Pernah Peringatkan Larang Bullying Dokter PPDS, Menkes: Denial Tinggi

Peringatan pertama masih landai

Intinya Sih...

  • Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melarang bullying dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) setelah mendapat banyak informasi dan bukti terkait kasus bullying di program tersebut.
  • Pihaknya melakukan screening terkait mental health pada Maret 2024, namun kesulitan menyelidiki karena adanya ketidakinginan hal tersebut sampai ke luar.

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengaku pernah memperingatkan untuk melarang bullying dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).

Budi mengatakan, hal tersebut bermula ketika dirinya mendapat informasi tentang bullying di program PPDS.

"Begitu saya cek, saya tahu nih, banyak sekali yang ngasih masukan saya dengan segala macam bukti. Dari WA-nya, WA grupnya, dikasih nama dan sampai petinggi-petinggi yang udah juga sangat sukses ngomong gitu ke saya. Orangtuanya, tantenya, saudaranya itu. Semuanya sampai (informasi tentang bullying)," kata Budi dalam program Real Talk With Uni Lubis by IDN Times, dikutip Senin (19/8/2024).

"Jadi saya peringatin. Pertama, jangan, saya bilang ke teman-teman di rumah sakit Kemenkes, larang ini! Nah udah, sekali. Waktu itu ada denial cuma gak terbuka ke media," ujar dia.

Baca Juga: Dokter PPDS Akhiri Hidup karena Bullying, Kemenkes Gelar Investigasi

1. Kemenkes kesulitan menyelidiki karena dapat penolakan

Pernah Peringatkan Larang Bullying Dokter PPDS, Menkes: Denial TinggiMenkes Budi Gunadi Sadikin (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Bersamaan dengan riset dari KOMPAS tentang mental health pada Maret 2024, kata dia, pihaknya melakukan screening. Namun kesulitan menyelidiki karena adanya ketidakinginan hal tersebut sampai ke luar.

"Karena susah kan, masuknya susah ini. Karena ini secara sistemis, orang gak mau ini keluar, kan gak ketahuan dan begitu kita tanya, itu kan bukan tupoksinya saya, bukan ranahnya saya. Memang tempatnya di rumah sakit Kemenkes," kata dia.

"Tapi mereka kan, saya masuk aja, mau ketemu aja, Menteri ini ... Asosiasi, rektor itu sempat bilang, 'Jangan! Kenapa mesti ketemu Menteri? Ini kan bukan pegawai.' Bener, bukan pegawai saya juga, bukan ranah saya. Mereka labnya, pakainya di tempat saya," lanjut Budi.

Baca Juga: Menkes Sempat Kesulitan Selidiki Kasus Kematian Dokter PPDS Undip

2. Peringatan pertama masih landai

Pernah Peringatkan Larang Bullying Dokter PPDS, Menkes: Denial TinggiMenkes Budi Gunadi Sadikin dalam acara Real Talk with Uni Lubis pada Sabtu (17/8/2024). (IDN Times/Rendy Septian Anwar & Krisnaji)

Budi mengaku, ketika dirinya mengetahui dan sempat memberi peringatan untuk melarang, responsnya masih landai.

"Itu puncak pertama, landai-landai saja. Saya udah tahu, denger, banyak sekali dimasukkan dengan bukti-bukti, saya bilang larang! Denial-nya tinggi sekali lah dari sistem," kata dia.

3. Akhirnya lakukan survei

Pernah Peringatkan Larang Bullying Dokter PPDS, Menkes: Denial TinggiMenkes Budi Gunadi Sadikin dalam acara Real Talk with Uni Lubis pada Sabtu (17/8/2024). (IDN Times/Rendy Septian Anwar & Krisnaji)

Pada puncak kedua, kata dia, pihaknya pun melakukan survei yang ditemukan ada sebanyak 399 orang dokter PPDS yang berniat mengakhiri hidup.

"Waktu dia mau bunuh diri, surveinya ditangkap sama KOMPAS dan itu salah satunya adalah dia (dokter Aulia). Teridentifikasi dari 399 nama," kata dia.

Begitu hasil surveinya keluar, kata dia, pihaknya juga justru malah menemukan ada pelecehan seksual.

"Nah itu membuat, aduh, saya agak kesal! Saya rasa udah sangat tidak pantas lah seperti ini. Udah waktu itu saya agak keras tuh. Keluarin surat teguran, itu juga responsnya keras sekali," ucap dia.

Baca Juga: Dokter PPDS Alami Pelecehan Seksual, Menkes Beri Teguran Keras

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya