Turut Berduka, Sudah 757 Tenaga Kesehatan Meninggal karena COVID-19

Laporcovid19 melaporkan 317 dokter meninggal karena COVID-19

Jakarta, IDN Times - Kabar duka masih menyelimuti dunia kesehatan di tengah pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk menekan penularan virus. Berdasarkan catatan Koalisi Warga untuk Lapor Covid-19, jumlah tenaga kesehatan yang gugur sebanyak 757 jiwa pada Senin (15/2/2021).

Gugurnya nakes sampai pertengahan Februari menambah daftar panjang nakes gugur karena COVID-19. Sebab, pada Januari, laporcovid19 mencatat ada 647 nakes yang meninggal karena COVID-19.

"Mereka yang sudah gugur bukan sekedar angka namun memiliki jasa yang besar bagi pasien, keluarga, dan kerabat semasa hidupnya," tulis akun laporcovid19.

 

1. Rincian 757 tenaga kesehatan yang meninggal

Turut Berduka, Sudah 757 Tenaga Kesehatan Meninggal karena COVID-19Tenaga Kesehatan yang Gugur di Tengah Pandemik COVID-19 (Website/laporcovid19.org)

Adapun rincian 757 tenaga kesehatan yang meninggal dilansir dari Laporcovid19 sebagai berikut: 

Dokter: 317 orang
Perawat: 235 orang
Bidan: 106 orang
Dokter gigi: 33 orang
Ahli teknologi lab medik: 17 orang/
Rekam radiologi: 6 orang
Terapis gigi: 2 orang
Sopir ambulans: 2 orang
Sanitarian: 5 orang
Tenaga kesehatan lainnya: 34 orang

 

Baca Juga: LaporCovid: 75,6 Persen Tenaga Kesehatan Belum Terima Insentif

2. Kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia paling tinggi di Asia

Turut Berduka, Sudah 757 Tenaga Kesehatan Meninggal karena COVID-19Para nakes yang wafat karena COVID-19. Dokumentasi Lapor COVID-19

Ketua Tim Mitigasi IDI Dr Adib Khumaidi, SpOT menilai kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia tercatat paling tinggi di Asia, dan 5 besar di seluruh dunia.

Kenaikan jumlah kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan ini menurut Adib, merupakan salah satu dampak dari akumulasi peningkatan aktivitas dan mobilitas yang terjadi belakangan ini seperti berlibur, dan aktivitas berkumpul bersama teman dan keluarga yang tidak serumah.

3. Vaksin bukanlah obat COVID-19

Turut Berduka, Sudah 757 Tenaga Kesehatan Meninggal karena COVID-19Petugas medis memperlihatkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac sebelum proses penyuntikan menyuntikan ke tenaga kesehatan di RS Siloam TB Simatupang, Jakarta, Kamis (14/1/2021) (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Meski pemerintah sudah menyiapkan vaksin yang akan diberikan secara gratis kepada masyarakat Indonesia secara bertahap, namun bukan berarti vaksin tersebut dapat menjadi obat COVID-19.

Adib menjelaskan, vaksin dan vaksinasi adalah upaya yang bersifat preventif dan bukan kuratif. Meski sudah ada vaksin dan sudah melakukan vaksinasi, IDI mengimbau agar masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat.

Karena risiko penularan saat ini menurutnya berada pada titik tertinggi dimana rasio positif COVID-19 pada angka 29,4 persen. Situasi akan bisa menjadi semakin tidak terkendali jika masyarakat tidak membantu dengan meningkatkan kepatuhan terhadap Protokol Kesehatan 3M.

Baca Juga: Kemenkes: Jumlah Nakes Terpapar COVID-19 Menurun Sejak Divaksinasi

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya