Menko PMK: Tim Khusus Polri akan Inspeksi Pabrik Obat Sirop

Pemerintah serius tangani gagal ginjal akut

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan, pemerintah melalui Polri telah membentuk tim khusus untuk melakukan pengusutan kasus gagal ginjal akut misterius pada anak.

"Nantinya beberapa perusahan produsen obat sirop cair itu akan diinspeksi oleh pihak kepolisian apakah telah menggunakan bahan itu secara berlebihan yang menyebabkan bahaya," ujar Muhadjir dalam siaran tertulisnya, Selasa (25/10/2022).

Baca Juga: BPOM Akui Tak Pernah Uji EG-DEG pada Obat Sirop, Apa Alasannya?

1. Pemerintah telah menemukan penyebab penyakit ini adalah cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG)

Menko PMK: Tim Khusus Polri akan Inspeksi Pabrik Obat Siropilustrasi obat sirop (IDN Times/Aditya Pratama)

Muhadjir menjelaskan pemerintah tengah berupaya mengungkap penyebab terjadinya penyakit tersebut dari hulu sampai hilirnya.

Dari hulu, pemerintah telah menemukan bahwa penyebab penyakit ini adalah cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).

"Zat itu berasal dari Polietilen Glikol pada obat sirop cair yang merupakan salah satu bahan tambahan untuk mencairkan obat," paparnya.

2. Kandungan dalam obat dari bahan baku impor

Menko PMK: Tim Khusus Polri akan Inspeksi Pabrik Obat Siropilustrasi obat sirup anak (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Dari hilirnya, pemerintah juga tengah berupaya untuk mengungkap asal muasal zat berbahaya yang ada pada obat sirop tersebut.

"Saat ini telah diketahui bahwa kandungan zat tersebut adalah bahan baku impor. Untuk mencari tahu asal muasal dari bahan baku itu akan dilakukan pengusutan melalui Polri," imbuhnya.

 

3. Pemerintah membeli sebanyak 200 vial obat Fomepizole dari produsen di Singapura

Menko PMK: Tim Khusus Polri akan Inspeksi Pabrik Obat Siropilustrasi fomepizole untuk penawar racun etilen glikol (pexels.com/Max Mishin)

Muhadjir mengatakan saat ini pemerintah juga telah berupaya memenuhi kebutuhan obat untuk menangani penyakit gagal ginjal misteris ini. Pemerintah membeli sebanyak 200 vial obat Fomepizole (injeksi) dari produsen di Singapura.

Meskipun demikian, Muhadjir tetap mewanti-wanti agar masyarakat sementara tidak mengonsumsi obat sirop untuk anak-anak. Dia juga meminta agar fasilitas pelayanan kesehatan seperti apotek dan RS mengganti sementara obat sirop dengan obat racik puyer.

"Tetapi pesan saya ke warga lebih baik berhati-hati tinggi. Ini menyangkut nyawa anak-anak. Jangan beli obat di luar tanpa resep dokter," ungkapnya.

Baca Juga: Kemenkes-BPOM Diduga Lakukan Malaadministrasi di Kasus Gagal Ginjal

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya