TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ridwan Kamil-Suswono Bantah Hunian Vertikal Mustahil, Ini Mekanismenya

Jubir RIDO ungkap harga hunian vertikal terjangkau

Calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil - Suswono saat mendaftar ke KPU DKI Jakarta pada Rabu (28/8/2024). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Intinya Sih...

  • Ridwan Kamil-Suswono (Rido) ingin mengatasi masalah minimnya ketersediaan hunian dengan membangun hunian vertikal di Jakarta.
  • Survei IAP menunjukkan indeks rendah penyediaan perumahan di Jakarta, menyebabkan kesulitan masyarakat memiliki hunian.
  • Hunian vertikal menggunakan lahan milik Pemda DKI untuk membangun unit terjangkau, serta mengurangi kemacetan dan polusi udara di pusat kota.

Jakarta, IDN Times - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil - Suswono (Rido) menyampaikan gagasan untuk mengatasi masalah minimnya ketersediaan hunian. Kandidat yang didukung koalisi gemuk KIM Plus ini menyampaikan wacana membuat hunian vertikal.

Menurut survei Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) pada tahun 2022, Jakarta memiliki indeks rendah dalam penyediaan perumahan. Masyarakat Jakarta dianggap masih mengalami kesulitan untuk punya hunian. 

Baca Juga: Pakar Kritik Ridwan Kamil soal Wacana Hunian di Atas Pasar dan Stasiun

1. Rido tak memungkiri banyak pihak yang meragukan program hunian vertikal

Pemandangan Jakarta dari kawasan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Juru bicara Rido, Mulya Amri mengaku pihaknya tak memungkiri ada pihak yang masih meragukan rencana pembangunan hunian vertikal. Bahkan ada pula yang merasa program tersebut mustahil.

"Hunian vertikal di pusat kota Jakarta sering dianggap orang kurang masuk akal, tetapi sebetulnya sangat masuk akal karena di pusat kota yang mahal adalah lahannya. Sementara biaya konstruksi untuk membangun hunian vertikal itu sama saja, antara dibangun di pusat kota maupun di pedesaan. Jadi yang perlu diakali adalah bagaimana mengurangi biaya tanahnya," kata dia dalam keterangannya di Jakarta.

Menurut Mulya, biaya tanah ini bisa dikurangi dengan menambah jumlah unit di atas lahan yang dibangun. Pengurangan biaya lahan juga bisa diakali dengan menggunakan lahan milik Pemda DKI. 

"Pemda DKI punya banyak lahan di pusat kota yang bisa dimanfaatkan untuk hunian vertikal, seperti pasar, stasiun, terminal. Ini konsep simbiosis mutualisme juga karena pasar butuh pembeli yang berasal dari warga dan warga butuh pasar," ucapnya.

Baca Juga: Rano Karno: Jakarta Butuh Rumah Vertikal, tapi DP Nol Rupiah Mustahil

2. Rido klaim harga hunian vertikal dibuat terjangkau

Bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil - Suswono tiba untuk mendaftar ke KPU DKI Jakarta pada Rabu (28/8/2024). (IDN Times/Aryodamar)

Mulya memaparkan, lahan buat membangun hunian vertikal merupakan milik pemda, sehingga tidak ada biaya pembelian lahan. Dampaknya, unit yang dijajakan untuk warga bisa sangat terjangkau. 

"Belum lagi nanti ditambah dengan program pemerintah pusat seperti program tiga juga rumah dari Presiden terpilih Pak Prabowo. Lalu ada juga memanfaatkan dana kewajiban dari pengembang dan lain-lain. Unitnya bisa semakin terjangkau. Berdasarkan hal ini kami menganggap hunian vertikal bisa dibangun di Jakarta," paparnya. 

Terlebih, Mulya mengatakan konsep hunian vertikal ini sudah ada contohnya di luar negeri. 

"Sebenarnya, konsep ini sudah ada di negara yang maju. Di Hongkong, di Jepang, sudah ada karena keterbatasan lahan. Ini konsep yang memang sudah terbukti bisa dilakukan," ungkap Mulya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Mau Jadikan Jakut Ala Dubai, Dharma: Kepentingan Siapa?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya