Pemerintah Kota Depok Keluarkan Surat Edaran Cacar Monyet

Warga Depok diimbau biasakan hidup sehat

Depok, IDN Times - Dinas Kesehatan Kota Depok telah mengeluarkan Surat Edaran Kewaspadaan Monkeypox (Mpox) kepada masyarakat. Hal itu pasca-Pemerintah Kota Depok telah menerima laporan lima kasus berdomisili di Depok selama Oktober 2023.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengatakan Pemerintah Kota Depok telah mengambil langkah preventif menanggulangi cacar monyet, dengan membuat surat edaran.

"Surat edaran ini terkait dengan masalah PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) kesehatan secara umum, tapi terkait khusus kasus ini memang belum ada kasus," ujar Idris kepada IDN Times, Jumat (3/11/2023).

Baca Juga: Pernah Kena Cacar Air, Bisakah Terinfeksi Cacar Monyet?

1. Mpox berkaitan dengan prilaku seks

Pemerintah Kota Depok Keluarkan Surat Edaran Cacar MonyetSurat Edaran Pemerintah Kota Depok untuk kewaspadaan pencegahan penularan cacar monyet di Kota Depok. (Istimewa)

Idris menuturkan, warga Kota Depok yang diduga terdampak kasus cacar monyet sudah diperiksa empat orang dan hasilnya negatif. Namun terdapat satu orang masih diperiksa di fasilitas kesehatan Bogor dan sedang menunggu hasil PCR.

"Alhamdulillah, orang Depok yang katanya di Jakarta itu sudah diperiksa hasilnya negatif, dua orang di sana. Di Bogor juga begitu, ada satu orang yang diduga juga, masih proses, kita tunggu hasilnya, mudah-mudahan negatif," tutur dia.

Pemerintah Kota Depok juga mengimbau masyarakat mengantisipasi penyebaran Mpox. Antisipasi yang dilakukan salah satunya dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

"Sebab, itu ada kaitannya dengan masalah perilaku seks yang tidak sehat, itu di antaranya," ucap Idris.

2. Cacar monyet bergejala ringan dan dapat sembuh dalam tiga sampai empat minggu

Pemerintah Kota Depok Keluarkan Surat Edaran Cacar MonyetDokter spesialis patologi klinik, Dayu Satriani. (IDNTimes/Dicky)

Sementara, dokter spesialis patologi klinik, Dayu Satriani, mengatakan cacar monyet adalah emerging zoonosis yang disebabkan monkeypox virus (MPXV), anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Mpox mirip dengan cacar air yang telah eradikasi sejak 1980-an, namun cacar air tidak ditemukan gejala pembesaran kelenjar getah bening.

“Cacar monyet bergejala ringan dan dapat sembuh dalam tiga sampai empat minggu, tergantung imunitas penderita. Sedangkan yang memiliki prognosis buruk jika tertular adalah anak-anak, wanita hamil, dan orang dengan sistem imun yang lemah,” ujar Dayu.

Dayu menjelaskan, gejala cacar monyet bervariasi, mulai dari lesi ruam yang sering terjadi di bagian genital, anorektal atau di dalam mulut, umumnya berawal dari wajah dan atau genital.

“Ruam tidak selalu menyebar di banyak tempat di tubuh, ruam mungkin terbatas pada beberapa lesi atau hanya satu lesi, ruam tidak selalu muncul di telapak tangan dan telapak kaki. Lesi sering digambarkan sebagai nyeri kecuali saat penyembuhan bisa menjadi gatal,” jelas dia.

Baca Juga: 25 Pasien Cacar Monyet di Jakarta Masih Isolasi di Rumah Sakit

3. Mayoritas penderita cacar monyet di Jakarta pria berusia 25 sampai 35 tahun

Pemerintah Kota Depok Keluarkan Surat Edaran Cacar Monyetilustrasi monkeypox (pixabay.com/TheDigitalArtist)

Adapun gejala yang timbul yakni pada dubur seperti tinja bernanah atau berdarah, nyeri atau pendarahan dubur, serta demam dan gejala prodromal lainnya. Semua orang berisiko dapat tertular dan menularkan cacar monyet, adapun mayoritas penderita mpox di Jakarta adalah pria berusia 25 sampai 35 tahun.

“Anggota masyarakat yang berisiko tertular cacar monyet, seperti orang yang tinggal atau memiliki riwayat perjalanan ke daerah terjadinya wabah cacar monyet, LSL, dan kontak erat,” terang Dayu. 

Penanganan awal kasus cacar monyet bersifat simptomatis dan terapi suportif, dengan prinsip terapi, seperti meringankan keluhan, mempercepat penyembuhan lesi, mencegah demam, mengurangi kehilangan cairan, mengurangi nyeri, mencegah timbul jaringan parut, dan mencegah terjadinya infeksi sekunder disertai isolasi segera pada penemuan kasus.

"Segera ke RS jika alami gejala atau kontak erat dengan penderita dan jangan khawatir, dukungan psikososial dapat disediakan untuk penderita selama perawatan setelah keluar dari ruang isolasi," tutup Dayu.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya