yang  belum mengaplikasikannya.  

3. Kemendikbudristek terus menyempurnakan Rapor Pendidikan

Sempurnakan Mutu Pendidikan, Kemdikbudristek Terapkan Rapor PendidikanIDN Times/Arief Rahmat

Sejauh ini, hanya sekitar 80 ribu satuan pendidikan yang mengakses platform tersebut.  

“Memang, masih banyak yang belum mengakses. Mungkin bingung caranya, belum paham, atau  bahkan belum mengetahui bahwa mereka bisa mengaksesnya,” jelas Anindito.  

Sarana konsultasi melalui helpdesk pun disediakan Kemendikbudristek untuk satuan pendidikan  yang mengalami kendala dalam pelaksanaan Rapor Pendidikan. Platform tersebut dapat diakses  melalui laman situs https://raporpendidikan.kemdikbud.go.id/ baik di peramban desktop maupun ponsel  pintar.  

Penyempurnaan terus dilakukan Kemendikbudristek guna meningkatkan mutu pendidikan di  Indonesia. Pemerintah juga terus menyosialisasikan hal ini kepada publik secara luas. Bagi  Anindito, dengan banyak manfaat yang didapatkan satuan pendidikan, teramat sayang jika tidak  dimanfaatkan.  

“Kita harus terus sosialisasi Rapor Pendidikan. Kita sudah repot-repot lakukan Asesmen Nasional,  membuat cermin komprehensif yang bagus dan berkualitas, kalau nggak dimanfaatkan sayang  sekali,” tutupnya. (WEB)

Baca Juga: Bangun Ekosistem Pendidikan, Kemdikbud Resmikan Guru Penggerak

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya