Alert! Menkes Sebut Puncak COVID Desember dengan 20 Ribu Kasus 

Kasus COVID-19 mulai naik karena subvarian baru

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, memprediksi puncak kasus COVID-19 sub varian Omicron XBB akan terjadi di akhir tahun dengan puncak 20 ribu kasus.

"Dugaan kami karena ini sudah mulai terjadi, mungkin dalam waktu 1,5 bulan, paling lambat puncak ini akan kita capai di bulan Desember atau awal Januari paling lambat," ujar Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (8/11/2022).

1. Kasus COVID-19 terus meningkat karena subvarian Omicron XBB

Alert! Menkes Sebut Puncak COVID Desember dengan 20 Ribu Kasus ilustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Budi mengakui, kasus COVID-19 terus meningkat dalam tiga minggu terakhir karena adanya subvarian Omicron XBB.

"Kita lihat (kasus COVID-19) naik terus, tiga minggu terakhir yang tadinya turun dari hari ke hari, kita naik terus dari 18 persen kemudian 40 persen kemudian naik lagi 50 persen, jadi memang trennya naik, tapi belum sampai puncak," katanya.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Melonjak, Menkes: Belum Ada Rencana Naikan Level PPKM

2. Dalam 1 bulan ke depan kasus mendekati angka 20 ribu per hari

Alert! Menkes Sebut Puncak COVID Desember dengan 20 Ribu Kasus Ilustrasi tes cepat COVID-19. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Budi mengingatkan subvarian Omicron XBB ini yang membuat Singapura mengalami lonjakan kasus. Budi mengungkapkan subvarian Omicron XBB lebih cepat dibandingkan subvarian sebelumnya yakni BA.4 dan BA.5, BA.1 dan BA.2.

Budi mencatat puncak kasus BA.1 dan BA.2 capai 60 ribu kasus per hari pada Januari-Februari dalam waktu dua bulan sejak ditemukan. Sementara, puncak subvarian BA.4 dan BA.5 capai 20 ribu per hari 45-60 hari.

"Kalau mengikuti pola Singapura harusnya dalam 1 bulan ke depan ini akan naik mendekati angka 20 ribu per hari, sama seperti bulan Agustus kemarin," kata Budi.

 

Baca Juga: Kasus COVID-19 Mulai Ngegas Lagi, Kemenkes: Segera Booster!

3. Kasus COVID-19 di Indonesia didominasi tiga subvarian lain

Alert! Menkes Sebut Puncak COVID Desember dengan 20 Ribu Kasus Personel Satgas Mobile COVID-19 membawa pasien terjangkit virus Corona (COVID-19) saat simulasi penanganan pasien terjangkit Covid-19 di Desa Suradadi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Senin (9/3/2020) (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/wsj)

Selain XBB, kasus COVID-19 di Indonesia saat ini juga didominasi oleh subvarian lain yakni BA.2.75 dan BQ.1.

"Varian XBB ini mendominasi, kelihatan sekali subvarian XBB ini naik cepat sekali dalam dua minggu terakhir," ujar pria asal Kabupaten Bogor tersebut.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Melonjak, Menkes: Belum Ada Rencana Naikan Level PPKM

4. Saat ini level status masih terkendali

Alert! Menkes Sebut Puncak COVID Desember dengan 20 Ribu Kasus Ilustrasi PPKM(ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Budi menilai, meski kasus COVID-19 naik, tetapi masih terkendali. Menurutnya, acuan penetapan level tersebut sesuai dengan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

 "Angka-angka yang ada di RI sekarang baik. Konfirmasi masih 11,96 persen, hospitalisasi 1,95 masih level 1, dan fatality masih 0,08 jadi di bawah 1. Jadi ketiga indikator transmisi WHO ini kita masih ada di level 1 yang artinya masih terkendali," kata Budi.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya