Menteri LHK Beri Penghargaan Mitigasi Iklim ke 47 RW di Jakarta
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya memberikan penghargaan kepada 47 RW di DKI Jakarta, yang berhasil meraih penghargaan Program Kampung Iklim.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, penghargaan Proklim dari KLHK RI ini adalah bukti warga Jakarta masih sangat peduli dengan lingkungan tempat tinggalnya.
“Penghargaan ini tentu adalah hasil kerja keras seluruh warga Jakarta yang selama ini selalu aktif memelihara lingkungan, agar selalu nyaman dan berkelanjutan di tengah isu-isu lingkungan,” kata Asep dalam keterangan dilansir laman Pemprov DKI, Rabu (25/10/2023).
Baca Juga: KLHK Beri Sanki Pidana hingga Denda Kegiatan yang Cemari Udara
1. Kampung penerima Proklim Lestari
Asep memaparkan, penerima Trophy Proklim Lestari sebanyak dua kampung, yakni RW 06 Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, dan RW 03 Kelurahan Rajawati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan. Kemudian, Penerima Trophy Proklim Utama sebanyak satu kampung, yakni RW 05 Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara
Lalu Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Sedangkan penerima sertifikat partisipasi Proklim Utama sebanyak 14 RW, sertifikat partisipasi Proklim Pratama sebanyak satu RW, dan sertifikat partisipasi Proklim Madya sebanyak 29 RW.
2. Program mitigasi di tingkat kampung
Editor’s picks
Asep menjelaskan bahwa Program Kampung Iklim adalah program mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang dilakukan di tingkat kampung atau Rukun Warga (RW).
Mitigasi perubahan iklim adalah upaya untuk mengurangi dampak dan risiko yang diakibatkan perubahan iklim, dan meminimalkan bencana iklim.
"Mitigasi perubahan iklim dilakukan dengan pengelolaan limbah padat dan cair, penggunaan energi terbarukan, pengolahan budidaya pertanian, dan tutupan vegetasi (kebun)," terangnya.
3. Proklim buat kampung jadi hijau
Asep mencontohkan pengelolaan limbah padat dan cair yang telah dilakukan, yaitu menabung di Bank Sampah, mengolah sampah organik melalui komposting dan Maggot BSF (Black Soldier Fly), pengumpulan minyak jelantah, dan penghematan energi.
Selain itu, menggunakan energi terbarukan, seperti penggunaan lampu LED dan solar cell, budi daya pertanian rendah emisi gas rumah kaca dengan memanfaatkan pupuk organik, dan meningkatkan tutupan vegetasi dengan memperbanyak penghijauan.
“Pada pelaksanaannya, Proklim memberikan dampak baik pada kampung-kampung maupun masyarakat yang terlibat. Kampung menjadi nyaman, sejuk, dan lebih tertata, karena dilakukan penghijauan yang merata di seluruh areanya," papar dia.