Menkes: Keberadaan Dokter Asing Jangan Dijadikan Provokasi

22 dokter dari Arab Saudi bagikan ilmu di Indonesia

Intinya Sih...

  • Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memahami pentingnya keberadaan dokter asing untuk meningkatkan kemampuan dokter muda Indonesia dalam menekan angka kematian.
  • 22 tim medis dari Arab Saudi memberikan bantuan dan pelatihan bedah jantung terbuka kepada dokter-dokter Indonesia di Sumatera Utara.
  •  

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, perspektif terhadap keberadaan dokter asing harus dipahami untuk menyelamatkan nyawa manusia, serta mempercepat peningkatan kemampuan dan kualitas dokter-dokter muda Indonesia dalam menekan angka kematian.

Budi menekankan keberadaan dokter asing jangan dijadikan provokasi yang memicu kekhawatiran tenaga medis bahwa pendapatan mereka akan turun atau peluang kerja mereka akan hilang, saat Indonesia justru kekurangan banyak dokter spesialis.

“Mari kita kurangi banyak bicara yang negatif dan kita tambah banyak bekerja yang positif, demi kesehatan masyarakat Indonesia,” kata Menkes dalam keterangannya, Kamis (30/5/2024).

Baca Juga: Dokter Asing Bisa Layani Pasien BPJS Kesehatan

1. Sebanyak 22 dokter dari Arab Saudi bagikan ilmu

Menkes: Keberadaan Dokter Asing Jangan Dijadikan Provokasi(Pixabay/Michal Jarmoluk)

Sebanyak 22 tim medis dari Arab Saudi akan terus membantu menyelamatkan nyawa masyarakat tidak mampu di Sumatera Utara. Selain itu, juga akan memberikan ilmu dan keterampilan bedah jantung terbuka tingkat lanjut kepada dokter-dokter Indonesia. 

Tim medis dari Arab Saudi terdiri dari 11 dokter dan 11 tim penunjang, seperti perawat spesialis, perfusionist, dan terapis pernafasan (respiratory therapist). Mereka berasal dari King Faisal Cardiac Center (KFCC), King Abdul-Aziz Medical City (KAAMC), dan King Abdullah International Medical Research Center (KAIMRC).

2. Penyakit jantung penyumbang kematian kedua

Menkes: Keberadaan Dokter Asing Jangan Dijadikan ProvokasiIlustrasi kesehatan jantung (pexels.com/Matthias Zomer)

Budi menegaskan, pogram kerja sama dengan mendatangkan tenaga medis asing ini merupakan bagian dari pilar kedua Transformasi Sistem Kesehatan Rujukan, yakni seluruh rumah sakit pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat melakukan bedah jantung terbuka dan bedah jantung anak tanpa harus selalu dirujuk ke Jakarta.

"Penyakit jantung merupakan penyumbang kematian kedua terbesar, yaitu 250 ribu orang per tahun dan 6.000 anak per tahun di Indonesia," ujarnya.

3. Dokter asing akan melatih dokter muda

Menkes: Keberadaan Dokter Asing Jangan Dijadikan Provokasiilustrasi seorang dokter dengan stetoskop (pexels.com/Karolina Grabowska)

Budi mengatakan, kehadiran tim dokter dari Arab Saudi tidak hanya membantu menyelamatkan nyawa masyarakat Indonesia, tetapi juga memberikan pelatihan kepada dokter-dokter muda yang menangani bedah jantung terbuka, katerisasi, dan bedah jantung anak di RSUP Adam Malik.

“Ini contoh nyata keberadaan dokter asing dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dokter-dokter spesialis bedah jantung kita, terutama yang muda-muda karena mereka juga turut terlibat dan melihat langsung tindakan yang dilakukan oleh beberapa dokter bedah jantung terbaik di Arab Saudi,” tutur Budi.

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya