TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ragam Aksi 3 Cagub-Cawagub Jakarta Hari Pertama Kampanye Pilkada 2024

Kampanye digelar mulai 25 September hingga 23 November

ilustrasi Pilkada Jakarta (IDN Times/Adity Pratama)

Jakarta, IDN Times - Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta menggelar kampanye perdana Pilkada 2024, dengan safari politik ke masyarakat.

Adapun, jadwal kampanye Pilkada 2024 secara khusus diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) Nomor 2 Tahun 2024. Dijelaskan bahwa tahapan kampanye Pilkada 2024 mulai digelar pada 25 September sampai 23 November 2024.

Ketiga pasangan calon (paslon) punya strategi tersendiri dalam memulai kampanye. Pada hari pertama kampanye ini, ada paslon yang memilih memulai kampanye dengan berziarah ke makam. Ada pula yang memilih mendatangi pusat kota Jakarta, meresmikan rumah pemenangan, hingga blusukan ke pasar.

Berikut ini aksi tiga paslon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta mengisi kampanye hari pertama mereka.

Baca Juga: CFD Jadi Area Terlarang Kampanye Calon Kepala Daerah

1. Ridwan Kamil-Suswono ziarah ke makam sejumlah tokoh di Karet Bivak

Ridwan Kamil-Suswono ketika berziarah ke makam MH Thamrin di TPU Karet Bivak. (IDN Times/Santi Dewi)

Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Nomor Urut 01, Ridwan Kamil-Suswono memilih berziarah ke makam tokoh-tokoh Betawi yang dikebumikan di TPU Karet Bivak, pada hari pertama kampanye Pilkada Jakarta.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu tiba di TPU Karet Bivak sekitar pukul 09.00 WIB. Begitu tiba di lokasi, dia membeli bunga untuk ditaburkan di atas makam. Suswono tiba belakangan setelahnya.

Ridwan Kamil-Suswono awalnya berziarah ke makam tokoh Betawi, M Husni Thamrin. Keduanya berdoa dan bersimpuh di depan pusara.

Keduanya kemudian bergeser dan mendoakan sejumlah tokoh lainnya. Mulai dari tokoh Betawi Benyamin Sueb, pahlawan nasional Ismail Marzuki, istri Presiden pertama RI Sukarno Fatmawati, dan mantan politisi Abraham Lunggana atau Haji Lulung.

Ketika ditanya alasan memilih berziarah ke makam-makam tersebut, Ridwan Kamil ingin perjalannya dimulai dengan mengingat perjuangan tokoh Betawi dan pahlawan nasional.

Semangat tokoh tersebut untuk memajukan Jakarta dan Indonesia, disebut memberi inspirasi bagi pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) untuk menghidupkan kembali program perbaikan kampung (Kampung Improvement Program), meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta dengan solusi hunian vertikal multifungsi, serta program peningkatan kesejahteraan kampung. 

"Jadi, sesuai adat dan syariatnya, kami memulai titik perjalanan dengan mengenang kembali sejarah, tokoh-tokoh bangsa dan tokoh-tokoh Betawi," ujar Ridwan Kamil di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2024). 

Mantan Gubernur Jawa Barat itu kemudian mengutip pernyataan Bung Karno bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai sejarahnya.

"Bung Karno kan pernah bilang jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Singkatannya adalah jas merah," tutur dia. 

”Pasangan RIDO menggunakan pengalaman sejarah untuk mendesain masa depan. Tidak ada hari ini tanpa masa lalu, dan tidak akan ada masa depan tanpa hari ini. Hari ini merupakan buah kerja-kerja masa lalu para pahlawan dan masa depan insyaallah kita desain lebih baik,” imbuhnya.

Baca Juga: Bawaslu Imbau Cagub-cawagub Jakarta Bikin Rekening Dana Kampanye

2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana mulai kampanye di pusat kota

Cagub DKI Jakarta nomor urut 02, Dharma Pongrekun dan Cawagub Kun Wardana di Pasar Serdang, Kemayoran Jakarta Pusat (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Sementara, hari pedana kampanye Pilkada 2024, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 02, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, memulai kegiatan kampanye di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Kawasan itu dipilih karena menjadi simbol pembebasan melalui monumen pembebasan Irian Barat.

“Ini adalah momentum kita untuk membebaskan rakyat Jakarta dan memberikan rasa aman, didahului dengan membangun fondasi adab di dalam kehidupan kita nanti yang akan kita mulai dari Pemprov itu sendiri. Pemprovnya harus beradab supaya rakyatnya diperlakukan beradab,” kata Dharma di lokasi.

Dalam kesempatan yang sama, Kun membeberkan strategi kampanye selanjutnya. Keduanya akan membagi titik lokasi yang akan dikunjungi. Langkah ini dilakukan untuk memeratakan penyerapan aspirasi warga DKI Jakarta.

“Selain itu kita melakukan metode blusukan online, jadi para warga yang kita agak sulit menyentuhnya kita akan sarankan mereka menggunakan fasilitas online berbagai RW dan RT. Sehingga kita bisa dijangkau kapanpun di manapun kita berada,” kata dia.

