LPSK: Permohonan Perlindungan Baru Terkait Kasus Vina Cirebon Bertambah

Masih harus diputuskan dalam sidang mahkamah LPSK

Intinya Sih...

  • LPSK menerima permohonan perlindungan baru terkait kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat.
  • Penentuan disetujuinya permohonan membutuhkan waktu karena perlu asesmen psikologis dan melihat keterangan yang disampaikan.
  • LPSK telah menawarkan perlindungan kepada Suroto, saksi penting dalam evakuasi korban Vina dan Eky di Jembatan Talun, Kabupaten Cirebon.

Jakarta, IDN Times - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengungkapkan ada sejumlah permohonan perlindungan baru terkait dengan kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat, khususnya dari para saksi.

Wakil Ketua LPSK Sri Suparyati mengatakan permohonan tersebut sudah masuk. Namun, belum diputuskan untuk dilakukan pendampingan karena masih dalam pendalaman dan harus diputuskan dalam sidang mahkamah LPSK.

"Sudah ada pengajuan, tiga sampai empat pemohon, tetapi kami masih melakukan penelaahan jadi belum bisa menyampaikan," kata Sri Suparyati melansir ANTARA, Sabtu (8/6/2024).

 

 

1. LPSK butuh waktu untuk menyetujui permohonan perlindungan saksi

LPSK: Permohonan Perlindungan Baru Terkait Kasus Vina Cirebon BertambahVina Cirebon (Dok. Istimewa)

Dia mengatakan, penentuan disetujuinya permohonan untuk pendampingan LPSK memang butuh waktu karena perlu asesmen psikologis dan melihat lebih detail terkait dengan keterangan yang disampaikan.

Pada prinsipnya, Sri menekankan bahwa semua masyarakat memiliki hak untuk mengajukan pendampingan kepada LPSK, termasuk Pegi Setiawan yang ditetapkan sebagai tersangka. Namun, sejumlah proses perlu sesuai dengan standardisasi LPSK sebelum diputuskan mendapatkan pendampingan.

"Semua punya hak, tetapi lagi-lagi kami akan tetap melakukan proses sesuai dengan standarisasi LPSK sesuai prosedur. Kalau tersangka mengajukan, kami harus lihat sifat keterangannya sejauh mana, apalagi dia misalnya sebagai pelaku utama itu kami mesti lihatnya lebih detail lagi," kata dia.

Baca Juga: Komnas HAM Datangi TKP Pembunuhan Eky dan Vina di Cirebon

2. LPSK telah menawarkan perlindungan saksi penting yang mengevakuasi Vina dan Eky

LPSK: Permohonan Perlindungan Baru Terkait Kasus Vina Cirebon BertambahLPSK Berikan Perlindungan Fisik Saksi Kasus SYL (dok. istimewa)

Pendetailan keterangan dan posisi pemohon itu, kata Sri, juga berlaku bagi delapan tersangka yang tengah dan sudah menjalani hukuman atas kasus yang terjadi 8 tahun lalu, pada tahun 2016.

"Walaupun mereka mau meminta perlindungan, ya nanti kami cek lagi statusnya sebagai apa posisinya," tutur Sri.

Sejauh ini, dalam kasus tersebut, LPSK telah menawarkan perlindungan kepada Suroto (50), salah satu saksi penting yang melakukan evakuasi korban Vina dan Eky di Jembatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada tahun 2016.

Tawaran tersebut dilakukan LPSK dengan menemui Suroto pada Jumat (7/6/2024) sekitar pukul 14.00 WIB di Cirebon.

Baca Juga: Komnas HAM Periksa 27 Orang Kasus Vina Cirebon, Termasuk Terpidana

3. Suroto mengaku siap memberikan kesaksian ulang dalam kasus Vina

LPSK: Permohonan Perlindungan Baru Terkait Kasus Vina Cirebon BertambahKronologi Asli Kasus Pembunuhan Vina. (Instagram.com/deecompany_official)

Perbincangan antara Suroto dan dua orang perwakilan LPSK tersebut berjalan selama kurang lebih 15 menit.

Dalam obrolan singkat tersebut, Suroto diberikan kesempatan mempertimbangkan tawaran perlindungan yang diajukan.

Setelah berpikir matang, Suroto akhirnya memutuskan menerima tawaran tersebut. Suroto juga mengaku siap jika dibutuhkan memberikan kesaksian ulang dalam kasus ini.

Dalam pertemuan tersebut, Suroto juga menerima amanat khusus dari LPSK agar segera melapor jika mengalami hal-hal yang tidak mengenakkan seperti menerima telepon atau teror yang berkelanjutan.

"Saya diberi amanat khusus, yaitu apabila saya mengalami hal-hal yang tidak mengenakkan, seperti ada orang telpon terus-menerus, neror langsung hubungi saya gitu," kata Suroto.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya