Profil Fathul Wahid, Rektor UII yang Ogah Dipanggil Profesor
Intinya Sih...
- Fathul Wahid, Rektor UII, meminta agar tidak dipanggil dengan sebutan profesor sebagai upaya desakralisasi jabatan profesor.
- Surat edaran nomor 2748/Rek/10/SP/VII/2024 menyatakan peniadaan panggilan prof untuk menguatkan atmosfir kolegial di perguruan tinggi.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nama Fathul Wahid yang menjabat rektor di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta viral di media sosial karena meminta seluruh pejabat struktural di lingkungan agar tidak memanggilnyadengan sebutan profesor atau prof. Hal itu merupakan upaya desakralisasi jabatan profesor.
"Maka, mulai hari ini mohon panggil saja Fathul, Dik Fathul, Kang Fathul, Mas Fathul atau Pak Fathul. Insyaallah akan lebih menenteramkan dan membahagiakan," kata Fathul, dikutip dari akunnya di Facebook.
Baca Juga: Viral! Rektor UII Minta Gelar Akademiknya Tak Ditulis di Dokumen Biasa
1. Panggilan profesor untuk menguatkan atmosfir kolegial dalam tata kelola perguruan tinggi
Dalam surat edaran itu bernomor 2748/Rek/10/SP/VII/2024, Fathul mengatakan peniadaan panggilan prof yang jadi gelarnya untuk menguatkan atmosfir kolegial dalam tata kelola perguruan tinggi.
"Bersama ini disampaikan bahwa korespondensi surat, dokumen, dan produk hukum selain ijazah dan transkrip nilai dan yang setara itu dengan penanda tangan rektor yang selama ini tertulis gelar lengkap 'Prof Fathul Wahid, S.T, M.Sc, Ph.D' agar dituliskan tanpa gelar menjadi Fathul Wahid," demikian isi surat edaran tersebut, dikutip Jumat (19/7/2024).
Baca Juga: Mahfud Sambut Baik Sikap Rektor UII yang Ogah Dipanggil Profesor
2. Fathul jabat rektor dua periode
Editor’s picks
Dilansir laman resmi UII, Fathul sendiri sudah menjabat sebagai Rektor UII selama dua periode, pada 2018-2022 dan 2022-2026. Namun, sebelum menjadi rektor, dia merupakan Dekan Fakultas Teknologi Industri UII periode 2006-2010.
Ketika menjabat sebagai pimpinan tertinggi di fakultas, Fathul meraih predikat sebagai dekan termuda di UII.
3. Lahir di keluarga sederhana
Dilahirkan dari keluarga sederhana di sebuah desa kecil di ujung selatan Kabupaten Jepara, jawa Tengah, Fathul Wahid merupakan anak sulung dari empat bersaudara. Masa kecil sampai SD dihabiskan di sana.
Pria kelahiran 26 Januari 1974 ini mengenyam pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD) Negeri Teluk Wetan III, Welahan, Jepara, Jawa Tengah, dan lulus pada 1986. Dia kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kudus, kemudian lulus pada 1989.
Fathul Wahid melanjutkan SMA di Muhammadiyah I Yogyakarta, dan lulus pada 1992. Setelah itu, Fathul melanjutkan pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Teknik Informatika ITB dan lulus pada 1997.
Kemudian, dia melanjutkan pendidikan magister atau Strata Dua (S2) di Department of Information Systems, University of Agder, Kristiansand, Norwegia. Sementara gelar doktor didapat dari menempuh pendidikan di Department of Information Systems University of Agder, yang lulus pada 2013.