Setelah mengunjungi Lapangan Banteng untuk bersosialisasi dengan masyarakat, Dharma-Kun melanjutkan kampanye dengan meresmikan Rumah Aspirasi Kun Fakayakun di Kawasan Sumur Batu, Jakarta Pusat.

Dalam kesempatan itu, Dharma mengumbar janji bakal menghapus batas usia syarat kerja di Jakarta. Menurutnya, hal itu bertentangan dengan hak asasi manusia (HAM) yang memiliki hak hidup dan mempertahankan hidup.

“Kemudian masalah batas usia untuk bekerja, kami akan cabut, khusus untuk di Jakarta. Kenapa? Karena manusia punya hak hidup, tidak boleh dibatas-batasi," kata dia di lokasi.

Dharma menduga batas usia dalam syarat mencari kerja adalah upaya untuk menambah jumlah pengangguran.

"Jangan merekayasa sesuatu keadaan bangsa, keadaan provinsi dengan tujuan tertentu, dengan membatasi usia kerja. Saya tahu ke mana arahnya, saya tahu makna tersiratnya. Karena memang mau dibuat supaya banyak pengangguran," katanya.

"Jadi siapa pun yang lahir ke dunia ini, dia wajib dipelihara hidupnya oleh negara. Kalau di Jakarta, oleh kami, oleh provinsi," imbuh jenderal purnawirawan Polri itu.

Baca Juga: Pramono Klaim Buat Kesepakatan dengan Warga Kampung Susun Bayam

3. Kampanye terpisah, Pramono temui jajaran DMI dan Rano blusukan temui warga Jaksel

Kampanye Rano Karno di Jakarta Selatan (Dok.IDN Times/Tim Pramono-Rano)

Berbeda dari dua paslon lainnya, calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 03, Pramono Anung-Rano Karno justru menggelar kampanye secara terpisah. Pramono mengawali hari pertama kampanye dengan kegiatan internal yang digelar secara tertutup. 

Barulah siang harinya sekitar pukul 14.00 WIB, ia menggelar kegiatan secara terbuka. Pramono bertemu dengan jajaran pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Islamic Center Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Pramono berjanji akan melanjutkan program untuk memberangkatkan sejumlah marbot masjid dan guru ngaji untuk umroh. 

Menurutnya, hal itu dilakukan sebagai bentuk meneruskan program-program yang baik dari gubernur sebelumnya. 

Program memberangkatkan marbot umroh pertama kali dilakukan oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama pada akhir 2014. Program ini kemudian dilanjutkan di masa kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan pada 2017 hingga 2019. 

Selain itu, Pramono Anung menyampaikan, sejauh ini masih ada masjid dan musala yang tidak mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah daerah. Maka itu, ia ingin ke depan pemerintah di masa kepemimpinannya lebih mengutamakan kesetaraan. 

"Ada sekitar 4.600 Masjid dan sejauh ini baru 3.300 yang mendapatkan bantuan dari pemerintah. Ini kita harus bantu juga Masjid dan Musala yang belum mendapatkan bantuan operasional," ungkapnya. 

Kunjungan Pramono di Islamic Center Jakarta merupakan bagian dari silaturahmi dirinya ke berbagai tokoh dan pemuka agama. Ia disambut baik oleh KH Ma'mun Al Ayyubi sebagai Ketua Umum DMI DKI Jakarta dan para pengurus Dewan Masjid Indonesia di wilayah DKI Jakarta.

Sementara, kegiatan kampanye pertama Rano Karno ialah blusukan bertemu dengan warga.

Sejak pagi sekitar pukul 07.30 WIB, Rano menyambangi Waduk Brigif, Jagakarsa. Ia mengatakan kawasan tersebut menjadi salah satu tempat pengambilan gambar dalam film yang dibintanginya dulu.

"Di Jagakarsa ini, ini dulu tempat saya syuting nih, dulu tahun 78 saya syuting sini sama Yessy Gusman, judulnya 'Selamat Tinggal Duka'," kata Rano.

"Jadi Alhamdulillah kalau disini gak terlalu asing lah," lanjut dia.

Selain itu, Rano Karno juga blusukan ke Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Dalam kunjungannya, Rano menerima sejumlah keluhan masyarakat seperti biaya parkir mahal dan daya tampung yang kecil.

"Sementara populasi disini banyak, ya dulu kan disini masih sepi. Berkembang, berkembang, artinya apa, kapasitas menjadi berkurang," ungkap Rano.

Rano Karno janji akan membenahi masalah tersebut andai terpilih sebagai Wakil Gubernur Jakarta. Menurutnya, permasalahan ini harus ada solusinya.

"Memang dikelola oleh perusahaan umum daerah, ini dia harus punya solusi. Itulah nanti begitu saya, maaf kalau memang saya mungkin di Balai Kota, tentu ini akan kita evaluasi," ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya