Ceroboh, Situs Bersejarah Jakarta Ikut Jadi Korban Penggusuran Pasar Ikan!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebuah situs bersejarah Jakarta menjadi salah satu bangunan yang terkena dampak proyek revitalisasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Nama situs bersejarah tersebut adalah Bastion Zeeburg. Bagi sebagian orang, nama situs ini memang terdengar asing.
Apa itu Bastion Zeeburg?
Bastion Zeeburg, seperti dikutip dari tempo.co, merupakan tembok yang merupakan bagian dari deretan Benteng Kota Batavia di kawasan Pasar Ikan. Benteng Kota Batavia berada di utara Museum Bahari, sementara Bastin Zeeburg berdekatan dengan tembok yang dibangun warga Pasar Ikan. Menurut Arkeolog Candrian Attahiyat, tembok warga Pasar Ikan tersebut dibangun 10 tahun yang lalu.
Bastion Zeeburg terkena alat berat.
Seperti yang dilaporkan tempo.co, Bastion Zeeburg secara tidak sengaja terkena hantaman alat berat yang dioperasikan petugas penertiban. Petugas tersebut diduga tidak menyadari adanya situs bersejarah yang menempel ke tembok warga Pasar Ikan. Akhirnya, Bastion Zeeburg tersebut tersisa 50 cm saja.
Baca Juga: Kisah Pilu dari Penggusuran Pasar Ikan: "Kutinggalkan Anakku di Jakarta Demi Pendidikan"
Editor’s picks
Protes dikeluarkan oleh sejarawan.
Melalui akun Twitter @AsepKambali, sejarawan Asep memprotes kecerobahan pihak penertib yang merusak tembok Bastion Zeeburg. Menurut Asep, tak semestinya proyek revitalisasi merusak situs sejarah.
Misalnya ini, sisa bastion dr Batavia City Wall yg rusak & ambruk setinggi kl 50cm. Situs sejarah ini pak! Ceroboh! pic.twitter.com/vC60pDtJtv
— Presiden Asep Dunia (@AsepKambali) April 12, 2016
Sejak 2005, saya mendukung Revitalisasi Kota Tua Jkt, termasuk Pasar Ikan, tp menolak penghancuran situs sejarah. https://t.co/aqV5LiCwxE
— Presiden Asep Dunia (@AsepKambali) April 18, 2016
Senin (11/4) lalu, Pemprov DKI Jakarta membongkar dan menggusur kawasan Pasar Ikan Luar Batang di Penjaringan, Jakarta Utara. Sebanyak 4.218 personel gabungan Polda Metro Jaya, TNI dan Satpol PP diterjunkan untuk membantu proses penggusuran tersebut demi menjaga kelancaran dan menangani warga yang sempat tidak mau pergi dari kawasan tersebut.
Baca Juga: Detik-detik Penggusuran, Sejumlah Warga Luar Batang Memilih untuk Bertahan