TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Prabowo Sempat Diserang Saat Lawan Upaya Dugaan Korupsi di Kemhan

Mark up pembelian alutsista di Kemhan sampai 1.000 persen

Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, buka suara soal isu dugaan praktik korupsi di Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Dugaan korupsi itu ditemukan saat awal Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

Dahnil menuturkan, Prabowo sempat mengalami kesulitan saat mengungkapkan dugaan proyek anggaran Kemhan yang dilebihkan (mark up) hingga 1.000 persen. Bahkan Prabowo sempat mendapat serangan luar biasa.

"Pasti ya jadi semua Pak Prabowo menghadapi kesulitan. Anda perhatikan di awal beliau jadi menhan, serangannya itu luar biasa, jadi itu kerasa kok. Kalau detailnya seperti apa, saya gak bisa menjelaskan," ucap dia saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (18/11/2023) malam.

Baca Juga: Prabowo: Alhamdulillah Emak-Emak Sudah Tak Marah Lagi dengan Saya

1. Prabowo sampai mengutus orang untuk ke produsen luar negeri

Prabowo Subianto (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Dahnil menegaskan, Prabowo sejak awal memahami mengenai adanya dugaan penggelembungan dana tersebut. Sebab, dia berpengalaman di bidang militer dan punya jejaring luas.

"Yang perlu Anda pahami adalah ketika Pak Prabowo jadi menteri pertahanan itu beliau duduk dan datang di Kementerian Pertahanan bukan dengan pengetahuan yang kosong. Pak Prabowo itu paham semua detail harga alutsista di seluruh dunia," ucap dia.

"Jadi suatu kesempatan mark up-nya luar biasa, saya gak perlu sebutkan apa ininya, Pak Prabowo mengutus orang ke produsen di luar negeri di suatu negara di Eropa, beliau mengutus orang di sana supaya menelisik, mencari detail kenapa bisa mahal seperti itu," lanjutnya.

Baca Juga: Bawaslu Tak Temukan Dugaan Pengaturan Nomor Urut Capres Pilpres 2024

2. Ditemukan kongkalikong dengan broker

ANTARA FOTO/ Dyah Dwi A

Prabowo menemukan ada kerja sama praktik korupsi yang terjadi antara broker dan produsen. Keduanya terlibat mark up anggaran.

"Ternyata ditemukan ada kongkalikong dengan broker, ada pihak-pihak tertentu juga terlibat supaya kemudian harganya bisa di-mark up," ujar Dahnil.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya