Kisah Ofif, Pejuang Kanker yang Amputasi Kakinya di Usia Remaja

Orangtua Ofif kaget mendengar keinginan anaknya

Jakarta, IDN Times - Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI) menggelar charity event yang mengusung tema Tribute to Ibu, di Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (25/4).

Dalam acara penggalangan dana tersebut salah satu penjuang kanker, Rofifah Juniandar (22) membagikan kisahnya.

Dengan bersangga tongkat, perempuan yang akrab disapa Ofif ini berjalan tertatih di tengah hadirin.

1. Rofifah divonis kanker saat usia 11 tahun

Kisah Ofif, Pejuang Kanker yang Amputasi Kakinya di Usia RemajaIDN Times/ Dini suciatiningrun

Ofif menceritakan saat masih duduk di bangku sekolah dasar dia merasakan pegal-pegal di bagian kaki kirinya. Ofif mengganggap dia hanya kecapaian, namun semakin hari tidak hanya pegal, ia terkejut saat tumbuh benjolan di kakinya.

Orangtua Ofif langsung membawanya ke rumah sakit. Bak disambar petir di siang bolong, dokter memvonis Ofif menderita kanker tulang stadium II.

"Orangtua saya syok mendengar vonis dokter, saya yang tidak paham ikutan menangis," ucapnya.

2. Ofif habiskan waktu di rumah sakit

Kisah Ofif, Pejuang Kanker yang Amputasi Kakinya di Usia RemajaIDN Times / Dini suciatiningrum

Setelah divonis dokter, waktu Ofif habis untuk menjalani berbagai perawatan dan pengobatan. Dia sering absen dari sekolah.

"Saya habiskan hidup bolak-balik ke rumah sakit, saya juga tidak tega melihat ayah dan mama pontang-panting mencari uang demi kesembuhan saya," ujarnya.

3. Ofif ungkapkan keputusan amputasi kaki

Kisah Ofif, Pejuang Kanker yang Amputasi Kakinya di Usia RemajaIDN Times/ Dini suciatiningrum

Pada 2011, Ofif memutuskan untuk mengamputasi kaki kirinya. Sebab menurut dokter, kanker yang dialami bisa menyebar ke seluruh tubuh bahkan banyak teman sesama penderita kanker meninggal.

"Saat itu saya masih kelas dua SMP, memang suatu keputusan yang berat dengan usia yang masih muda saya ungkapkan keinginan tersebut pada orangtua," ungkapnya dengan mata berkaca-kaca

Mendengar keputusan anaknya, kedua orangtua Ofif kaget, namun perempuan berhijab itu meyakinkan bahwa dia akan baik-baik saja.

"Saya masih ingin mengejar impian dan cita-cita saya," terang wanita yang tengah mengambil jurusan desain di Institut Kesenian Jakarta ini.

Baca Juga: Upaya YKAI Bantu 950 Anak Pejuang Kanker di Seluruh Indonesia

4. Dukungan teman dan lingkungan begitu berharga

Kisah Ofif, Pejuang Kanker yang Amputasi Kakinya di Usia RemajaIDN Times/ Dini suciatiningrum

Menerima keadaan yang berbeda ternyata tidak semudah yang Ofif bayangkan. Usai diamputasi, Ofif sempat tidak percaya bahwa kaki sebelah kirinya sudah tidak ada.

Beragam anggapan berkecamuk dalam pikirannya. Dia takut teman dan lingkungan sekitar akan mengucilkannya.

"Alhamdulilah semua ketakutan saya sirna, sebaliknya teman sekolah dan lingkungan selalu menjaga dan men-support saya," imbuhnya.

5. Akhirnya Ofif bebas kanker

Kisah Ofif, Pejuang Kanker yang Amputasi Kakinya di Usia RemajaIDN Times/ Dini suciatiningrum

Meski sudah diamputasi, Ofif masih harus menjalani kemoterapi yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Dia bersyukur, pemerintah meng-cover perawatan kanker dibantu YKAI yang meng-cover biaya yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan.

"Alhamdulilah di 2012 saya dinyatakan bebas dari kanker," paparnya.

6. Pejuang kanker harus selalu semangat

Kisah Ofif, Pejuang Kanker yang Amputasi Kakinya di Usia RemajaIDN Times/ Dini suciatiningrum

Dia berpesan pada pejuang kanker lain agar tetap semangat dan berpikir positif dalam menjalani hidup.

Dia mengerti benar hidup dalam bayang-bayang penyakit kanker tidak mudah. Namun, sesulit atau sesakit apapun harus dijalani dengah ikhlas dan sabar niscaya semua ada jalan.

"Yang terpenting dukungan dari orangtua agar terus memberikan semangat dan menanamkan pikiran positif pada anak penderita kanker," ujarnya.

Baca Juga: YKAI Berikan Penghargaan bagi Ibu dengan Anak Penderita Kanker

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya