CEK FAKTA: Mpox Tak Perlu Diobati, Cukup Tidur Cukup Sembuh 

Cek faktanya dulu sebelum diobati ya

Intinya Sih...

  • Video narasi tentang Mpox tidak perlu diobati, tapi tidur dan memberi asupan protein hewani adalah pencegahan, bukan pengobatan.
  • Pengobatan virus Mpox difokuskan pada meredakan gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, dan ruam kulit.

Jakarta, IDN Times - Sebuah video yang menarasikan bahwa orang yang terkonfirmasi positif Mpox tidak perlu diobati, tetapi cukup tidur saja dan perbanyak asupan protein hewani beredar di media sosial.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril, membantah narasi tersebut. Dia menegaskan, narasi tersebut untuk pencegahan bukan pengobatan.

“Kalau seseorang konsumsi makannya baik, istirahat cukup, dan olahraga teratur, tentu penyakit bisa dicegah. Ini konsep sehat secara umum. Sedangkan, penyakit Mpox memang karena virus dan masa inkubasinya 21 hari,” kata Syahril dikutip laman Kemkes, Rabu (25/9/2024).

Baca Juga: Apa Itu Mpox (Cacar Monyet)? Ini Gejala hingga Pengobatannya

1. Pengobatan untuk redakan gejala

CEK FAKTA: Mpox Tak Perlu Diobati, Cukup Tidur Cukup Sembuh ilustrasi cacar monyet atau Mpox (freepik.com/freepik)

Syahril mengatakan, pengobatan untuk seseorang yang terinfeksi virus Mpox (MPXV) difokuskan untuk meredakan gejala yang dialami.

“Kalau dia melewati masa inkubasi, ruam atau lesi akan kering, mengelupas, dan menjadi kulit baru. Akan tetapi, pada saat perjalanan inkubasinya, seseorang bisa mengalami demam tinggi, sakit kepala. Inilah yang ditangani dengan menggunakan obat simptomatik," katanya.

Baca Juga: Mpox di Afrika Nyaris Tembus 30 Ribu Kasus

2. Gejala penyakit Mpox

CEK FAKTA: Mpox Tak Perlu Diobati, Cukup Tidur Cukup Sembuh Ilustrasi demam (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Syahril mengatakan, obat simptomatik adalah jenis obat yang digunakan untuk meredakan gejala umum suatu penyakit. Pada penyakit Mpox, gejala-gejala tersebut meliputi demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, sakit punggung, lemas, pembengkakan kelenjar getah bening (di leher, ketiak atau selangkangan), dan ruam atau lesi kulit.

"Ruam ini biasanya muncul dalam satu hingga tiga hari sejak demam. Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang dari bintik merah seperti cacar, kemudian lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, lalu mengeras atau keropeng, dan akhirnya mengelupas," ujar dia.

Baca Juga: India Laporkan Kasus Mpox Jenis Clade 1b

3. Jangan diam saja jika terkena Mpox

CEK FAKTA: Mpox Tak Perlu Diobati, Cukup Tidur Cukup Sembuh ilustrasi virus (unsplash.com/FusionMedicalAnitmation)

Syahril mengatakan, jika seseorang mengalami gejala-gejala Mpox, maka tidak boleh didiamkan.

Pemberian antivirus, kata dia, dilakukan setelah pasien berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan. Hal ini mempertimbangkan kondisi pasien dan gejala yang dialami.

“Kemudian, apa perlu obat yang lain? Itu tergantung gejala simptomatis yang dialami. Antivirus sudah tersedia. Kalau tidak ada, obat simptomatik dapat diberikan untuk memperbaiki keadaan pasien, jangan sampai menurun (kondisinya),” terang Syahril.

“Tetapi, yang paling penting, jangan diam saja (gejala tidak segera diobati). Kalau sakit kepala yang berat dan tidak kuat bisa membahayakan juga," ucap dia.

Baca Juga: 6 Cara Mencegah Penularan Mpox, Tetap Waspada!

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya