Muhadjir Terkejut Stok Vaksin di Sultra Minim, Booster Baru 0,4 Persen

Vaksinasi gak merata karena dialihkan ke provinsi lain

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy terkejut, saat meninjau ketersediaan vaksin COVID-19 di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Muhadjir menemukan jumlah ketersediaan vaksin di Sultra masih jauh dari target. Dia menuturkan, jumlah vaksin yang dibutuhkan untuk warga adalah 4 juta dosis untuk keseluruhan pelaksanaan vaksinasi tahap satu dan dua, serta untuk vaksin booster tenaga kesehatan.

"Yang sudah dikirim ke Sulawesi Tenggara baru 1,3 juta vaksin. Jadi masih sangat jauh dari jumlah vaksin yang seharusnya diterima," ujarnya dalam siaran tertulis, Jumat (22/11/2021).

Baca Juga: Jemaah Umrah RI Akan Diberi Kartu untuk Scan Barcode Sertifikat Vaksin

1. Jumlah vaksin berpengaruh pada capaian vaksin

Muhadjir Terkejut Stok Vaksin di Sultra Minim, Booster Baru 0,4 PersenIlustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Muhadjir menilai, jumlah vaksin yang masih sedikit itu telah berpengaruh terhadap rendahnya capaian vaksinasi yang seharusnya dicapai.

"Saya lihat tadi untuk kabupaten kota rata-rata masih di bawah 30 persen. Kecuali Kota Kendari yang masih 60 persen," imbuhnya.

2. Vaksinasi dosis pertama di Provinsi Sultra rata-rata masih rendah

Muhadjir Terkejut Stok Vaksin di Sultra Minim, Booster Baru 0,4 PersenIlustrasi Vaksinasi COVID-19 (dok. Istimewa)

Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Sultra, per September 2021, cakupan vaksinasi COVID-19 dosis pertama 32,36 persen atau 648.011 orang, dosis kedua 18,58 persen atau 372.166 orang, dan dosis ketiga (booster) untuk tenaga kesehatan 0,43 persen atau 8.696 orang. Jumlah itu masih sangat timpang dari cakupan keseluruhan vaksinasi di Provinsi Sultra, yakni 2.002.579 orang.

Muhadjir mengungkapkan, kurangnya dosis vaksin di Sultra karena ada beberapa daerah yang harus dikebut pelaksanaan vaksinasinya. Seperti Provinsi Papua yang diprioritaskan karena ada penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX.

"Selain itu juga di beberapa daerah lain karena harus segera membuka sektor wisata, misalnya pulau Bali, Batam. Itu diprioritaskan," ucapnya.

 

3. Menko PMK akan lapor ke Menkes

Muhadjir Terkejut Stok Vaksin di Sultra Minim, Booster Baru 0,4 PersenMenko PMK Muhadjir Effendy (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Karena itu, Menko PMK menuturkan, pihaknya akan membawa permasalahan vaksin di Provinsi Sultra ke Kementerian Kesehatan agar bisa mendapatkan vaksin yang lebih memadai dan memenuhi sasaran vaksinasi. 

"Nanti akan saya sampaikan ke Pak Menkes supaya di sini juga mendapatkan perhatian," kata dia.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga meminta pada Dinkes Provinsi Sultra untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan, yang jumlahnya masih kurang dari 1 persen. 

"Ini sesuai dengan instruksi Bapak Presiden agar keselamatan dari tenaga kesehatan lebih terjamin. Karena dengan di-booster imunitasnya insyaallah akan semakin tinggi kadarnya. Ini saya minta untuk dipercepat," kata Muhadjir.

Baca Juga: [LINIMASA-2] Perkembangan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya